Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Pemain Gratisan yang Bisa Jadi "Marquee Player" di Indonesia

Kompas.com - 23/03/2017, 07:39 WIB
Anju Christian

Penulis

KOMPAS.com - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) telah memberlakukan aturan marquee player untuk kompetisi Liga 1.

Hal itu bertujuan untuk meningkatkan antusiasme penonton menyaksikan liga yang dimulai pada 15 April 2017 itu.

"Ini bagus karena pemain bola di Indonesia masih kurang," ujar Ketua Umum PSSI Letnan Jenderal TNI Edy Rahmayadi di Jakarta, Kamis (16/3/2017).

Hanya, ada sejumlah batasan untuk kategori marquee player. Dijelaskan PSSI, pemain itu harus berumur di bawah 35 tahun, pernah bermain setidaknya di Piala Dunia atau pernah bermain di salah satu dari delapan liga elite internasional, dan bisa berasal dari negara mana saja.

Baca: Madura United Kontrak "Marque Player" yang Pernah di Premier League

Salah satu contohnya adalah Michael Essien yang dikontrak Persib Bandung. Gelandang berusia 33 tahun itu sempat membela tim nasional (timnas) Ghana pada Piala Dunia 2006.

Persib terbantu karena Essien berstatus tanpa klub, sehingga tidak perlu mengeluarkan uang untuk transfer.

Inilah kesulitannya. Tidak mudah mencari pemain yang memenuhi kriteria seperti Essien, tetapi berstatus bebas transfer.

Untuk itu, Kompas.com coba merangkum sejumlah nama besar yang berstatus tanpa klub dan memenuhi syarat marquee player versi PSSI.

Sejumlah pemain besar seperti Didier Drogba, Dimitar Berbatov, dan Robbie Keane dicoret dari daftar karena berumur di atas 35 tahun.

Berikut ini adalah nama-namanya:

Kevin Grosskreutz

Nama Kevin Grosskreutz tidaklah asing untuk pecinta sepak bola Jerman. Dia pernah membela Borussia Dortmund dan timnas Jerman.

Pemain serbabisa berusia 28 tahun itu tidak cuma pernah terlibat Piala Dunia, tetapi menjuarai turnamen empat tahunan itu pada 2014.

Dia terdaftar dalam skuad Jerman asuhan Joachim Loew saat itu, meskipun tidak pernah diturunkan sama sekali selama turnamen.

Tidak mudah buat klub kontestan Liga 1 mendatangkan Grosskreutz. Menurut Transfermarkt, nilai pasarnya mencapai 1,25 juta euro (sekitar Rp 17,9 miliar) atau lebih besar 400.000 euro daripada Essien.

Baca: Ketika Didier Drogba dan Samuel Eto'o Bicarakan Persib Bandung...

Klub Liga 1 yang meminati Grosskreutz, tentu tidak perlu mengeluarkan uang sebesar itu karena sang pemain berstatus tanpa klub. Hanya, nilai pasar juga bisa menjadi bayangan besaran kontrak pemain nantinya.

Masalah lainnya, Grosskreutz belum tentu bersedia untuk kembali bermain sepak bola. Dia sempat terlibat sebuah perkelahian di Jerman hingga mendapatkan pemutusan kontrak dari Stuttgart pada Februari 2017.

Setelah itu, dia menyatakan, "Saya tidak ingin menjalani segala hal yang berhubungan dengan sepak bola saat ini."

Oleg Gusev

Oleg Gusev tergolong kenyang pengalaman di Eropa. Meski tidak pernah merumput di lima liga besar, dia sempat mencicipi Liga Champions dan Liga Europa bersama Dynamo Kyiv.

Pemain sayap berusia 33 tahun itu juga memenuhi syarat marquee player karena tercatat sebagai anggota timnas Ukraina pada Piala Dunia 2006.

Gusev selalu bermain sebagai bek kanan dari pertandingan fase grup hingga perempat final turnamen tersebut.

Nilai pasarnya pun lebih rendah daripada Grosskreutz, yaitu "cuma" 1 juta euro.

Hanya, nama Gusev mungkin tidak setenar Essien, sehingga diragukan untuk mendongkrak semarak Liga 1.

Baca: Dana Kerugian dari Kasus e-KTP Bisa Gaet 223 Essien

PATRIK STOLLARZ/AFP Oleg Gusev merayakan kemenangan Ukraina atas Swiss lewat adu penalti pada partai babak 16 besar Piala Dunia 2006, 26 Juni 2006.

Lassana Diarra

Inilah sosok termahal di daftar pemain bebas transfer saat ini. Harga pasarnya mencapai 5 juta euro.

Maklum, curriculum vitae gelandang berusia 32 tahun itu tergolong mentereng. Dia sempat membela Chelsea, Arsenal, dan Real Madrid.

Diarra juga sempat menjalani 34 pertandingan bersama timnas Perancis.

Akan tetapi, pemain kelahiran Paris itu belum pernah menjalani Piala Dunia. Dia cuma masuk skuad Perancis untuk Piala Eropa 2008 tanpa pernah diturunkan sama sekali.

Julio Baptista

Pamor Julio Baptista cukup mentereng. Dia pernah menjadi andalan Real Madrid, Arsenal, AS Roma, dan Sevilla.

Bersama klub-klub tersebut, Baptista sempat mengarungi enam edisi Liga Champions.

Syarat tampil di Piala Dunia juga dipenuhi Baptista ketika membela timnas Brasil pada edisi 2010.

Dengan nilai pasar 750.000 euro atau tidak berbeda jauh dengan Essien, pemain kelahiran Sao Paulo itu diprediksi klop dengan kas klub-klub Liga 1.

Hanya, usianya bakal menginjak 36 tahun pada Oktober. Klub peminat bisa jadi berpikir ulang karena umur sang pemain.

Baca: "Semoga Bapak-bapak Terhormat Mau Kaji Aturan, Gonzales Itu Fenomena"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pernyataan Resmi Kylian Mbappe, Umumkan Kepergian dari PSG

Pernyataan Resmi Kylian Mbappe, Umumkan Kepergian dari PSG

Liga Lain
Timnas Brasil Tetapkan 23 Nama untuk Skuad Copa America 2024

Timnas Brasil Tetapkan 23 Nama untuk Skuad Copa America 2024

Internasional
Faisal Halim Penyerang Timnas Malaysia yang Disiram Air Keras Sukses Jalani Operasi Ketiga

Faisal Halim Penyerang Timnas Malaysia yang Disiram Air Keras Sukses Jalani Operasi Ketiga

Sports
Kurniawan DY Kutuk Keras Serangan Rasial kepada Guinea, Coreng Wajah Indonesia

Kurniawan DY Kutuk Keras Serangan Rasial kepada Guinea, Coreng Wajah Indonesia

Timnas Indonesia
Man United Vs Arsenal, Setan Merah Akan Dilibas di Old Trafford

Man United Vs Arsenal, Setan Merah Akan Dilibas di Old Trafford

Liga Inggris
Strategi demi Wujudkan Mimpi Timnas Indonesia ke Olimpiade

Strategi demi Wujudkan Mimpi Timnas Indonesia ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia di Tournoi Maurice Revello 2024

Jadwal Timnas Indonesia di Tournoi Maurice Revello 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea, Respons PSSI soal Shin Tae-yong Kena Kartu Merah

Indonesia Vs Guinea, Respons PSSI soal Shin Tae-yong Kena Kartu Merah

Timnas Indonesia
Gia Cedera, Jakarta Pertamina Enduro Akhiri Kontrak

Gia Cedera, Jakarta Pertamina Enduro Akhiri Kontrak

Sports
VAR Mobile Meluncur Ke Arena Championship Series, Teknologi Baru Liga 1

VAR Mobile Meluncur Ke Arena Championship Series, Teknologi Baru Liga 1

Liga Indonesia
Noda Rasialisme Indonesia Vs Guinea: PSSI Wajib Edukasi Fan, Beri Pemahaman

Noda Rasialisme Indonesia Vs Guinea: PSSI Wajib Edukasi Fan, Beri Pemahaman

Timnas Indonesia
Saat Philippe Troussier Tonton Langsung Indonesia Vs Guinea...

Saat Philippe Troussier Tonton Langsung Indonesia Vs Guinea...

Timnas Indonesia
Indonesia Ikut Turnamen Toulon 2024, Gantikan Mesir, Segrup dengan Italia

Indonesia Ikut Turnamen Toulon 2024, Gantikan Mesir, Segrup dengan Italia

Timnas Indonesia
Bali United Vs Persib Pindah Arena: Maung Tak Masalah, Ada Keuntungan

Bali United Vs Persib Pindah Arena: Maung Tak Masalah, Ada Keuntungan

Liga Indonesia
Noda Rasialisme Usai Indonesia Vs Guinea: Tak Sehat, Citra Buruk di Mata Dunia

Noda Rasialisme Usai Indonesia Vs Guinea: Tak Sehat, Citra Buruk di Mata Dunia

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com