Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wawancara Eksklusif, Lilipaly Bicara soal Timnas dan Evan Dimas

Kompas.com - 14/11/2016, 17:56 WIB
Anju Christian

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Stefano Lilipaly menjadi satu-satunya pemain naturalisasi di tim nasional Indonesia untuk Piala AFF 2016.

Pemain serbabisa berdarah Belanda itu ikut menjalani partai uji coba melawan Vietnam di Stadion My Dinh, Hanoi, Selasa (8/11/2016). Dalam pertandingan yang berakhir dengan skor 2-3 itu, dia bersanding dengan Evan Dimas di lini tengah.

Performa pemain dari klub Belanda, Telstar, itu tidak buruk. Berkat tembakan dia, bola liar disambar Boaz Solossa untuk mencetak gol pembuka.

Dalam wawancara bersama Kompas.com di Hotel Aryaduta, Senin (14/11/2016), Lilipaly yang tidak fasih berbahasa Indonesia, mengaku puas dengan adaptasinya. Begitu pula dengan kombinasinya dengan Evan, yang notabene sama-sama bernaluri ofensif.

Berikut petikan wawancara dengan Lilipaly:

Kurang lebih satu pekan Anda bergabung dengan tim nasional. Bisa ceritakan pengalaman yang dirasakan?

Untuk saat ini, saya merasa baik. Kami menganalisis tim, lalu mencari hal positif dan negatif dari pertandingan-pertandingan sebelumnya. Hal positif harus diteruskan, sedangkan hal buruk harus ditinggalkan

Apa hal positif dan negatif yang Anda lihat?

Positifnya, kami mencetak dua gol pada pertandingan tandang. Kami membuka skor, lalu mereka menyamakan. Namun, kami bisa unggul lagi. Kami menunjukkan semangat juang.

Negatifnya, gol kemasukan terjadi dengan mudah. Kami melakukan kesalahan. Kami sudah melihatnya lewat video.

Apa perbedaan yang Anda lihat antara permainan tim Belanda dan tim nasional kita?

Saya merasakan ada perbedaan gaya dan mungkin cuaca. Tidak sepenuhnya berbeda, hanya beberapa hal.

Anda merasa sudah bisa menyatu dengan tim?

Saya merasa mudah beradaptasi. Saya merasa berlatih dengan baik. Semoga kami juga meraih hasil bagus di turnamen.

Bagaimana Anda berkomunikasi dengan rekan-rekan setim?

Saya bisa memahami apa yang mereka katakan. Sayang, saya tidak bisa berbicara kepada mereka. Namun, dalam hal sepak bola, semua rasanya bisa saling memahami.

Mungkin Anda butuh Irfan Bachdim?

Ya, terkadang saya membutuhkannya, tetapi tidak selalu.

Anda sekamar dengan dia?

Saya sekamar dengan dia. Jadi, kami membicarakan banyak hal.

Bagaimana dengan Evan Dimas?

Evan bisa memahami sedikit bahasa Inggris, jadi kami bisa berkomunikasi. Kebetulan, kamar dia bersebelahan dengan saya. Jadi, kami sering berbicara dan dia sering berkunjung ke kamar.

Bagaimana pembagian tugas antara Anda dan Evan di lapangan?

Itulah yang kami bicarakan. Apabila saya maju, Evan harus bertahan. Begitu sebaliknya.

Sebenarnya, apabila saya berduet dengan Evan, kami membutuhkan seorang gelandang bernaluri bertahan untuk membantu. Namun, kami bermain dengan 4-4-2. Saya dan Evan harus saling membantu.

Anda lebih suka peran bertahan atau menyerang? 

Tidak ada pilihan khusus. Saya bisa bermain di delapan posisi berbeda. Bagi saya, tidak masalah saya bermain di sayap, tengah, atau belakang.

Terakhir, Anda merupakan pemain asing dengan perbedaan gaya dan mungkin kualitas berbeda. Apa yang bisa diharapkan suporter Indonesia dari seorang Stefano Lilipaly?

Saya akan memberikan sesuatu ekstra dengan gaya yang berbeda. Kami juga memiliki beberapa pemain bagus di Indonesia. Semoga saya menjadi sosok penting dan mungkin bisa mencetak gol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com