Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Nama Totti Dihubungkan Kembali dengan Italia...

Kompas.com - 03/10/2016, 12:15 WIB
Eris Eka Jaya

Penulis

Sumber JUARA

KOMPAS.com - Tahun 2006 merupakan salah satu periode penting dalam sejarah sepak bola.

Kala itu, Cristiano Ronaldo mulai menapaki jalan guna menggapai predikat pesepak bola terhebat di dunia, Zinedine Zidane memberikan sinyal pensiun, dan tentu saja Italia meraih gelar juara dunia untuk yang keempat kali.

Sering dalam sejarah sepak bola sektor depan kerap dianggap sebagai titik lemah tim nasional Italia. Namun, 2006 adalah pengecualian. Francesco Totti dan Alessandro Del Piero tampil begitu fenomenal.

Ditambah striker macam Luca Toni serta Alberto Gilardino, skuad Azzurri di Piala Dunia 2006 punya amunisi dahsyat untuk menyerang.

Namun, dari keempat sosok tersebut, mungkin hanya Totti yang hingga kini namanya masih berkibar. Faktanya, dia adalah striker yang punya talenta komplet.

Dalam sepak bola Italia, dikenal istilah fantasista atau penyerang yang mampu membuka ruang di lapangan, menciptakan peluang, sekaligus mencetak gol. Penyerang nan genius dengan sentuhan mengatur permainan ala playmaker.

Di tim nasional Italia, peran itu dimainkan secara sempurna oleh Totti. Di Piala Dunia 2006, bomber milik AS Roma ini bukan sekadar menyumbangkan satu gol. Totti juga mampu menciptakan tiga assist.

Bersama Andrea Pirlo, ia terlihat begitu lihai mengatur pergerakan pasukan Italia sehingga akhirnya sukses mengangkat trofi juara pada akhir turnamen.

Singkatnya, Totti piawai menjalankan peran sebagai ujung tombak, second striker, false nine, maupun playmaker.

Penampilan ciamik Totti di Jerman 2006 seakan membuktikan bahwa Marcello Lippi, arsitek tim nasional Italia kala itu, tidak salah pilih.

Maklum, tak sedikit yang mengernyitkan dahi ketika Lippi mencantumkan nama Totti dalam skuad Azzurri saat itu.

Wajib diingat, Totti sempat didera cedera berkepanjangan menjelang pesta sepak bola dunia tersebut. Tiga bulan tak bisa merumput, Totti tidak memiliki banyak waktu untuk berlatih dan mempersiapkan diri.

Toh, Lippi tetap menaruh kepercayaan besar terhadap dia. Totti membayarnya dengan kemauan bekerja lebih keras dibandingkan anggota pasukan Italia lainnya.

Bukan top scorer

Kemampuan Totti mencetak gol sekaligus menciptakan peluang sudah terlihat saat ia bermain di level junior. Alasan itulah yang membuat Totti dipanggil untuk pertama kali membela skuad senior pada 1998.

Pada 10 Oktober 1998, pesepak bola kelahiran Roma ini melakoni debut di tim nasional dalam pertandingan Kualifikasi Piala Eropa 2000 melawan Swiss.

Ia mencetak gol perdana pada 26 April 2000, ketika Italia menghadapi Portugal di partai persahabatan.

Sepanjang kariernya, Totti mendapat kesempatan tampil dalam empat turnamen internasional. Ia bermain di Piala Eropa 2000 dan 2004, plus Piala Dunia 2002 serta 2006.

Mantan pelatih Italia, Cesare Prandelli, sempat berencana memanggil Totti untuk tampil di Piala Dunia 2014. Akan tetapi, niat tersebut dibatalkan karena Prandelli memilih fokus untuk menggunakan tenaga amunisi muda.

Keputusan tersebut mengundang kritik pedas dari media lokal. Minim pemain senior, Italia pun tersingkir di fase grup Brasil 2014.

Benar, Totti memang bukan pencetak gol terbanyak sepanjang masa bagi Italia. Nama Totti bahkan tidak termasuk ke dalam daftar 10 besar top scorer bagi Italia.

Namun, kepiawaiannya menjalani beberapa peran sekaligus membuat sebagian publik Italia yakin sesungguhnya masih ada tempat bagi Totti di Azzurri. (Wieta Rachmatia)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Philippe Troussier Tonton Langsung Indonesia Vs Guinea...

Saat Philippe Troussier Tonton Langsung Indonesia Vs Guinea...

Timnas Indonesia
Indonesia Ikut Turnamen Toulon 2024, Gantikan Mesir, Segrup dengan Italia

Indonesia Ikut Turnamen Toulon 2024, Gantikan Mesir, Segrup dengan Italia

Timnas Indonesia
Bali United Vs Persib Pindah Arena: Maung Tak Masalah, Ada Keuntungan

Bali United Vs Persib Pindah Arena: Maung Tak Masalah, Ada Keuntungan

Liga Indonesia
Noda Rasialisme Usai Indonesia Vs Guinea: Tak Sehat, Citra Buruk di Mata Dunia

Noda Rasialisme Usai Indonesia Vs Guinea: Tak Sehat, Citra Buruk di Mata Dunia

Timnas Indonesia
Persib Tatap Championship Series, Motivasi 'Tolak Kalah' dari Bobotoh

Persib Tatap Championship Series, Motivasi "Tolak Kalah" dari Bobotoh

Liga Indonesia
Jadwal Liga Inggris: Man United Vs Arsenal Akhir Pekan Ini

Jadwal Liga Inggris: Man United Vs Arsenal Akhir Pekan Ini

Liga Inggris
Laga Championship Series Bali United Vs Persib Resmi Pindah Arena

Laga Championship Series Bali United Vs Persib Resmi Pindah Arena

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Minta Maaf Usai Warganet Lakukan Aksi Rasis ke Guinea

Timnas Indonesia Minta Maaf Usai Warganet Lakukan Aksi Rasis ke Guinea

Timnas Indonesia
PSSI Kecam Aksi Rasialisme kepada Guinea, Jangan Nodai Perjuangan Timnas Indonesia

PSSI Kecam Aksi Rasialisme kepada Guinea, Jangan Nodai Perjuangan Timnas Indonesia

Internasional
Timnas U17 Putri Indonesia Petik Pelajaran Berharga, Semangat Tak Patah

Timnas U17 Putri Indonesia Petik Pelajaran Berharga, Semangat Tak Patah

Timnas Indonesia
Saat Rekor Penalti Pemain Guinea Ternoda dalam Laga Vs Timnas U23 Indonesia...

Saat Rekor Penalti Pemain Guinea Ternoda dalam Laga Vs Timnas U23 Indonesia...

Internasional
Guinea dan Ilaix Moriba Diserbu Komentar Rasis, Sepak Bola Seharusnya Mempersatukan

Guinea dan Ilaix Moriba Diserbu Komentar Rasis, Sepak Bola Seharusnya Mempersatukan

Timnas Indonesia
Guinea Masuk Grup 'Neraka' Olimpiade 2024, Pelatih Reuni dengan Henry

Guinea Masuk Grup "Neraka" Olimpiade 2024, Pelatih Reuni dengan Henry

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia Usai Garuda Muda Jalani Playoff Olimpiade 2024

Jadwal Timnas Indonesia Usai Garuda Muda Jalani Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Pelatih Guinea Tiga Kali Ucap 'Sulit' Usai Lawan Timnas U23 Indonesia

Pelatih Guinea Tiga Kali Ucap "Sulit" Usai Lawan Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com