3. Vladimir Vujovic
Keputusan mengejutkan datang dari bek jangkung asal Montenegro, Vladimiri Vujovic pada pengujung 2017. Ia memutuskan untuk mengakhiri kontrak kerjanya bersama setelah tiga musim berseragam Persib.
Segudang tanda tanya muncul terkait keputusan Vlado, sapaan akrabnya. Sebab, secara performa, lini pertahanan Persib merupakan kedua yang terbaik selama Liga 1 2017.
Usut punya usut, retaknya hubungan Vlado dengan Persib dilatarbelakangi sikap Manajer Umuh Muchtar yang melakukan pergerakan mencari pemain belakang tanpa sepengetahuannya.
"Berbicara tentang drama di media sosial tentang keberadaan saya di Persib untuk tahun depan, manajer meminta untuk tetap bertahan. Dia mengatakannya sebelum pertandingan melawan Persija, dan pada waktu sama dia menghubungi pemain lainnya," ucap Vlado melalui rilis pernyataan resmi yang diterima wartawan, Jumat (18/11/2017).
Vlado bisa disebut sebagai salah satu rekrutan asing tersukses yang dimiliki Persib. Ia pun jadi aktor penting saat Persib merengkuh gelar Liga Indonesia di tahun 2014.
4. Febri Hariyadi
Gelandang muda energik, Febri Hariyadi, jadi salah satu pemain lokal Persib paling banyak menyita perhatian publik. Sepak terjang Febri bersama Persib dan tim nasional melahirkan harapan besar bahwa Bandung masih bisa memproduksi pemain muda bertalenta.
Regulasi penggunaan pemain U-23 di Liga 1 2017 membuatnya kian matang. Di bawah asuhan pelatih Djadjang Nurdjaman, Febri bermetamorfosis menjadi pemain paling diandalkan Persib tahun ini.
Febri pun berhasil merasakan buah dari kerja kerasnya. Menurut Transfermarkt, nilai pasar dia melambung menjadi sekitar Rp 2,5 miliar.
Febri mengalahkan rekannya, seperti Septian David Maulana (Rp 2,1 miliar) , Marinus Wanewer (Rp 2,1 miliar), dan Evan Dimas (Rp 1,8 miliar).
5. Kim Jeffrey Kurniawan
Kedatangan Kim Jeffrey Kurniawan pada era pelatih Dejan Antonic sempat mendapat cibiran. Pemain naturalisasi itu sempat mendapat penolakan dari para suporter fanatik lantaran dianggap menjadi anak emas.
Namun, ia tetap bergeming. Sindiran dan cacian seolah menjadi energi kebangkitan performanya.
Pada era pelatih Djadjang Nurdjaman adik ipar Irfan Bachdim itu berkembang menjadi sosok vital di lini tengah Persib. Loyalitas dan totalitasnya di lapangan menarik simpati suporter.