Pujian bagi Dedik Setiawan pada Laga Debut di Timnas Indonesia

KOMPAS.com - Asisten pelatih timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto, memuji permainan dari salah satu pemainnya, Dedik Setiawan. 

Meskipun hanya bermain selama tiga menit, Dedik bisa membantu tim Merah Putih menjebol gawang timnas Mauritius lewat kaki Evan Dimas Darmono pada menit ke-89.

Lewat gol itu, timnas Indonesia pun meraih kemenangan tipis 1-0 atas Mauritius.

Baca juga: Gol Evan Dimas Bawa Timnas Indonesia Tumbangkan Mauritius

Bola muntah hasil tendangan Dedik berhasil dimanfaatkan Evan Dimas. Pertandingan itu sendiri merupakan debut bagi Dedik di timnas Indonesia.

"Dedik pemain baru di timnas Indonesia dan ini merupakan debutnya. Tentu ini menjadi sebuah kebahagiaan baginya yang juga sukses membantu timnas Indonesia mencetak gol malam ini," kata Kurniawan selepas pertandingan.

Kurniawan juga memberikan alasannya mengapa tim pelatih timnas Indonesia hanya memainkan Dedik selama tiga menit untuk menggantikan Stefano Lilipaly.

Hal itu disebabkan faktor kelelahan yang sudah dirasakan lini belakang Mauritius.

Baca juga: Timnas Indonesia Sukses Kalahkan Tim yang Dilatih oleh Eks Penerjemah Cristiano Ronaldo

Tugas pemain Arema FC itu juga dibilang bagus.

Sebab, Dedik hanya perlu melakukan satu sentuhan saja untuk membuat timnas Indonesia mencetak gol lewat Evan Dimas.

"Kami memang tidak memainkan Dedik dari awal ataupun pertengahan karena dia baru pertama kalinya dipanggil ke timnas Indonesia," kata Kurniawan.

"Jadi, tadi kami sempat diskusi dan memutuskan untuk memainkan Dedik di lima menit berakhirnya pertandingan," kata Kurniawan.

Sementara itu, Dedik sendiri angkat bicara terkait posisi penyerang di timnas Indonesia.

"Kalau soal itu (striker timnas Indonesia di Piala AFF 2018) pelatih saja, yang penting di tim bisa maksimal," ucap Dedik.

Dedik sangat berharap bisa memberikan kotribusi lebih untuk tim Garuda pada Piala AFF 2018.

"Pastinya saya ingin lebih baik lagi dan bisa berkontribusi lebih untuk timnas," tuturnya. (M Hary Prasetya, Nungki Nugroho)