Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Jose Mourinho terkait Sang "Anak Emas", Michael Essien

Kompas.com - 15/03/2017, 07:21 WIB
Anju Christian

Penulis

KOMPAS.com - Gelandang anyar Persib Bandung, Michael Essien, merupakan salah satu "anak emas" dalam karier manajerial Jose Mourinho.

Tengok saja jumlah laga yang dilakoni Essien bersama Chelsea dan Real Madrid besutan Mourinho. Transfermarkt mencatat jumlahnya mencapai 147 laga.

Berbekal catatan itu, Essien cuma kalah dari Karim Benzema, Mesut Oezil, Cristiano Ronaldo, Didier Drogba, Petr Cech, Frank Lampard, Ricardo Carvalho, dan John Terry.

Bukan tanpa alasan pula Essien mengambil peranan penting dalam tim asuhan Mourinho. Hal itu terlihat dari sejumlah pujian yang diberikan sang manajer kepada Essien.

Terbaik

Jose Mourinho sempat melemparkan predikat terbaik untuk Essien, yaitu ketika Chelsea menang 4-0 atas Real Betis pada partai fase grup Liga Champions 2005-2006.

Dalam pertandingan itu, Essien tampil impresif dengan meyumbangkan dua assist. Selain itu, ada pula dua tembakan yang dilepaskan dia sepanjang 90 menit.

"Essien adalah pemain terbaik di lapangan. Dia memenangi setiap duel di lini tengah dan memberikan sesuatu berbeda untuk tempo laga," kata Mourinho setelah laga.

"Dia merupakan pemain yang terlampau kuat buat Betis," ucap manajer asal Portugal itu.

Baca: Ada Umuh Muchtar di Wikipedia Michael Essien

Multifungsi

Salah satu alasan Mourinho menyukai Essien adalah kemampuannya bermain di berbagai posisi. Hal itu memudahkan Mourinho ketika mengalami krisis opsi di sektor tertentu.

Essien tercatat menjalani enam peran saat membela Chelsea dan Real Madrid di bawah asuhan Mourinho. Dia sempat bermain sebagai gelandang bertahan, gelandang tengah, sayap kanan, bek kanan, bek kiri, bek tengah.

"Saya mengenal Essien lebih dari siapa pun. Saya mengetahui bahwa dia bisa bermain di setiap posisi, kecuali penjaga gawang dan striker," tutur Mourinho saat Chelsea menjalani tur ke Malaysia pada Juli 2013.

Perpisahan

Januari 2014 menjadi momen perpisahan Essien dengan Mourinho. Sang pemain memutuskan pindah dari Chelsea ke AC Milan demi mendapatkan jatah tampil lebih banyak.

Maklum, dia gagal menembus tim inti The Blues, julukan klub, dengan cuma melakoni 146 di Premier League.

"Memberikan respek terhadap Essien tidak akan menghentikannya untuk pergi. Kami menginginkan dia agar bertahan, tetapi dirinya sudah memberikan segalanya untuk klub," tutur Mourinho.

"Saya mengetahui, Essien masih bisa bermain di level tinggi. Semoga, dia meraih kesuksesan dan kebahagiaan di Italia serta pada Piala Dunia Brasil," kata sang manajer.

Baca: Teka-teki Pengganti Ronaldinho di Persib Bandung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com