ZURICH, KOMPAS.com — Nama Wendell Lira masih terasa asing di pencinta sepak bola dunia. Namun, popularitas dia melonjak ketika diumumkan sebagai peraih Puskas Award 2015, penghargaan untuk pencetak gol terbaik, dengan mengalahkan pemain idolanya, Lionel Messi.
Pada Desember lalu, Wendell Lira masuk sebagai tiga finalis pencetak gol terbaik pada 2015. Dia bersaing dengan pencetak gol lain, yakni Messi dan Alessandro Florenzi.
Pada malam penghargaan FIFA 2015 di Zurich, Senin (11/1/2016), Wendell Lira lantas dinobatkan sebagai peraih Puskas Award 2015.
Gol yang dicetak Wendell Lira saat masih berkostum Goianesia meraih 46,7 persen suara audiens atau 1,6 juta pemilih. Dia mengalahkan Messi (33,3 persen) dan Florenzi (7,1 persen).
Popularitas Wendell Lira pun terdongkrak. Saat diumumkan sebagai pemenang Puskas Award, nama dia masuk trending topic dunia di Twitter.
Jumlah followers striker yang kini berkostum Vila Nova itu pun melonjak drastis. Senin (11/1/2016) pagi waktu Brasil, jumlah pengikut Wendell Lira di Instagram "cuma" sekitar 10.000.
Pada sore harinya, saat diumumkan sebagai pencetak gol terbaik 2015, pengikut dia melonjak ke angka 47.000. Bisa dikatakan, Wendell Lira mendapatkan tambahan satu pengikut dalam setiap detiknya.
"Meraih gelar ini tak ubahnya mimpi," kata striker kelahiran 7 Januari 1989 itu.
"Saya merasa harus berjuang untuk tidak menggerak-gerakkan kepala karena begitu banyak pemain bintang di sini. Terlebih lagi, saya bisa meraih penghargaan ini dengan mengalahkan Messi," tuturnya lagi.
Dibandingkan 11 pemain dalam FIFPro XI 2015, status Wendell Lira memang bisa dikatakan tidak ada apa-apanya. Dia hanya bermain di kompetisi kasta ketiga di Brasil.
Akan tetapi, Wendell Lira kemudian bisa sejajar dengan Messi sebagai salah satu pemain yang meraih penghargaan di Zurich berkat golnya.
"Faktanya, gol dia sangat indah. Wendell Lira pantas mendapatkannya," ucap Messi.
Menjadi pemenang Puskas Award tidaklah pernah dibayangkan oleh Wendell Lira. Terlebih lagi, pertandingan yang dilakoninya saat mencetak gol itu adalah turnamen regional meski tetap berlabel kompetisi resmi.
"Saat mencetak gol itu, jumlah penonton pertandingan hanya 297 pasang mata. Saya tak pernah menyangka gol itu mengubah jalan hidup saya," ujar Wendell Lira mengisahkan gol pada 11 Maret 2015 itu.
Menariknya, status Wendell Lira pernah tanpa klub ketika dilepas Goianesia. Namun, berkat menjadi nomine di Puskas Award 2015, dia langsung mendapatkan tawaran kembali dari mantan klubnya, Vila Nova.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.