Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Jalu W. Wirajati

Seseorang yang awalnya mengaku paham sepak bola, tetapi kemudian merasa kerdil ketika sudah menjadi wartawan bal-balan per April 2004. Seseorang yang suka olahraga, khususnya, sepak bola, tetapi menikmatinya dari tepi lapangan.

Susah Diatur Bikin Belanda Lacur

Kompas.com - 13/09/2015, 13:15 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAry Wibowo

KOMPAS.com - Jika berbicara soal sepak bola, nama Belanda tak boleh dikesampingkan. Dari negara tersebut, lahir skema filosofi permainan yang kemudian melegenda bernama totaal voetbal.

Totaal voetbal atau total football dalam bahasa Inggris merupakan sebuah taktik yang meminta seluruh pemain di lapangan terlibat dalam permainan dan dituntut untuk bisa mengisi peran di posisi mana pun (kecuali kiper tentu saja).

Dengan filosofi permainan seperti itu, setiap pemain ruang kosong yang ditinggalkan pemain ketika menyerang atau bertahan, akan dilapis oleh pemain dari posisi lain. Semua bersifat mengalir, sehingga siapa pun bisa berperan sebagai penyerang, gelandang, maupun bek.

Istilah totaal voetbal dikenal ketika Rinus Michels bersama Ajax Amsterdam dan Belanda memukau pencinta sepak bola dunia pada 1970-an. Jika Michels adalah penggubahnya, Johan Cruyff menjadi dirigen dari orkestra totaal voetbal itu.

Totaal voetbal bisa jadi tercipta lantaran prinsip egaliter mengakar di masyarakat Belanda. Egalitarianisme merupakan pandangan yang memandang semua orang sederajat. Tidak ada perbedaan antara satu dengan lainnya.

Semua punya hak dan kewajiban sama tak peduli status atau babat, bebet, bobot-nya. Setiap orang diperlakukan sama.

Filosofi permainan indah ini juga amat didukung oleh talenta-talenta andal yang ditelurkan akademi-akademi sepak bola di Negeri Tulip. Bayangkan saja, Belanda hanya dihuni 17 juta jiwa. Namun, berdasar catatan FIFA, terdapat 1,139 juta pemain terdaftar.

Itu berarti, 6,7 persen dari populasi Belanda merupakan pesepak bola, profesional maupun amatir.

Rasio itu sangat tinggi dibandingkan negara sepak bola lain. Ambil contoh Inggris yang mengklaim negeri kelahiran sepak bola. Di negara tersebut terdapat 1,49 juta pesepak bola terdaftar. Namun, jumlah itu hanya 2,75 persen dari total populasi.

Maka tak heran, dengan didukung kurikulum yang baik di akademi-akademi sepak bola, Belanda tak pernah kekurangan pesepak bola berbakat. Sebut saja Cruyff, Ruud Gullit, Marco van Basten, Dennis Bergkamp, hingga generasi Arjen Robben, Robin van Persie, dan Memphis Depay hanyalah segelintir pemain hebat asal Negeri Tulip.

Kendati demikian, surplus pemain berbakat itu ternyata tak berbanding lurus dengan prestasi tim nasional Belanda. Prestasi terbaik De Oranje "cuma" juara Piala Eropa 1988. Cukup aneh bukan?

Apa yang salah dengan Belanda? Jika melihat ketersediaan sumber daya, kekeringan prestasi itu merupakan sebuah anomali.

Egaliter

Ada banyak asumsi terkait prestasi miris De Oranje, mulai dari kompetisi domestik yang tak kompetitif hingga friksi yang kerap terjadi di timnas. Hal terakhir ini tak lepas dari egalitarianisme di masyarakat Belanda, dalam hal ini pesepak bola.

Prinsip egaliter itu membuat Belanda kerap kesulitan membuat tim yang kuat. Karena prinsip itu begitu kuat, para pemain menjadi susah diatur. Mereka cenderung bersuara sama vokalnya dengan pelatih. Akibatnya, konflik tak terhindarkan.

"Setelah menjadi juara Piala Eropa 1988, Belanda gagal di Piala Dunia 1990. Hal itu tak lepas dari kondisi internal tim yang tak harmonis," cerita Gullit pada acara jumpa penggemar yang digagas Etihad di Jakarta, Sabtu (5/9/2015).

"Saat itu, para pemain meminta adanya pergantian pelatih (Thijs Libregts). Saat itu, para pemain ingin Cruyff menjadi pelatih. Namun, federasi (KNVB) malah memilih Leo Beenhakker," tutur kapten De Oranje di Piala Eropa 1988 itu.

Sikap susah diatur itu membuat Belanda lacur atau sial. Dengan status juara Eropa, Belanda gagal total di Piala Dunia 1990. Mereka tersisih di perdelapan final karena kalah dari Jerman (Barat).

"Tentu berat bekerja dalam linkungan yang tak kondusif," beber Beenhakker, 20 tahun selepas Jerman Barat 1990.

Pernyataan Gullit dan Beenhakker ini menunjukkan bagaimana prinsip egaliter begitu mengakar di Belanda. Sampai-sampai, terbawa ke tim nasional dan posisi pelatih pun tidak mendapatkan respek.

Situasi serupa dihadapi Belanda sepeninggal Louis van Gaal. Setelah Guus Hiddink gagal menjadi suksesor sepadan Van Gaal, Danny Blind yang menggantikannya pun gagal mengangkat performa De Oranje.

Belanda kalah dua kali beruntun dari Islandia dan Turki di bawah Blind. Hal ini membuat De Oranje terancam absen di Piala Eropa untuk pertama kalinya sejak 1984.

Bisa jadi, soal mentalitas dan prinsip egaliter di masyarakat Belanda menjadi penyebab kemandekan prestasi De Oranje saat ini. Hiddink dan Blind bukanlah pelatih sekarismatis dan sekeras Van Gaal.

Dengan keberadaan pemain senior dan berstatus bintang, butuh sosok yang lebih "besar" untuk mengatur dan membuat "konsensus" di tim agar menciptakan kesolidan. Blind tentu bukanlah sosok "besar" itu. Selain punya nama besar dan karismatik, sosok itu haruslah punya perbendaharaan taktik mumpuni.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Bayern Vs Dortmund: Tuchel dan Kejutan Pemecatan Nagelsmann

Bayern Vs Dortmund: Tuchel dan Kejutan Pemecatan Nagelsmann

Bundesliga
Daftar Susunan Pemain Persija Vs Persib, Riko-Witan Andalan Macan Kemayoran

Daftar Susunan Pemain Persija Vs Persib, Riko-Witan Andalan Macan Kemayoran

Liga Indonesia
Hasil Spain Masters 2023: Praveen/Melati ke Semifinal Usai Drama Derbi Merah Putih

Hasil Spain Masters 2023: Praveen/Melati ke Semifinal Usai Drama Derbi Merah Putih

Badminton
Pita Hitam untuk Timnas U20 Indonesia, Persik Berduka meski Cetak Rekor

Pita Hitam untuk Timnas U20 Indonesia, Persik Berduka meski Cetak Rekor

Liga Indonesia
Link Live Streaming Madura United Vs PSM: Kans Juku Eja Juara, Kickoff 20.30 WIB

Link Live Streaming Madura United Vs PSM: Kans Juku Eja Juara, Kickoff 20.30 WIB

Liga Indonesia
Terobosan LaLiga, Hadirkan Sistem Canggih untuk Pencegahan Cedera

Terobosan LaLiga, Hadirkan Sistem Canggih untuk Pencegahan Cedera

Liga Spanyol
Link Live Streaming Persija Vs Persib, Kickoff 20.30 WIB

Link Live Streaming Persija Vs Persib, Kickoff 20.30 WIB

Liga Indonesia
Hasil Spain Masters 2023: Amri/Winny Tumbang, Ranking 49 Dunia Terhenti

Hasil Spain Masters 2023: Amri/Winny Tumbang, Ranking 49 Dunia Terhenti

Badminton
Jokowi Akan Undang Timnas U20 ke Istana Usai Piala Dunia U20 Batal

Jokowi Akan Undang Timnas U20 ke Istana Usai Piala Dunia U20 Batal

Liga Indonesia
Persija Vs Persib, Skenario PSM Juara meski Maung Bandung Menang

Persija Vs Persib, Skenario PSM Juara meski Maung Bandung Menang

Liga Indonesia
Piala Dunia U20 Batal, Plt Menpora: Kami Belum Siap dengan Sanksi FIFA

Piala Dunia U20 Batal, Plt Menpora: Kami Belum Siap dengan Sanksi FIFA

Liga Indonesia
Erick Thohir Sebut 6 Stadion Piala Dunia U20 di Indonesia Sudah Lolos Kualifikasi

Erick Thohir Sebut 6 Stadion Piala Dunia U20 di Indonesia Sudah Lolos Kualifikasi

Liga Indonesia
Man City Vs Liverpool, Trent Harap The Reds Konsisten di Sisa Musim

Man City Vs Liverpool, Trent Harap The Reds Konsisten di Sisa Musim

Liga Inggris
Ciri Khas Hasil Pukulan Tumbuk atau Bunt dalam Softball

Ciri Khas Hasil Pukulan Tumbuk atau Bunt dalam Softball

Sports
Erick Thohir: FIFA Pelajari Sanksi untuk Indonesia, Lihat Ada Intervensi

Erick Thohir: FIFA Pelajari Sanksi untuk Indonesia, Lihat Ada Intervensi

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+