KOMPAS.com — Skuad timnas Islandia jujur mengakui bahwa mereka sulit bernapas di Indonesia. Cuaca menjadi faktor yang menimbulkan masalah tersebut.
Tim yang lolos ke Piala Dunia 2018 ini tiba di Yogyakarta pada Minggu (7/1/2018) malam. Mereka sangat terkejut dengan cuaca panas di Tanah Air sehingga pelatih fisik timnas Islandia, Sebastian Boxleitner, mengungkapkan hal tersebut karena perbedaan cuaca yang jauh antara Islandia dan Indonesia.
"Ya, bear-benar beda cuacanya. Di Islandia, cuaca itu tak pernah lebih dari 17 derajat atau sekitar 20 derajat,” ujar Sebastian kepada BolaSport.Com di Hotel Hyatt, Minggu (7/1/2018).
(Baca juga: Resmi, Bek Kiri Timnas Thailand Ini Jadi Pemain Ketiga Negerinya di Kasta Teratas Liga Jepang 2018)
"Pada 20 derajat saja, cuaca terbilang terlalu panas untuk Islandia. Sedangkan di Indonesia cuaca antara 28-30 derajat, jadi di sini sangat panas dan sangat lembab untuk kami,” ujarnya.
Keadaan ini diakui Sebastian membuat skuad timnas Islandia kesulitan untuk bernapas.
"Untuk bernapas di udara seperti ini sedikit menjadi masalah sekarang karena rasanya sangat tebal dan berat bagi kami," tutur pelatih fisik asal Jerman itu.
Namun, terkait kendala itu semua, Sebastian mengaku senang bisa datang ke Indonesia. Dia menilai, Ragnar Sigurdsson dan kawan-kawan hanya membutuhkan waktu untuk adaptasi.
Mereka bakal menjadi lawan Indonesia Selection di Stadion Maguwoharjo, Kabupaten Sleman, Kamis (11/1/2018). (Irwan Febri Rialdi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.