KOMPAS.com - Anggota Komite Etik Independen FIFA, Juan Pedro Damiani, menjadi salah satu nama yang tercantum di Panama Papers, dokumen yang membeberkan sejumlah skandal keuangan dan pajak. Hal tersebut dipublikasikan di harian Jerman, Sueddeutsche Zeitung.
Damiani merupakan anggota Komite Etik FIFA yang memiliki andil dalam penjatuhan sanksi terhadap sejumlah petinggi FIFA karena kasus suap.
Salah satu keputusan besar yang melibatkannya adalah kala FIFA menjatuhkan sanksi untuk mantan presiden, Sepp Blatter. Dia juga menjabat sebagai presiden klub Uruguay, Atletico Penarol.
Dokumen Panama Papers menyebutkan, Damiani melakukan bisnis dengan tiga orang yang sebelumnya tersangkut skandal korupsi terkait sepak bola.
Salah satu rekan bisnis Damiani adalah Eugenio Figueredo, mantan wakil presiden Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan (Conmebol) yang menjadi tersangka pencucian uang dan skandal suap.
Damiani dan biro hukumnya bekerja untuk tujuh perusahaan yang berhubungan dengan Figueredo.
Dari catatan yang sama juga diketahui bahwa biro hukum Damiani menjadi perantara untuk sebuah perusahaan asal Nevada, Amerika Serikat. Perusahaan tersebut memiliki keterkaitan dengan Hugo dan Mariano Jinkis.
Mereka adalah pasangan ayah dan anak yang dituduh mengeluarkan uang suap tak kurang dari 10 juta dolar AS untuk mendapatkan hak siaran FIFA di Amerika Selatan.
Panama Papers - FIFA official Damiani under suspicion / per SZhttps://t.co/1kyUBCGQKt
— changeFIFA (@changeFIFA) April 5, 2016
Sejauh ini tidak ada bukti bahwa Damiani dan biro hukumnya melakukan tindakan ilegal dalam relasinya dengan Figueredo dan Jinkis.
Masalahnya, Damiani tidak segera melaporkan hubungan kerja dengan ketiga orang tersebut kepada FIFA.
Damiani baru melapor ke Komite Etik FIFA pada 18 Maret 2016, atau satu hari setelah Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (ICIJ) mengonfirmasi isi dokumentasi tersebut kepada dirinya.
Presiden FIFA, Gianni Infantino, ketika menghadiri konferensi pers FIFA dan IFAB di St. David
[caption]Presiden FIFA, Gianni Infantino, ketika menghadiri konferensi pers FIFA dan IFAB di St. David's Hotel, Cardiff, Wales, 4 Maret 2016.[/caption][img-source]GEOFF CADICK/AFP[/img-source]
"Komite Etik FIFA sudah membentuk badan penyidikan pada 19 Maret setelah mendengar dugaan hubungan bisnis Juan Pedro Damiani dan Eugenio Figueredo Aguerre," kata juru bicara Komite.
Hans-Joachim Eckert, Kepala Komite Etik FIFA mengatakan, dalam keterangannya, Damiani mengaku bekerja sama dengan Figueredo sejak 2007.
Namun, seperti dilansir dari Guardian, data dari Panama Papers menunjukkan hubungan Damiani-Figueredo berlangsung dari 2002 atau lebih lama dari yang diklaim Damiani.