MILAN, KOMPAS.com - Dua tim Spanyol, Real Madrid dan Atletico Madrid, akan bentrok pada final Liga Champions di Stadion San Siro, Sabtu (28/5/2016).
El Real berambisi mengejar titel ke-11 Liga Champions atau la undecima, sekaligus mengukuhkan Real Madrid sebagai yang paling banyak mengangkat trofi Si Kuping Besar.
Dibandingkan Real Madrid, Atletico minim pengalaman di Liga Champions. Pencapian Los Colchoneros hanya mampu 2 kali menjadi runner-up.
Namun mengacu perkembangan terkini, Atletico tidak layak "dicoret". Dari 5 pertemuan terakhir, Atletico lebih superior dengan meraih 2 kemenangan dan 2 hasil imbang. Sementara Real Madrid mencatat 1 kali kemenangan.
Lalu apakah Atletico mampu mendobrak dominasi Real Madrid di Liga Champions? Berikut prediksi singkat dari pencinta sepak bola Indonesia.
Pieter Tanuri (Pemilik Bali United): Saya lebih menjagokan Real Madrid karena saya mengidolakan Cristiano Ronaldo. Saya yakin mereka bisa menang 2-1.
Saya berharap Ronaldo bisa ke Paris Saint-Germain karena PSG kan sudah bekerjasama dengan PT Multistrada Arah Sarana TBK. Meski Ronaldo sudah menyatakan pensiun di Real Madrid tetapi dia bisa saja ke PSG. Tidak ada yang mustahil di dunia ini.
Victor Igbonefo (Bek Navy FC): Pertandingan final akan seru. Namun, saya yakin dan ingin Real Madrid yang juara.
Real Madrid memiliki serangan yang bagus. Namun, saya berharap Real Madrid bisa bermain lebih seimbang baik dalam menyerang dan bertahan. Soalnya, Atletico adalah tim yang memiliki taktik luar biasa. Mereka punya organisasi permainan sangat bagus. Disiplin dalam bertahan.
Saya yakin Atletico akan mengandalkan serangan balik. Kalau Real Madrid, asyik menyerang tanpa seimbang defend, mereka bisa kalah.
Kalau Real Madrid bisa bermain seimbang dan fokus, jelas Real Madrid akan jadi juara. Satu kebanggaan luar biasa bagi Zinedine Zidane. Pada tahun pertama, dia bisa menjuarai Liga Champions. Lebih berarti daripada gelar domestik.
Kalau soal Cristiano Ronaldo, saya yakin Ronaldo akan bermain. Dia pemain yang memiliki komitmen tinggi untuk sepak bola. Jadi, dia akan melakukan apapun untuk fit sendiri.
Shahar Ginanjar (Kiper Mitra Kukar): Sepertinya tahun ini saya lebih mengunggulkan Atletico Madrid. Ya, karena mereka akan lebih pede karena berhasil mengalahkan Bayern Muenchen pada semifinal. Diego Simeone lebih tahu kekuatan Real Madrid karena mereka bertemu dalam 1 liga.
Andik Vermansah (Penyerang Selangor FA): Real Madrid menang 2-1. Yang mencetak gol Gareth Bale dan Ronaldo atau Jese Rodriguez.
Rahmad Darmawan (Pelatih T-Team): Kalau kualitas individu, Real Madrid lebih baik dibandingkan Atletico. Namun kalau cara bertahan, Atletico lebih solid dan kompak.
Soal serangan, Real Madrid lebih baik dan bervariatif. Hanya kalau melawan tim yang bertahan dan mengandalkan serangan balik seperti Atletico, Real Madrid sering kesulitan.
Pertandingan bisa dimenangkan Real Madrid jika mereka sukses buat gol pada babak pertama. Soalnya, Atletico akan bermain terbuka untuk mengejar ketertinggalan.
Akan tetapi, sulit buat Real Madrid menang kalau belum mencetak gol sampai pertengahan babak kedua. Pemain Real Madrid akan frustrasi sehingga menyulitkan diri sendiri menghadapi solidnya pertahanan Atletico.
Dedi Kusnandar (Gelandang Sabah FA): Saya pendukung berat Real Madrid. Jadi saya pasti menjagokan Real Madrid. Saya rasa pertandingan bakal seru karena sekaligus final ulangan 2014.
Atletico punya misi balas dendam kekalahan yang menyakitkan. Apalagi, perjalanan mereka ke final sekarang, Atletico mengalahkan tim-tim besar.
Namun, Real Madrid juga tidak mau tinggal diam. Pasti mereka juga mau tambah koleksi piala. Masalah Ronaldo main atau tidak, saya pikir Ronaldo tidak ingin melewatkan laga penting ini. Kemungkinan Real Madrid akan tampil full team dan mereka juara.
Lalu Mara Satriawangsa (Wakil Komisaris Arema Cronus): Di final ini, saya lebih menyoroti pertarungan 2 mantan gelandang elegan.
Saat menjadi pemain, Zinedine Zidane bermain sebagai gelandang serang baik di Juventus maupun di Real Madrid. Sementara Diego Simeone juga gelandang saat membela Inter Milan.
Dari situ, kelihatan visi kedua pelatih. Simeone pasti lebih memperhatikan bagaimana memutus aliran bola lawan karena dia lebih banyak melakukan serangan balik yang cepat.
Zidane sebagai pemain elegan. Bukan saja sebagai pengatur permainan tetapi dia juga bisa menjadi second striker. Karena itu, Real Madrid lebih menyerang.
Simeone juga lebih kolektif ketimbang Zidane. Karena itu, membobol Atletico bukan perkara gampang. Lihat saja dari kiper dan 4 pilar belakang. Kokoh dan terkoordinasi. Meskipun kelihatan lebih bertahan, Atletico tak sulit membobol Real Madrid.
Atletico bisa menang kalau lini tengah Real Madrid tidak mampu menahan serangan balik. Atletico lebih berpengalaman di final dengan pelatih yang sama. Sementara final nanti jadi yang pertama bagi Zidane sebagai pelatih.
Faktor tempat berlangsungnya final juga menentukan. Simeone mengenal San Siro karena dia pernah bela Inter Milan. Kemudian, Fernando Torres sering mencetak gol saat bertemu Real Madrid. Artinya, Torres tahu titik lemah lawan.
Kecepatan yang dimiliki Gareth Bale dan Ronaldo mudah diredam oleh lini belakang Atletico. Kalau dua ini enggak jalan, Real Madrid selesai.
Zulham Zamrun (Winger Persib Bandung): Menurut saya Real Madrid bakal menjuarai Liga Champions. Soalnya, Real Madrid lebih dominan dari beberapa pertemuan terakhir. Walaupun banyak kesulitan pada laga final tetapi Real Madrid pasti menang dengan skor tipis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.