Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wiwi H Kusdarti, Sang Pionir Mekarnya Sepak Bola Wanita Indonesia

Kompas.com - 13/01/2017, 11:15 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

"Kami kalah sama Singapura, juara dua. Kalah ditos (lempar koin), mereka pada nangis pas pulang ke Indonesia," ucap Wiwi seraya tertawa.

Ada kisah unik sewaktu tim Putri Priangan diundang untuk bertanding di luar negeri. Dia mengaku selalu meminta rekan-rekannya untuk membawa kebaya dan sanggul. Kebaya biasanya dipakai saat tim diundang untuk santap malam bersama pejabat setempat.

"Kalau tur, selain bawa baju biasa, kami bawa sanggul dan kebaya untuk menunjukkan identitas. Pemain sepak bola harus cantik, rambut harus terikat, pakai lipstik, cuma tidak usah bedakan, dan pakai wangi-wangian, karena biasanya habis main ibu pejabat suka nyalamin kami. Itu agar tidak menghilangkan fitrah sebagai perempuan," tuturnya.

Redupnya sepak bola wanita

Pada tahun 1973-1974, Wiwi dihadapkan pada keputusan berat. Ia terpaksa mesti gantung sepatu. Selain usianya yang mulai bertambah, Wiwi harus mengurus dua anaknya dan menemani sang suami, Hartoyo, yang bertugas sebagai administrator perkebunan teh.

Kepergian Wiwi pun mengiringi redupnya sepak bola wanita di Tanah Air. Ia kurang hafal sebabnya.

"Setelah pensiun, enggak ada penerus, pelan-pelan bubar. Namun, katanya 1980 sempat ada lagi, tetapi mulai pudar. Setelah pensiun, saya mendampingi suami saja," ujar Wiwi.

Namun, ia tak lantas mengakhiri hasratnya untuk mengembangkan sepak bola Indonesia. Setelah meninggalkan Putri Priangan, ia pun mendirikan klub sepak bola usia dini bernama Persatuan Sepak Bola Anak Gawang Bandung (Persagab).

"Itu menampung anak-anak di bawah usia 14 tahun," katanya.

Perjalanan Wiwi dalam mengembangkan sepak bola wanita memang begitu singkat. Namun, keberaniannya mendobrak sisi tabu menjadi tonggak penting cikal bakal tumbuh kembang sepak bola wanita di Tanah Air.

Kini, pada usia senjanya, Wiwi menghabiskan waktu dengan mengurus kafe yang baru berusia dua bulan. Kisah perjalanannya pun terpajang di dinding kafe yang memperlihatkan aneka foto dan prestasinya dalam ranah sepak bola wanita.

"Saya sekarang masih berkegiatan, ngurus kebun. Ini hasil dari saya (bergiat) di sepak bola, kebugaran saya sangat terjaga," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Persib Bandung Vs Madura United, Rivera Utamakan Kepentingan Tim

Persib Bandung Vs Madura United, Rivera Utamakan Kepentingan Tim

Liga Indonesia
Thiago Motta Pergi dari Bologna, Kans Jadi Pelatih Anyar Juventus

Thiago Motta Pergi dari Bologna, Kans Jadi Pelatih Anyar Juventus

Liga Italia
Hasil Malaysia Masters: 4 Wakil Indonesia ke 8 Besar, Pastikan 1 Tiket Semifinal

Hasil Malaysia Masters: 4 Wakil Indonesia ke 8 Besar, Pastikan 1 Tiket Semifinal

Badminton
Ricky Soebagdja Ungkap Fokus PBSI Jelang Olimpiade 2024

Ricky Soebagdja Ungkap Fokus PBSI Jelang Olimpiade 2024

Badminton
Lewandowski Tak Takut Mbappe Perkuat Madrid, Ingatkan Barcelona

Lewandowski Tak Takut Mbappe Perkuat Madrid, Ingatkan Barcelona

Liga Spanyol
Julen Lopetegui Resmi Gantikan Moyes Jadi Pelatih West Ham United

Julen Lopetegui Resmi Gantikan Moyes Jadi Pelatih West Ham United

Liga Inggris
Alasan Darwin Nunez Hindari Baca Komentar Negatif di Medsos

Alasan Darwin Nunez Hindari Baca Komentar Negatif di Medsos

Liga Inggris
Xabi Alonso Usai Gagal Bawa Leverkusen Juara Liga Europa: Menyakitkan…

Xabi Alonso Usai Gagal Bawa Leverkusen Juara Liga Europa: Menyakitkan…

Liga Indonesia
Cerita Apriyani Nyaris Saling Pukul dengan Fadia, Singgung Kepedulian

Cerita Apriyani Nyaris Saling Pukul dengan Fadia, Singgung Kepedulian

Badminton
Asean Cup 2024: Pandit Vietnam Nilai Sulit Jika Bertemu Timnas Indonesia

Asean Cup 2024: Pandit Vietnam Nilai Sulit Jika Bertemu Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Atalanta Juara Liga Europa, Gelar Pertama Gasperini, Ukir Sejarah di Usia 66 Tahun!

Atalanta Juara Liga Europa, Gelar Pertama Gasperini, Ukir Sejarah di Usia 66 Tahun!

Liga Lain
Jelang Final Championship Series Liga 1, Persib Disanksi Komdis

Jelang Final Championship Series Liga 1, Persib Disanksi Komdis

Liga Indonesia
Hansi Flick Jalin Komunikasi dengan Deco, Sinyal Calon Pengganti Xavi di Barcelona

Hansi Flick Jalin Komunikasi dengan Deco, Sinyal Calon Pengganti Xavi di Barcelona

Liga Spanyol
AC Milan Rilis Jersey Kandang Baru untuk Musim Depan

AC Milan Rilis Jersey Kandang Baru untuk Musim Depan

Liga Italia
Baru Gabung, Kesan Mendoza Langsung Bawa Persib ke Final Championship Series Liga 1

Baru Gabung, Kesan Mendoza Langsung Bawa Persib ke Final Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com