"Saya beruntung punya ibu yang memiliki pikiran terbuka soal ide tersebut. Hal tersebut membuka kesempatan besar tak hanya di sepak bola, juga pendidikan formal," ucap Harrison.
"Banyak orang meragukan putusan saya pergi dari Manchester United. Namun, saya senang bisa tetap yakin dengan memilih pergi," kata pemain yang biasa bermain di sisi sayap penyerangan ini.
Pada 2015, Harrison menjadi bagian dari tim Universitas Wake Forest Demon Deacons. Dia tampil 22 kali dan mencetak delapan gol dalam satu musim.
Harrison pun masuk daftar MLS SuperDraft 2016, ajang "jual diri" pemain muda kepada klub-klub profesional Amerika Serikat. Dalam usia 19 tahun dua bulan, dia menjadi pemain termuda di Draft 2016.
Pada 14 Januari 2016, Harrison dipilih Chicago Fire untuk memperkuat timnya. Namun, dia dijual ke New York City dengan imbalan sejumlah uang.
Di New York City, Harrison mendapat kesempatan berharga menimba ilmu dari sejumlah pemain yang pernah merumput di Premier League - kasta teratas Liga Inggris.
Selain dari Patrick Vieira yang merupakan legenda Arsenal dan Manchester City, Harrison juga mendapat tambahan ilmu dari Frank Lampard dan Andrea Pirlo.
"Saya punya pengalaman menarik dengan Lampard. Tahun lalu, dia yang tak bermain dan tengah berada di Inggris, menelepon untuk sekadar memberi ucapan selamat karena saya mencetak gol," kenang Harrison.
Pada musim pertama Harrison, New York gagal pada babak semifinal wilayah MLS. Pada Piala Lamar Hunt, mereka juga langsung kandas karena kalah dari New York Cosmos, rival sekota yang berada satu kasta di bawahnya.
Harrison hanya bisa bermain semusim bersama Lampard yang memutuskan gantung sepatu tahun ini. Namun, hanya dalam satu tahun, dia telah berubah menjadi pemain andalan di The Pigeons.
Sudah 55 kali Harrison membela New York. Dari jumlah itu, dia mencetak 10 gol dan menjadi kreator 14 gol bagi rekan-rekannya.
Prestasi itu pun membuat Harrison dilirik pelatih timnas U-21 Inggris. Lampard pun turut bergembira.
"Prestasi luar biasa bagi Harrison. Saya ikut senang. Kamu pantas mendapatkannya," tulis Lampard di Instagram.
Bergabung ke timnas U-21 Inggris juga membuka pintu karier Harrison. Kesempatan baginya untuk bergabung dengan klub besar Eropa, khususnya di tanah leluhurnya, menjadi semakin terbuka.
"Sebagai pemain, sudah menjadi impian bermain di liga top Eropa. Akan menjadi hal besar bagi saya jika kesempatan itu datang," tutur Harrison.
"Namun, untuk saat ini, saya hanya fokus di New York, menyelesaikan musim, dan berharap meraih sesuatu. Setelah itu, kita lihat saja..." tuturnya.
Apakah Manchester United tertarik untuk merekrutnya kembali? Atau justru Manchester City, klub pemilik New York City FC saat ini, yang lebih berkesempatan memboyongnya kembali?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.