Pun bagi saya. Tanggal 6 Juni menjadi salah satu hari bersejarah bagi saya karena bisa menyaksikan langsung pesona trio Messi, Luis Suarez, dan Neymar di Olympiastadion bersama ribuan suporter kedua tim, termasuk Greenfolks. Tim yang beranggotakan Kemal Vivaveni, Budi Iskandar, Andra Friandana, dan Adityawarman Arioseno itu merupakan pemenang dari kompetisi program nonton bareng bertajuk Heineken Champion The Match pada babak perempat final Liga Champions lalu.
Sebelum menyaksikan laga akbar tersebut, saya bersama Greenfolks beserta rombongan Heineken dari sejumlah negara "dimanjakan" dengan berwisata. Tepat pukul 11.00, saya berangkat dari Hotel Steigenberger menuju Bandara Templehof. Dulunya, bandara ini adalah bandara terbesar dan tersibuk di Jerman. Namun sekarang bandara ini diperuntukkan untuk ruang publik sejak ditutup pada 30 Oktober 2008.
Setelah itu, saya terkesima melihat sejumlah deretan makanan yang disajikan lengkap dengan kokinya. Meja dan kursi yang terbuat dari kayu membuat suasana makan siang ini sangat berbeda.
Setelah sejam berada di Templehof, saya melanjutkan perjalanan ke Trabi World. Nah, ini juga menjadi pengalaman sangat menarik. Saya berkesempatan menumpang Trabant atau Trabi yang merupakan mobil khas Jerman Timur.
Sekitar 25 menit menunggu, tibalah giliran saya bersafari mengelilingi kota selama 45 menit. Selama perjalanan, saya menyaksikan keindahan kota sambil mendengar penjelasan dari pemandu melalui radio mengenai tempat yang dilewati seperti Checkpoint Charile dan Holocaust Memorial .
Rampung bersafari, saya dan tim kembali ke Templehof sekitar pukul 15.00. Kami memilih "nongkrong" di sana hingga berangkat menuju stadion. Saya menghabiskan waktu dengan makan dan bersantai dengan duduk di atas kursi pijat.
Sekitar pukul 17.00, saya bersama rombongan Heineken dari negara lain menuju stadion. Menempuh waktu sekitar sejam, saya tiba di Olympiastadion. Namun, saya dan rombongan terlebih dulu menikmati hidangan di Hospitality Champions Village.
Saya langsung mengeluarkan kamera untuk mengabadikan momen ini. Tak hanya memotret, saya juga merekam aksi mereka di lapangan. Begitu juga dengan suasana suporter yang membuat saya merinding. Maklum, ini kali pertama bagi saya mendapatkan tempat duduk yang begitu dekat dengan lapangan dan nonton di stadion Eropa. Luar biasanya lagi, ini pertandingan final Liga Champions.
Bagiamana tidak merinding, saya menyaksikan langsung mosaik dari kedua suporter saat anthem Liga Champions berkumandang. Sebelumnya, pemandangan seperti ini hanya bisa saya saksikan di layar kaca saja.
Dan benar saja, saya berhasil memvideokan proses gol Ivan Rakitic yang membuka keunggulan Barcelona. Momen yang tak ternilai. Keberuntungan saya tak sampai di situ. Saya juga berhasil merekam proses gol Luis Suarez pada menit ke-68. Seusai Neymar mencetak gol yang menutup pesta kemenangan Barcelona, suporter El Barca bernyanyi,"Campione, Campione, Campione".
Saya kemudian melihat suka cita Barcelona. Mereka melompat di podium kemenangan sambil mengangkat piala. Lalu, pasukan Luis Enrique tersebut meluapkan kegembiraannya bersama suporter.
Trio MSN begitu kompak dengan selalu melambaikan tangan ke arah suporter. Gerard Pique sibuk sendiri memotong jala gawang dan kemudian menancapkan bendera Catalan di tengah lapangan.