PBFC menang berkat gol dua gol Srdan Lopicic, salah satunya via titik penalti. Pada laga ini, Semen Padang juga harus kehilangan Vendry Mofu akibat dua kartu kuning yang diberikan wasit Thariq Al Katiri.
Namun, kata dia, persoalan human error telah menjegal kemenangan Semen Padang. Melalui tendangan penalti dari PBFC, Semen Padang terpaksa menelan kekecewaan dengan kemasukan gol pertama pada menit ke-79.
“Ditambah lagi ada kartu merah. Saya kira pertahanan Semen Padang sangat kuat. Semua karena ada human error,” sebutnya menegaskan.
Saat ditanya apakah human error tersebut ditujukan kepada wasit, Nil hanya tersenyum. Dia tidak mau menyebut siapa pun, tapi dia mengatakan Semen Padang sudah dirugikan.
“Saya tidak tahu, yang jelas ini karena human error,” ucap dia.
Meski demikian, Nil mengatakan masih ada kesempatan pada pertandingan kedua melawan PBFC di Stadion Agus Salim. Nil meyakini, Tuhan pasti adil karena Semen Padang telah dilalimi.
“Tuhan pasti adil. Nanti, di kandang sendiri, Semen Padang akan bermain lebih cantik. Target skor 3–0,” ujarnya.
Sementara itu, pelatih PBFC, Kas Hartadi mengaku sangat gembira karena timnya mampu mencetak dua gol. Selisih tersebut memang sudah menjadi target dia untuk laga di kandang sendiri.
“Bersyukur sekali, kemenangan ini tentunya karena semangat anak-anak PBFC di lapangan,” kata dia.
Kas mengatakan, Pesut Etam akan berlatih lebih maksimal lagi, untuk persiapan melawan Kabau Sirah di kandang lawan, Sabtu (16/1/2016).
“Persiapan pasti akan ditingkatkan lagi dan PBFC akan terus berjuang hingga menjadi pemenang,” ucap dia.
Disinggung soal human error yang diungkapkan Nilmaizar, Kas mengatakan jika menang kalah dalam sepak bola itu biasa.
“Saya tidak tahu, tetapi kalau saya, menang atau kalah itu biasa. Tidak perlu menyalahkan siapa pun,” tutur dia.