BANDUNG, KOMPAS.com - Gelandang Persib Bandung Dedi Kusnandar untuk kedua kalinya akan melakoni laga klasik kontra Persija Jakarta, Jumat (3/11/2017). Duel ini akan berlangsung di Stadion Manahan, Solo.
Dedi setuju laga tersebut menjadi El Clasico Liga Indonesia jika merujuk pada sejarah rivalitas kedua tim dan suporter. Dia menilai rivalitas mesti tetap dijaga agar atmosfer pertandingan tetap menarik untuk disaksikan.
"Itu yang mungkin ciri khas di liga tetap harus dijaga, itu yang bikin menarik sebuah pertandingan," ucap Dado, sapaan akrabnya, Rabu (1/11/2017) sore.
Dedi sempat menjajal panasnya persaingan di Liga Malaysia bersama Sabah FA. Dia mengatakan, rivalitas panas suporter di Malaysia tak seekstrem yang terjadi di Indonesia.
Bahkan, di Malaysia belum pernah terjadi pemain diboyong kendaraan taktis (rantis) agar tak mendapat teror berlebihan dari suporter. Sementara di Indonesia, situasi itu lumrah terjadi.
"Di Malaysia memang sebatas suporter dengan suporter. Kalau di luar gak ada pakai rantis, hanya di Indonesia saja. Itu lah seninya main di Indonesia," tutur Dado.
Meski punya sejarah persaingan yang kental, dia berharap rivalitas hanya terjadi di lapangan. Dia pun ingin merasakan kedua suporter bisa hadir dalam stadion yang sama mendukung tim masing-masing.
"Saya harap tidak ada pertandingan usiran gitu, jadi tetap main di Bandung atau Jakarta. Saya berharap suatu saat suporter Persib dan Persija bisa satu stadion," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.