Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaleidoskop 2018, Liga 1, Kegagalan Timnas, hingga Pengaturan Skor

Kompas.com - 31/12/2018, 07:00 WIB
M. Hafidz Imaduddin,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

KOMPAS.com -  Sepanjang kalendar 2018, sepak bola nasional melahirkan banyak peristiwa penting. Kegagalan timnas Indonesia di berbagai jenjang umur, drama Liga 1, hingga isu pengaturan skor kompetisi menjadi tiga topik penting pada 2018.

Rentetan peristiwa itu membuat PSSI pimpinan Edy Rahmayadi menjadi sorotan. Sepanjang tahun ini, publik kerap mengkritik PSSI entah itu di stadion, dunia maya, maupun acara talk show televisi. Tagar #EdyOut bahkan sempat menjadi trending di Indonesia.

Untuk diketahui, per Desember 2018, Indonesia menempati peringkat ke-159 FIFA. Untuk peringkat AFC, Indonesia berada di urutan keenam Asia Tenggara dan peringkat ke-25 di Asia.

Berikut Kompas.com merangkum peristiwa penting sepak bola nasional sepanjang tahun 2018:

Liga 1 2018, Kompetisi Molor, Kematian Suporter, dan Penantian Persija Jakarta setelah 17 Tahun

- Laga Pembuka, 23 Maret 2018

Liga 1 Sepak Bola Indonesia 2018ABDURRAHMAN NAUFAL Liga 1 Sepak Bola Indonesia 2018

Setelah drama ketidakpastian jadwal, Liga 1 2018 resmi dibuka pada Jumat (23/03/2018). Laga pembuka ini mempertandingkan juara bertahan Liga 1, Bhayangkara FC, melawan juara Piala Presiden 2018, Persija Jakarta.

Pertandingan yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) itu berakhir imbang tanpa gol.

- Persib Bandung juara paruh musim, 26 Juli 2018
Sempat tertatih di awal musim, Persib Bandung baru menunjukkan konsistensi ketika masuk pekan ketujuh.

Persib sukses menjadi juara paruh musim dengan koleksi 29 poin dari 17 laga pada Kamis (26/7/2018). Saat itu, Persib hanya unggul satu angka dari Barito Putera dan PSM Makassar di bawahnya.

Sebelum mencapai paruh musim, Liga 1 sempat dua kali dihentikan selama hampir dua bulan karena bertepatan dengan hari raya Idul Fitri dan Asian Games 2018

Baca juga: Tugas Pertama Miljan Radovic sebagai Pelatih Baru Persib

- Kompetisi dihentikan karena meninggalnya suporter, 25 September 2018

Sejumlah warga dan keluarga serta polisi mengikuti proses pemakaman Haringga Sirla di TPU Blok Jembatan, Desa Kebulen, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Senin (24/9/2018).Tribun Jabar/Ahmad Imam Baehaqi Sejumlah warga dan keluarga serta polisi mengikuti proses pemakaman Haringga Sirla di TPU Blok Jembatan, Desa Kebulen, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Senin (24/9/2018).

PSSI resmi menghentikan Liga 1 2018 sampai waktu yang tidak ditentukan pada Selasa (25/9/2018). Keputusan ini diambil setelah satu suporter Persija Jakarta, Haringga Sirla, tewas dikeroyok oknum suporter.

Kejadian naas itu terjadi jelang laga pekan ke-23 yang mempertemukan Persib Bandung versus Persija di Stadion Gelora Bandung Luatan Api (GBLA), Minggu (23/9/2018).

Sebelum PSSI resmi mengambil keputusan, Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, terlebih dahulu meminta kompetisi diberhentikan selama dua pekan.

Baca juga: Berita Pengeroyokan Haringga Sirla, Alasan Nekat Menonton, Firasat Orang Tua, Hingga Keanehan Unggahan Persib

Setelah lebih dari satu pekan, PSSI akhirnya resmi mencabut status penghentian sementara Liga 1 pada Senin (1/10/2018). Kompetisi kembali bergulir pada Jumat (5/10/2018) dengan memainkan pekan ke-24.

Keputusan ini diambil setelah 18 tim peserta Liga 1 mendesak PSSI untuk segera mencabut penghentian kompetisi karena sangat merugikan klub.

- Persib keluar dari persaingan juara, 26 November 2018

Sejumlah Pesepak bola Persib Bandung beradu mulut dengan sejumlah pesepak bola Persija Jakarta pada pertandingan lanjutan Go-Jek Liga 1 2018 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Jawa Barat, Minggu (23/9/2018). Persib Bandung berhasil mengalahkan Persija Jakarta dengan skor akhir 3-2.ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBI Sejumlah Pesepak bola Persib Bandung beradu mulut dengan sejumlah pesepak bola Persija Jakarta pada pertandingan lanjutan Go-Jek Liga 1 2018 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Jawa Barat, Minggu (23/9/2018). Persib Bandung berhasil mengalahkan Persija Jakarta dengan skor akhir 3-2.

Memasuki pekan ke-32 Liga 1, Persib Bandung harus menerima kenyataan keluar dari persaingan juara, Senin (26/11/2018).

Hal ini tidak lepas dari merosotnya penampilan Persib seusai mendapat sanksi dari Komisi Disiplin PSSI terkait laga melawan Persija.

Menyisakan dua laga sisa, gelar juara Liga 1 diperebutkan oleh Persija dan PSM.

- Lewati drama akhir Musim, Persija akhiri puasa 17 tahun di Stadion Utama Gelora Bung Karno, 9 Desember 2018

Bek Persija Jakarta, Ismed Sofyan merayakan keberhasilan timnya menjuarai Liga 1 2018 usai laga Persija vs Mitra Kukar di SUGBK, Jakarta, Minggu (9/12/2018).persija.id Bek Persija Jakarta, Ismed Sofyan merayakan keberhasilan timnya menjuarai Liga 1 2018 usai laga Persija vs Mitra Kukar di SUGBK, Jakarta, Minggu (9/12/2018).

Dramatis, itulah kata yang menggambarkan persaiangan juara Liga 1 2018. Bagaimana tidak, Persija dan PSM harus berebut status kampiun hingga pekan ke-34 atau laga pamungkas.

Persija pada akhirnya keluar sebagai juara setelah menang 2-1 atas Mitra Kukar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (9/12/2019).

Kemenangan 5-1 PSM atas PSMS Medan pada waktu yang sama seakan tidak berarti karena tak mampu menyalip Persija di puncak klasemen.

Baca juga: Bawa Persija Juara Liga 1, Stefano Cugurra Ungkit Jasa Orang 'Besar' Macan Kemayoran Ini

Persija mengakhiri kompetisi dengan mengemas 62 poin serta unggul satu angka dari PSM. Penantian panjang Persija selama 17 tahun berakhir manis dengan pesta di SUGBK.

Adapun PSMS, Mitra Kukar, Sriwijaya FC menjadi tiga tim yang harus terdegradasi musim depan. Posisi ketiganya akan digantikan oleh PSS Sleman, Kalteng Putera, dan Semen Padang.

Timnas Indonesia di Berbagai Jenjang Belum Bertaji di 2018

- Timnas U-16

Pesepak bola dan offisial timnas Indonesia melakukan selebrasi usai memenangkan pertandingan final Piala AFF U-16 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (11/8/2018). Timnas U-16 Indonesia keluar sebagai juara Piala AFF U-16 2018 setelah mengalahkan Thailand lewat babak adu penalti dengan skor 4-3ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT Pesepak bola dan offisial timnas Indonesia melakukan selebrasi usai memenangkan pertandingan final Piala AFF U-16 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (11/8/2018). Timnas U-16 Indonesia keluar sebagai juara Piala AFF U-16 2018 setelah mengalahkan Thailand lewat babak adu penalti dengan skor 4-3

Satu-satunya gelar juara yang diraih timnas Indonesia sepanjang 2018 datang dari anak-anak muda U-16.

Tim asuhan Fakhri Husaini itu meraih trofi Piala AFF U-16 2018 yang digelar di Jawa Timur pada 29 Juli hingga 11 Agustus lalu.

Pada partai final, Indonesia menang adu penalti 4-3 atas Thailand di Stadion Gelora Delta, Sabtu (11/8/2018). Ini adalah gelar pertama Indonesia sejak turnamen ini pertama kali digelar 2002 silam.

Prestasi lainnya adalah penyerang Amiruddin Bagus Kahfi sukses menyandingkan trofi juara dengan gelar top skor turnamen. Dalam tujuh laga sejak babak penyisihan, Bagus Kahfi total mencetak 12 gol.

Baca juga: Cerita Fakhri Husaini Dilarang Datang ke Mata Najwa oleh Petinggi PSSI

Sukses di Piala AFF U-16, Bagus Kahfi dkk langsung menuju Malaysia untuk mengikuti Piala Asia U-16 pada 20 September hingga 7 Oktober.

Indonesia ditargetkan melaju hingga babak semifinal untuk meraih tiket otomastis ke Piala Dunia U-17 2019 yang berlangsung di Peru.

Namun, ambisi itu pupus setelah skuad berjuluk Garuda Asia gugur di babak perempat final setelah kalah 2-3 dari Australia.

- Timnas U-19

Para pemain timnas U-19 Jepang merayakan gol ke gawang timnas u-19 Indonesia di Stadion Utama GBK, MInggu (25/3/2018).
MUHAMMAD BAGAS/BOLASPORT.COM Para pemain timnas U-19 Jepang merayakan gol ke gawang timnas u-19 Indonesia di Stadion Utama GBK, MInggu (25/3/2018).

Hal yang sama juga menimpa timnas U-19 Indonesia yang gagal tampil di Piala Dunia.

Skuad asuhan Indra Sjafri tersingkir di babak perempat final ajang Piala Asia U-19 yang berlangsung di Jakarta pada 18 Oktober hingga 4 November 2018.

Lolos ke fase gugur sebagai runner-up Grup A, Indonesia harus berebut tiket semifinal dengan Jepang yang menjadi juara Grup B.

Mimpi Garuda Nusantara tampil di Piala Dunia U-20 2019 Polandia sirna setelah takluk 0-2 dari Jepang.

-Timnas U-23

Ekspresi pelatih timnas U-23 Indonesia, Luis Milla, seusai timnya tersingkir dari Asian Games 2018, Timnas U-23 Indonesia kalah adu penalti dari Uni Emirat Arab dalam pertandingan babak 16 besar sepak bola Asian Games 2018 di Stadion Wibawa Mukti, Jumat (24/8/2018).
HERKA YANIS/TABLOID BOLA Ekspresi pelatih timnas U-23 Indonesia, Luis Milla, seusai timnya tersingkir dari Asian Games 2018, Timnas U-23 Indonesia kalah adu penalti dari Uni Emirat Arab dalam pertandingan babak 16 besar sepak bola Asian Games 2018 di Stadion Wibawa Mukti, Jumat (24/8/2018).

Timnas U-23 Indonesia tampil di Asian Games 2018 dengan kepercayaan diri yang tinggi. Target mencapai semifinal dianggap bisa diraih karena tampil di hadapan publik sendiri.

Harapan publik kian memuncak saat timnas U-23 Indonesia lolos ke fase gugur dengan status juara Grup A unggul dari Palestina dan Hong Kong.

Baca juga: Curhat Luis Milla soal Pengalaman Melatih Timnas Indonesia

Namun, naas, langkah skuad asuhan Luis Milla itu hanya bisa mencapai babak 16 besar. Timnas U-23 takluk 3-4 dari Uni Emirat Arab lewat adu penalti, Jumat (24/8/2018).

Seusai kegagalan ini, Luis Milla langsung pulang ke Spanyol karena kontraknya sudah selesai. Kepulangan Luis Milla berdampak buruk bagi Indonesia yang sedang bersiap mengikuti Piala AFF 2018.

- Timnas senior

Sejumlah pesepak bola Indonesia memberikan salam usai pertandingan melawan Thailand dalam laga lanjutan Piala AFF 2018 di Stadion Nasional Rajamangala, Bangkok, Thailand, Sabtu (17/11/2018). Indonesia dikalahkan tuan rumah Thailand dengan skor 4-2. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay Sejumlah pesepak bola Indonesia memberikan salam usai pertandingan melawan Thailand dalam laga lanjutan Piala AFF 2018 di Stadion Nasional Rajamangala, Bangkok, Thailand, Sabtu (17/11/2018). Indonesia dikalahkan tuan rumah Thailand dengan skor 4-2.

Drama perpanjangan kontrak Luis Milla berujung kepada penunjukan Bima Sakti untuk menukangi timnas Indonesia di Piala AFF 2018.

Selain drama itu, waktu persiapan yang mepet membuat publik sangat pesimistis menerka kiprah Indonesia. Hal itu terbukti karena Indonesia hancur lebur pada Piala AFF 2018.

Target juara gagal dicapai Alberto Goncalves dkk. Indonesia terpuruk dan tersingkir di fase grup setelah hanya bisa menempati peringkat tiga Grup B.

Isu Pengaturan Skor hingga Polri Bentuk Satgas Antimafia Bola

Ketua Tim Media Satgas Antimafia Bola Kombes Argo Yuwono memberikan keterangan kepada awak media di Mapolda Metro Jaya, Kamis (27/12/2018).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Ketua Tim Media Satgas Antimafia Bola Kombes Argo Yuwono memberikan keterangan kepada awak media di Mapolda Metro Jaya, Kamis (27/12/2018).

Isu pengaturan skor menjadi topik yang paling banyak dibicarakan publik sepak bola Tanah Air pada pengujung 2018.

Hal ini tidak lepas dari pengakuan beberapa orang yang berkecimpung di sepak bola nasional pada acara talk show Mata Najwa berjudul "PSSI Bisa Apa". Mata Najwa membahas tema isu pengaturan skor dalam dua episode.

Dalam acara tersebut, berbagai pengakuan menyebut ada praktik pengaturan skor, khususnya di kompetisi Liga 2 dan Liga 3.

Puncaknya, Polri membentuk Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Bola pada Rabu (12/12/2018). Pembentukan satgas itu berdasarkan Surat Perintah Kapolri Nomor 3678.

Satgas Anti Mafia Bola ini berisikan 145 orang yang dipimpin langsung oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

Baca juga: Terungkap, Ini Peran Masing-masing Tersangka Pengaturan Skor Liga 2 dan Liga 3

Sejak isu pengaturan skor ini mengemuka, satu anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Hidayat, mengundurkan diri.

PSSI menghukum Hidayat larangan berkecimpung di dunia sepak bola dan memasuki stadion dalam jangka waktu tertentu.

Tidak lama setelah Satgas Antimafia Bola terbentuk, empat orang yang diduga terlibat dalam pengaturan skor langsung ditangkap.

Mereka adalah Johar Lin Eng (Anggota Exco), Dwi Irianto (Aggota Komdis PSSI), Anik Yuni, dan Priyanto.

Di sisi lain, PSSI sendiri akan membentuk Komite Ad Hoc untuk membantu Polri memberantas mafia bola terkait pengaturan skor kompetisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Frosinone Vs Inter Milan, Nerazzurri Pesta 5 Gol

Hasil Frosinone Vs Inter Milan, Nerazzurri Pesta 5 Gol

Liga Italia
Pernyataan Resmi Kylian Mbappe, Umumkan Kepergian dari PSG

Pernyataan Resmi Kylian Mbappe, Umumkan Kepergian dari PSG

Liga Lain
Timnas Brasil Tetapkan 23 Nama untuk Skuad Copa America 2024

Timnas Brasil Tetapkan 23 Nama untuk Skuad Copa America 2024

Internasional
Faisal Halim Penyerang Timnas Malaysia yang Disiram Air Keras Sukses Jalani Operasi Ketiga

Faisal Halim Penyerang Timnas Malaysia yang Disiram Air Keras Sukses Jalani Operasi Ketiga

Sports
Kurniawan DY Kutuk Keras Serangan Rasial kepada Guinea, Coreng Wajah Indonesia

Kurniawan DY Kutuk Keras Serangan Rasial kepada Guinea, Coreng Wajah Indonesia

Timnas Indonesia
Man United Vs Arsenal, Setan Merah Akan Dilibas di Old Trafford

Man United Vs Arsenal, Setan Merah Akan Dilibas di Old Trafford

Liga Inggris
Strategi demi Wujudkan Mimpi Timnas Indonesia ke Olimpiade

Strategi demi Wujudkan Mimpi Timnas Indonesia ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia di Tournoi Maurice Revello 2024

Jadwal Timnas Indonesia di Tournoi Maurice Revello 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea, Respons PSSI soal Shin Tae-yong Kena Kartu Merah

Indonesia Vs Guinea, Respons PSSI soal Shin Tae-yong Kena Kartu Merah

Timnas Indonesia
Gia Cedera, Jakarta Pertamina Enduro Akhiri Kontrak

Gia Cedera, Jakarta Pertamina Enduro Akhiri Kontrak

Sports
VAR Mobile Meluncur Ke Arena Championship Series, Teknologi Baru Liga 1

VAR Mobile Meluncur Ke Arena Championship Series, Teknologi Baru Liga 1

Liga Indonesia
Noda Rasialisme Indonesia Vs Guinea: PSSI Wajib Edukasi Fan, Beri Pemahaman

Noda Rasialisme Indonesia Vs Guinea: PSSI Wajib Edukasi Fan, Beri Pemahaman

Timnas Indonesia
Saat Philippe Troussier Tonton Langsung Indonesia Vs Guinea...

Saat Philippe Troussier Tonton Langsung Indonesia Vs Guinea...

Timnas Indonesia
Indonesia Ikut Turnamen Toulon 2024, Gantikan Mesir, Segrup dengan Italia

Indonesia Ikut Turnamen Toulon 2024, Gantikan Mesir, Segrup dengan Italia

Timnas Indonesia
Bali United Vs Persib Pindah Arena: Maung Tak Masalah, Ada Keuntungan

Bali United Vs Persib Pindah Arena: Maung Tak Masalah, Ada Keuntungan

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com