Kiprah Macan Kemayoran di Piala Presiden terhenti setelah Ismed Sofyan dan kawan-kawan menghuni dasar klasemen Grup C dengan mengoleksi dua poin. Penampilan buruk Persija ini tidak terlepas dari persiapan minim yakni selama empat hari jelang tampil pada turnamen ini.
Setelah "gugur" di Piala Presiden, manajamen memutuskan meliburkan pemain. Sebelumnya, manajemen Persija juga meliburkan saat kompetisi dibekukan.
"Saya selalu mengatakan bahwa saya tidak setuju dengan keputusan klub profesional yang meliburkan pemainnya," kata RD kepada Kompas.com, Rabu (9/9/2015).
Menurut RD, sebagai klub profesional, sebuah tim harus tetap berkegiatan. Baginya, citra klub harus tetap terjaga.
"Harus ada wujudnya. Apapun wujudnya dan aktivitas latihannya," ujar pelatih asal Lampung tersebut.
Diliburkannya pemain kemungkinan besar karena permasalahan finansial yang melilit manajemen Macan Kemayoran. Menurut RD, permasalahan tersebut sebetulnya bisa diselesaikan dengan berbagai cara.
"Aktivitas latihan dikaitkan dengan finansial. Bisa dibicarakan kok. Bisa saja klub menggelar pertandingan persahabatan untuk membantu pembiayaan program pelatihan atau bisa juga latihan yang sifatnya digelar tiga kali dalam sepekan," ujarnya.
"Denyut latihan dalam klub profesional tidak boleh berhenti. Paling tidak mengatur kualitas kondisi pemain," sambungnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.