PALEMBANG, KOMPAS.com - Sriwijaya FC berusaha membentengi para pemain dari serangan mafia pengatur skor yang sedang ramai dibicarakan di sepak bola Indonesia, khususnya di kompetisi Liga 1 dan Liga 2.
Manajer Sriwijaya FC, Ucok Hidayat, mengatakan telah mewanti-wanti seluruh pemain agar tak terhasut para mafia sepak bola. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan membangun kepercayaan seluruh tim.
Selain itu, manajemen Sriwijaya FC juga menjanjikan bonus untuk seluruh pemain sebagai tambahan motivasi saat bertanding. Terlebih, Sriwijaya FC kini sedang berjuang keluar dari ancaman degradasi.
"Kami juga siapkan bonus yang tidak mengecewakan kepada seluruh pemain agar menambah motivasi. Kami harus membangun tekad bersama, menghadapi laga akhir penentuan," kata Ucok, Rabu (5/12/2018).
Ucok mengatakan Sriwijaya FC memang kini menjadi sasaran para mafia sepak bola tanah air. Mereka diminta "mengalah" pada laga musim ini.
Bahkan, iming-iming uang besar, untuk mengatur skor pun pernah menghampiri salah satu pemain mereka, yakni Hyu Yun Koo sebagai kapten tim.
Namun, keteguhan serta kekompakan para pemain berhasil mematahkan hasutan dari para mafia sepak bola tersebut.
Baca juga: Beto Sebut Pertandingan Melelahkan Usai Sriwijaya FC Kalahkan Mitra
"Kami tetap menjaga pemain dan memberikan motivasi kepada mereka, jangan sampai terhasut," kata dia.
Sementara itu, Hyu Yun Koo mengakui memang sempat mendapatkan telepon hingga pesan Whatsapp dari seseorang tak dikenal yang menawarkan uang Rp 400 juta untuk mengatur skor.
Tawaran itu ditolak mentah-mentah oleh Hyu Yun Koo. Dia memilih tetap mempertahankan kepercayaan di Sriwijaya FC.
"Sampai sekarang, setiap laga away ada yang menelepon dan (mengirim pesan) Whatsapp, saya tolak dan langsung lapor ke Pak Ucok," ungkap Hyu Yun Koo.
Baca juga: Hendak Nonton Pertandingan, Tiga Suporter Sriwijaya FC Jadi Korban Perampokan
Selain itu, Hyu Yun Koo pun mengaku sempat diajak bertemu seseorang untuk mengatur pola permainan Sriwijaya FC.
"Mereka minta atur siapa saja pemain yang mau dikasih (uang). Tetap saya tolak. Saya kurang tahu siapa penelepon gelap itu," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.