MALANG, KOMPAS.com - PSIS Semarang dipastikan gagal melangkah ke babak delapan besar Piala Presiden 2018. Pasalnya, tim berjulukan Laskar Mahesa Jenar tersebut menelan dua kekalahan dalam penyisihan Grup E.
Pada laga perdana, tim promosi Liga 1 ini kalah tipis 0-1 dari Bhayangkara FC. Setelah itu, mereka takluk 1-3 dari Arema FC. Dengan demikian, laga terakhir melawan Persela Lamongan tak akan mengubah nasib mereka.
Pelatih PSIS, Subangkit, mengatakan bahwa timnya tidak memiliki target dalam turnamen pramusim tersebut. PSIS hanya ingin menguji kemampuan timnya menghadapi lawan-lawan yang secara kualitas jauh di atasnya.
"Memang pada Piala Presiden ini kami tidak ada target. Cuma memberikan kesempatan pemain uji tanding dengan tim-tim yang lebih kuat," ujar Subangkit di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Kamis (25/1/2018) malam.
Subangkit mengatakan, banyak pelajaran penting yang didapat dari ajang ini, salah satunya adalah soal mental pemain. Menurutnya, pertandingan melawan tim yang lebih kuat bisa melatih mental pemain menghadapi kompetisi.
"Paling tidak dari Piala Presiden ini ada hasilnya karena dari segi mental pemain lebih siap menghadapi kompetisi resmi," ungkapnya.
Sampai sejauh ini, Subangkit menilai masih ada pemain yang mental bertandingnya belum bagus. Hal itu menjadi pelajaran baginya dalam menghadapi musim kompetisi nanti.
"Ada beberapa pemain yang masih labil. Ini jadi perhatian juga buat saya dan pemain tersebut," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.