Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkah Regulasi Pemain U-23

Kompas.com - 02/11/2017, 17:08 WIB

KOMPAS.com - Inovasi-inovasi telah diterapkan pada kompetisi Gojek-Traveloka Liga 1 2017 yang segera memasuki pertandingan pekan berakhir.

Salah satu inovasi tersebut adalah penerapan regulasi pemain U-23. Sempat menjadi polemik, regulasi yang mewajibkan setiap klub menurunkan tiga pemain U-23 tersebut pada akhirnya memberikan berkah untuk sepak bola Indonesia.

Banyak nama pesepak bola muda yang muncul ke permukaan. Sumber daya pemain muda untuk kebutuhan tim nasional senior dan tim nasional U-22 di tahun ini, yaitu untuk Kualifikasi Piala Asia U-23 2018, SEA Games 2017, dan pertandingan-pertandingan uji coba, menjadi semakin berlimpah.

Tim pelatih tim nasional yang dipimpin Luis Milla semakin mudah untuk mencari pemain. Pasalnya, di setiap pertandingan, pasti ada minimal tiga nama pemain U-23 yang dimainkan selama 45 menit pertama.

Baca juga : Kontestan Liga 1 Harus Lengkapi Kuota 5 Pemain U-23

Para pesepak bola muda itu pun tak menyia-nyiakan akses khusus tampil sebagai pemain inti ataupun cadangan. Tak hanya di klub-klub besar, di klub-klub kasta bawah pun semangat membara untuk unjuk gigi diperlihatkan para pemain muda.

Dampaknya, sumber klub untuk pemain SEA Games 2017 di Malaysia jadi lebih menyebar jika dibandingkan dengan pemain untuk SEA Games 2015 di Singapura.

Pada edisi 2015, hanya ada sembilan klub yang menyumbangkan pemainnya ke skuad Garuda Muda, yakni Barito Putera (4 pemain), Persija (4), Persebaya (4), PSM (2), Persib (2), Sriwijaya FC (1), Arema FC (1), Pelita Bandung Raya (1), dan Persipura (1).

Pada SEA Games 2017, jumlah klub penyumbang ke tim nasional jauh lebih banyak. Sebanyak 19 pemain anggota skuad SEA Games 2017 berasal dari 13 klub dan ada satu pemain yang tanpa klub. Perbandingan dapat dilihat pada grafis di bawah.

Tabloid Bola Berkah Regulasi Pemain U-23

"Regulasi pemain U-23 itu bagus dan bisa dikatakan berhasil. Indikatornya bisa kita lihat dari banyaknya wajah baru di tim nasional Indonesia," kata pelatih Barito Putera, Jacksen F Tiago.

Osvaldo Haay (Persipura Jayapura), Kurniawan Kartika Ajie (Persiba Balikpapan), Marinus Mariyanto (Persipura Jayapura), dan Rezaldi Hehanusa (Persija Jakarta) adalah beberapa contoh wajah baru di tim nasional setelah mencuri perhatian tim pelatih tim nasional di Gojek-Traveloka Liga 1 2017.

Nama-nama tersebut menjadi bintang di klub masing-masing. Osvaldo Haay bermain 20 kali dan mencetak lima gol untuk Persipura Jayapura di Gojek-Traveloka Liga 1 2017.

Marinus Mariyanto tampil 17 kali dan membuat empat gol. Rezaldi Hehanusa menjadi penguasa pos bek kiri Persija dengan bermain 18 kali dan mencetak satu gol.

Baca juga : Penjelasan Ketua Umum PSSI soal Penangguhan Aturan U-23 di Liga 1

"Menurut saya, regulasi U-23 bagus dalam membantu tim pelatih tim nasional mencari pemain. Kami jadi lebih mudah memantau semua pemain di setiap klub karena pasti dimainkan," kata asisten pelatih tim nasional, Bima Sakti, saat seleksi pemain tim nasional.

Selain itu, juga ada nama-nama baru yang dipanggil pemusatan latihan timnas U-23, tetapi gagal lolos seleksi untuk tampil di SEA Games 2017. Mereka antara lain Nur Hadianto (Persela Lamongan), Nasir (Arema), Arsyad Yusgiantoro (Persegres Gresik United), dan Nazar Nurzaidin (Barito Putera).

"Yang pasti regulasi U-23 sangat membantu memunculkan pemain-pemain muda. Bahkan, sekarang banyak nama yang sebelumnya diturunkan hanya sebagai syarat mematuhi regulasi kini justru tampil sebagai bagian dari tim utama," ucap Danurwindo, Direktur Teknik PSSI.

"Semula para pelatih memang kurang setuju karena mereka menilai memenuhi regulasi itu bisa mengurangi kekuatan tim. Namun, sekarang lihat, mereka justru memiliki stok pemain yang berlimpah lantaran pilar mudanya telah teruji," tutur Danurwindo melanjutkan.

Pemain timnas Indonesia, Nur Hardianto berebut bola dengan pemain timnas Myanmar, Win Min Htut saat pertandingan persahabatan Indonesia melawan Myanmar di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Selasa (21/3/2017). Indonesia kalah 1-3 melawan Myanmar. KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Pemain timnas Indonesia, Nur Hardianto berebut bola dengan pemain timnas Myanmar, Win Min Htut saat pertandingan persahabatan Indonesia melawan Myanmar di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Selasa (21/3/2017). Indonesia kalah 1-3 melawan Myanmar.

Mantan pelatih dari enam klub di Indonesia itu pun mengatakan bahwa regulasi U-23 tidak diberlakukan dari awal hingga pertengahan musim Gojek-Traveloka Liga 1 2017, banyak pemain muda yang akan terhambat perkembangannya.

Selain ada beberapa nama pemain U-23 yang memang sudah mendapat jaminan bakal tampil meski regulasi tidak diterapkan, banyak juga sosok pemain muda yang mencuat berkat peraturan tersebut.

Sebut saja I Made Andhika (Bali United), Friska Womsiwor (Persipura Jayapura), Reva Adi Utama (PSM Makassar), dan Dandi Maulana (Barito Putera).

Jika regulasi U-23 tidak diterapkan, mungkin mereka tidak akan diturunkan lantaran pengalaman mereka tampil di kompetisi kasta tertinggi masih minim.

Sekarang mereka menjadi pemain vital di timnya setelah tim pelatih memantau kinerja apik mereka di setiap pertandingan.

Sebagai contoh, I Made Andika tampil 20 kali sebagai starter bersama Bali United di Gojek-Traveloka Liga 1 2017.

Sementara itu, Friska Womsiwor bermain 29 kali bersama Persipura dengan mencetak tujuh gol dan empat assist di Gojek-Traveloka Liga 1 2017. Data 10 besar pemain U-23 yang paling sering bermain di Gojek-Traveloka Liga 1 2017 dapat dilihat di grafis.

Baca juga : Jacksen F Tiago Protes Keras Penangguhan Aturan Pemain U-23

Ke depan, Danurwindo dan Jacksen F Tiago berharap regulasi pemain muda seperti di Gojek-Traveloka Liga 1 musim ini dapat diterapkan pada musim mendatang demi perkembangan pemain.

"Jika kompetisi usia muda masih belum berjalan ideal, saya rasa peraturan seperti regulasi U-23 masih dibutuhkan untuk musim depan," kata Danurwindo.

"Saya sudah lama tinggal di Indonesia dan sudah mengenal sepak bola di sini. Regulasi U-23 dapat menjadi salah satu solusi untuk memperbaiki pembinaan usia muda. Ke depan, jika regulasi seperti ini diberlakukan lagi, saya rasa tidak masalah. Justru itu bagus buat Indonesia. Namun, saya sebagai pelatih hanya mengikuti regulasi yang diterapkan PSSI," ujar Jacksen F Tiago. (Tabloid Bola)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025

Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025

Sports
Daftar Peraih Penghargaan Piala Asia U23 2024: Pembobol Gawang Indonesia Top Skor

Daftar Peraih Penghargaan Piala Asia U23 2024: Pembobol Gawang Indonesia Top Skor

Internasional
Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Putus Rekor Uzbekistan, Sejarah Baru

Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Putus Rekor Uzbekistan, Sejarah Baru

Internasional
Babak I Jepang Vs Uzbekistan 0-0: Tembok Serigala Masih Tak Tertembus

Babak I Jepang Vs Uzbekistan 0-0: Tembok Serigala Masih Tak Tertembus

Internasional
VFF Tunjuk Kawan Lama Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Vietnam

VFF Tunjuk Kawan Lama Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Vietnam

Internasional
Aspek yang Harus Disiapkan Timnas U23 Indonesia Jelang Lawan Guinea

Aspek yang Harus Disiapkan Timnas U23 Indonesia Jelang Lawan Guinea

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan Final Piala Asia U23, Kickoff 22.30 WIB

Link Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan Final Piala Asia U23, Kickoff 22.30 WIB

Internasional
Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

Badminton
Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Badminton
Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Badminton
Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Badminton
Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Badminton
'Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang'

"Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang"

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com