3. Tim yang cetak gol lebih dulu gagal mempertahankan keunggulan
Jerman mengulang tren yang terjadi di fase gugur Piala Eropa 2016. Tim yang unggul lebih dulu, lalu tersusul, tidak akan menang dalam waktu 90 menit. Beberapa pertandingan sudah membuktikan hal tersebut.
Polandia, misalnya. Mereka memang lolos ke perempat final. Namun, pada babak 16 Besar, mereka harus lebih dulu bersusah payah mengalahkan Swiss pada babak adu penalti.
Setelah unggul 1-0 pada babak pertama, Jakub Blaszczykowski dkk kebobolan pada menit ke-82 lewat gol Xherdan Shaqiri dan memaksa laga berlanjut hingga adu penalti.
Shots: 12-12
Pass accuracy: 87%-81%
Chances created: 7-9
Crosses: 26-12PENALTIES! pic.twitter.com/iSCJ4b9kfb
— Squawka Football (@Squawka) July 2, 2016
Hal sama terulang pada babak perempat final. Polandia gagal mempertahankan keunggulan 1-0 atas Portugal dan bermain imbang 1-1 pada waktu normal.
Laga berakhir untuk kemenangan Portugal lewat babak adu penalti.
Contoh lain adalah ketika Inggris kalah 1-2 kontra Islandia. Gol cepat Wayne Rooney dibalas oleh dua gol dari Islandia dan memaksa Inggris angkat koper.
Tim terakhir yang menjadi "korban" tren tersebut adalah Belgia. Setelah memimpin lebih dulu lewat gol Radja Nainggolan, skuad asuhan Marc Wilmots tersebut kebobolan tiga kali oleh Wales.
Demikian pula dengan Jerman. Der Panzer harus menang lewat adu penalti seperti halnya Polandia untuk bisa lolos.