Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klarifikasi Bhayangkara FC soal Keputusan Komdis PSSI

Kompas.com - 08/11/2017, 18:26 WIB
Ferril Dennys

Penulis

KOMPAS.com - Bhayangkara FC mengeluarkan pernyataan terkait keputusan Komdis PSSI pada 5 November 2017. Dalam keputusannya, Komdis PSSI menyatakan Bhayangkara FC menang atas Mitra Kukar dengan skor 3-0.

Keputusan ini mengubah hasil pertandingan antara kedua tim yang sebelumnya berakhir imbang 1-1.

Namun, Bhayangkara FC akhirnya mendapatkan kemenangan lantaran Mitra Kukar dinyatakan bersalah karena memainkan Mohamed Sissoko.

Gelandang asal Mali tersebut sebetulnya tidak bisa tampil pada laga tersebut karena sedang dalam masa hukuman dua laga.

Baca juga : Respons Bhayangkara FC soal Kabar Sanksi Komdis untuk Mitra Kukar

 

Dalam keputusan Komdis PSSI pada 28 Oktober, Komdis melarang Sissoko tampil dalam dua laga, yakni saat melawan Bhayangkara FC dan Persiba Balikpapan.

Keputusan Komdis membuat Bhayangkara mendapatkan tudingan miring. Bhayangkara FC mengeluarkan klarifikasi. Berikut uraiannya:

"Fakta: Salinan keputusan Komisi Disiplin PSSI Liga 1 tanggal 28 Oktober 2017, dalam kasus pelanggaran disiplin, pemain Mitra Kukar Moh Lamine Sissoko no 112/L1/SK/KD-PSSI/X/2017, terkait tingkah laku buruk pemain dalam pertandingan Mitra Kukar vs Borneo FC tanggal 23 Oktober 2017 Liga 1.

Atas perbuatannya, Sissoko dilarang bermain dua kali, yaitu pertandingan melawan Bhayangkara FC, tertanggal 3 November 2017 dan Persiba Balikpapan tanggal 11 November 2017.

Melihat fakta tanggal diturunkan keputusan itu, yaitu 28 Oktober 2017, sedangkan melawan Bhayangkara FC tanggal 3 November 2017, sangat tidak masuk jika pihak Mitra Kukar tidak menerima pemberitahuan via e-mail yang sama karena selama ini komunikasi dengan liga dilakukan via email.

Sesuai dengan Pasal 57, Regulasi Liga 1 tentang kartu kuning dan merah ayat 13 dan 14 menyebutkan, ketentuan tentang kartu kuning dan kartu merah mengikuti aturan yang ditetapkan dalam kode displin.

Klub juga bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan terhadap kartu kuning dan/atau kartu merah serta status hukuman yang diterima oleh pemain dan official masing-masing dan memastikan semua pemain dan official tersebut terdaftar dan berhak untuk terlibat dalam pertandingan.

Keberatan atau protes yang disampaikan setelah pertandingan berakhir akan diabaikan.

Artinya, klub harus selalu cek dan ricek terkait status pemain mereka.

Seperti juga ketika kami tidak bisa memainkan Indra Kahfi ketika melawan Persela. Kami sangat berhati-hati dan bertanya dengan pihak terkait regulasi, kode displin, dan perubahan tanggal main melawan Madura.

Saat itu, bahkan Nota Larangan Bermain (NLB) Indra Kahfi belum keluar ketika Bhayangkara FC hendak melawan Persela (27/10/2017). 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com