JAKARTA, KOMPAS.com - Adik kandung Rangga Cipta Nugraha, Cakra Wibawa, kecewa terhadap PSSI yang menjatuhkan hukuman berat untuk Persib Bandung.
Ia menilai sanksi terkait insiden kekerasan dalam sepak bola seharusnya dapat diterapkan di semua klub tanpa tebang pilih.
Rangga adalah seorang bobotoh yang tewas dikeroyok di area Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) saat laga Persija melawan Persib pada Mei 2012.
"Masalah suporter, ada yang lebih keras dari Persib. Namun, kenapa Persib saja yang dipojokkan. Saya cukup kecewa atas sanksi tersebut," kata Cakra dikutip dari laman resmi Persib, Rabu (3/10/2018).
Baca juga: Petisi Persib Pindah ke Liga Thailand Didukung 6.000 Orang
Manajer Persib Umuh Muchtar berpendapat Komdis PSSI menerapkan standar ganda. Menurut dia, hukuman yang diterima Persib terlalu berat. Sebab, tak pernah ada tim di Indonesia yang pernah mendapat sanksi berat seperti itu.
"Nah, ini yang saya jadi kaget, pas kejadian ini kalau Persib benar seperti ini, Jakarta (Persija) harus lebih berat karena korban lebih banyak dari Bandung (bobotoh). Mobil saya dihancurkan, dibakar, kaca hancur, tangan saya kena pecahan kaca," kata Umuh.
Secara terpisah, Ketua Tim Pencari Fakta (TPF) PSSI, Gusti Randa, mengklaim sanksi untuk Persib bertujuan agar menjadi pelajaran bagi semua klub.
Gusti menyadari tak semua pihak menerima keputusan tersebut. Namun, dia mengatakan pihak yang keberatan bisa mengajukan banding.
Adapun mengenai kasus serupa yang pernah terjadi pada masa lalu, Gusti berharap hal tersebut bisa dijadikan pelajaran untuk pembenahan ke depannya.
"Apa akan dibuka lagi kasusnya? Kita lihat," ujar Gusti di Hotel Sultan, Jakarta.
Baca juga: INFOGRAFIK: Hukuman dan Sanksi Pasca-Kematian Haringga Sirla