Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menelisik Pundi Rupiah Para Kontestan TSC 2016

Kompas.com - 17/07/2016, 18:14 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Hadirnya Kompetisi TSC 2016 menjadi pembasuh dahaga para pencinta sepak bola tanah air pasca-pembekuan PSSI oleh otoritas tertinggi sepak bola dunia, FIFA.

Kembali hidupnya kompetisi sepak bola Indonesia turut memberi dampak ekonomi bagi para kontestan TSC 2016. Lebih dari itu, hadirnya TSC 2016 kembali memberi penghidupan bagi para aktor lapangan hijau.

Sesuai yang dijanjikan PT Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku operator, juara TSC 2016 bakal diganjar hadiah uang Rp 3 miliar serta Rp 2 miliar untuk runner-up. Para klub pun akan mendapat subsidi Rp 5 miliar yang akan dibayar dalam beberapa termin.

Menariknya, PT GTS menjanjikan adanya penghasilan tambahan (additional revenue) bagi klub. Direktur Kompetisi dan Regulasi PT GTS, Ratu Tisha Destria, mengatakan, additional revenue adalah dana ekstra PT GTS yang nantinya bakal dibagikan kepada klub kontestan pada akhir musim nanti.

Pembagian dana tersebut ditetapkan berdasarkan dua variabel, yakni prestasi klub serta rating televisi.

"Kita berjanji di TSC itu ada additional revenue. Nanti selanjutnya sesuai kombinasi dua hal. Pertama prestasi, dan yang kedua rating tv atau performa. Variabel itu digabungkan sesuai dengan pembagian bobotnya, nanti minggu depan kita akan rilis dapat berapa additional revenue dia dengan performa dia dan kesiapan, itu seru untuk diikuti," tutur Tisha saat ditemui di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Jumat (15/7/2016) lalu.

Tisha mengatakan, hal itu merupakan skema baru yang dirintis guna mendukung tumbuh kembang klub Indonesia.

"Penghasilan tambahan artinya kami memiliki sejumlah ekstra uang, misalnya sisa uang Rp 50 miliar, nanti akan kami bagi sesuai variabel dari peringkat nomor satu sampai 18. Hal itu ditentukan oleh gabungan antara variabel rating dan prestasi," kata Tisha menambahkan.

Hingga kini, kata Tisha, dua variabel itu memiliki bobot yang sama alias fifty-fifty. Namun, lanjutnya, tak menutup kemungkinan ada variabel tambahan yang turut berdampak pada benefit yang didapat klub.

"Jadi 50 persen dari rating, 50 persen dari prestasi, komposisinya akan kami susun. Teman media bisa melihat dan memonitor juga, harapannya tidak sekedar berita, tetapi operator ini eksis mengembangkan klubnya yang harus naik," ucap dia.

Tisha menuturkan, pada rapat para pemilik klub awal tahun lalu, PT GTS telah menyodorkan dua skema pendapatan tambahan klub TSC. Dalam skema 1, PT GTS memberi skema lebih kompetitif, yang mana setiap peringkat memiliki nominal berbeda dari mulai 16 persen untuk klub teratas, hingga 1,7 persen untuk klub paling buncit.

Adapun skema 2, setiap klub cenderung mendapat presentase keuntungan relatif lebih aman. Klub teratas mendapat 15,6 persen, sedangkan peringkat 18 hanya mendapat 1,8 persen.

Dalam skema 2, beberapa klub mendapat keuntungan yang sama meski peringkat berbeda. "Sebetulnya lebih kompetitif skema 1, tetapi sayangnya para pemilik klub lebih memilih skema 2," ujar Tisha.

"Saya tidak tahu alasannya. Jelas itu jadi tantangan yang sampai saat ini di sepak bola Eropa pun masih terus digodok. Kami memasuki era baru dengan adanya additional revenue," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Shin Tae-yong Pilih Tak Hadir di Drawing Piala AFF 2024

Saat Shin Tae-yong Pilih Tak Hadir di Drawing Piala AFF 2024

Timnas Indonesia
Hasil Drawing ASEAN Cup 2024, Timnas Indonesia Segrup dengan Vietnam

Hasil Drawing ASEAN Cup 2024, Timnas Indonesia Segrup dengan Vietnam

Timnas Indonesia
Calvin Verdonk dan Jens Raven Diperkirakan Bisa Bermain di Kualifikasi Piala Dunia

Calvin Verdonk dan Jens Raven Diperkirakan Bisa Bermain di Kualifikasi Piala Dunia

Timnas Indonesia
Brighton Dekati Kieran McKenna untuk Gantikan De Zerbi

Brighton Dekati Kieran McKenna untuk Gantikan De Zerbi

Liga Inggris
Mohamed Salah Beri Sinyal Bertahan di Liverpool, Masih Haus Trofi

Mohamed Salah Beri Sinyal Bertahan di Liverpool, Masih Haus Trofi

Liga Inggris
Kunci Sukses Penerapan VAR di Indonesia Ternyata karena Komunikasi Intens dengan FIFA

Kunci Sukses Penerapan VAR di Indonesia Ternyata karena Komunikasi Intens dengan FIFA

Liga Indonesia
Como 1907, Sentuhan Indonesia dalam Wajah Internasional Serie A

Como 1907, Sentuhan Indonesia dalam Wajah Internasional Serie A

Liga Italia
Link Live Streaming Drawing Piala AFF 2024, Mulai 14.00 WIB

Link Live Streaming Drawing Piala AFF 2024, Mulai 14.00 WIB

Timnas Indonesia
Arne Slot Belajar dari Guardiola, Bisa Hibur Liverpool seperti Klopp

Arne Slot Belajar dari Guardiola, Bisa Hibur Liverpool seperti Klopp

Liga Inggris
Juventus Tahan Bologna, Makna Pelukan Montero dan Thiago Motta

Juventus Tahan Bologna, Makna Pelukan Montero dan Thiago Motta

Liga Italia
Marc Klok Kecewa Tak Masuk Timnas Indonesia, Hormati Shin Tae-yong

Marc Klok Kecewa Tak Masuk Timnas Indonesia, Hormati Shin Tae-yong

Timnas Indonesia
Borneo FC Gagal Kawinkan Gelar, Pesut Etam Butuh Kedalaman

Borneo FC Gagal Kawinkan Gelar, Pesut Etam Butuh Kedalaman

Liga Indonesia
AC Milan Cari Pengganti Pioli, De Zerbi Menarik Hati Usai 'Nopetegui'

AC Milan Cari Pengganti Pioli, De Zerbi Menarik Hati Usai "Nopetegui"

Liga Italia
Alasan Liverpool Perkenalkan Arne Slot sebagai Pelatih, Bukan Manajer

Alasan Liverpool Perkenalkan Arne Slot sebagai Pelatih, Bukan Manajer

Liga Inggris
Daftar Skuad Argentina untuk Copa America 2024: Messi Ada, Tanpa Dybala

Daftar Skuad Argentina untuk Copa America 2024: Messi Ada, Tanpa Dybala

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com