Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/04/2015, 05:07 WIB

Oleh: Viriya Paramita
Penulis adalah penggemar sepak bola, tinggal di Jakarta. Penulis bisa dihubungi melalui email viriya_71@hotmail.com

KOMPAS.com - Sungguh mudah menebak obrolan yang terjadi pada Senin pagi, 23 Maret 2015, ketika sesama pendukung Manchester United berpapasan. Pertama, mereka akan saling memberi selamat atas kemenangan 2-1 melawan Liverpool di Anfield malam sebelumnya. Kedua, mereka akan membahas betapa bodohnya Steven Gerrard dan betapa indahnya gol kedua Juan Mata. Ketiga, mereka akan bertanya, “Kok Rooney masih mandul, ya?”

Wayne Rooney, kapten United dan tim nasional Inggris, memang membawa beban berat dalam pertandingan itu. Sudah satu dekade ia paceklik gol di Anfield. Tak ada yang tahu persisnya kenapa. Kita hanya bisa menerka-nerka.

Lihatlah statistik Rooney. Ia adalah pencetak gol ketiga terbanyak sepanjang sejarah United dengan torehan 229 gol di semua ajang. Rekornya hanya kalah dari Sir Bobby Charlton di posisi pertama dengan 249 gol dan Denis Law di tempat kedua dengan 237 gol. Selama 11 musim bermain di United, rata-rata Rooney mencetak 20 gol per tahunnya.

Namun itu semua tak mampu mengesampingkan fakta bahwa terakhir kali Rooney mencetak gol di Anfield melawan Liverpool adalah pada Januari 2005. Rooney juga puasa gol di sana pada musim 2009/2010 dan 2011/2012, saat ia berhasil meraih catatan gol terbaiknya dalam semusim, yaitu 34 gol.

Louis van Gaal sampai terheran-heran. “Ini aneh, walau bisa saja terjadi, dan saya harap saya bisa mengubah (kebiasaan buruk Wayne) itu,” ujarnya.

Nyatanya, tak ada yang berubah. Bahkan kala Daley Blind dijatuhkan Emre Can di kotak terlarang pada masa perpanjangan waktu babak kedua, Rooney tetap gagal mengeksekusi hadiah penalti. Rooney benar-benar steril di Anfield.

Mungkin, tak ada yang lebih kesal melihat hal ini dibanding Rooney sendiri. Sejak kecil, ia adalah penggemar sejati Everton, klub satu kota Liverpool. Karena itu, ia membenci Liverpool sepenuh hati. Tekadnya untuk mencetak gol dan mempermalukan Liverpool di kandang sendiri rasanya lebih besar dibanding tekad Tsubasa membawa Jepang jadi juara dunia.

“Saya tumbuh besar sebagai penggemar Everton yang begitu membenci Liverpool, dan itu tak pernah berubah,” kata Rooney pada Maret 2009 saat melakoni wawancara dengan MUTV.

Namun, semangatnya yang berapi-api justru jadi bumerang. Kondisi ini mirip dengan apa yang terjadi dalam episode ke-3 pada musim ke-3 serial televisi komedi How I Met Your Mother berjudul “Third Wheel”.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Papan Atas Liga 1 Panas, Borneo FC Memburu Singgasana Madura United

Papan Atas Liga 1 Panas, Borneo FC Memburu Singgasana Madura United

Liga Indonesia
Alasan Rafael Leao Tak Silau dengan Tawaran Klub Arab Saudi

Alasan Rafael Leao Tak Silau dengan Tawaran Klub Arab Saudi

Liga Italia
LIB Turun Tangan Investigasi Pengeroyokan Media Officer Madura United

LIB Turun Tangan Investigasi Pengeroyokan Media Officer Madura United

Liga Indonesia
Alasan Dida Minta Para Pendukung AC Milan Bersabar

Alasan Dida Minta Para Pendukung AC Milan Bersabar

Liga Italia
Jadwal Carabao Cup 2023, Man United Vs Palace, City Vs Newcastle

Jadwal Carabao Cup 2023, Man United Vs Palace, City Vs Newcastle

Liga Inggris
Kata Pelatih Inter Miami soal Peluang Messi Tampil di Final US Open Cup

Kata Pelatih Inter Miami soal Peluang Messi Tampil di Final US Open Cup

Sports
Jadwal Asian Games 2022, Voli Indonesia Vs Korea Selatan

Jadwal Asian Games 2022, Voli Indonesia Vs Korea Selatan

Sports
Bantahan PSG soal Tak Akui Lionel Messi Juara Piala Dunia 2022

Bantahan PSG soal Tak Akui Lionel Messi Juara Piala Dunia 2022

Internasional
Indonesia Vs Uzbekistan: Alasan Beckham Batal Gabung Timnas dalam 16 Besar Asian Games

Indonesia Vs Uzbekistan: Alasan Beckham Batal Gabung Timnas dalam 16 Besar Asian Games

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Tatap 16 Besar Asian Games 2022: Jumpa Uzbekistan, Sananta Gabung

Timnas Indonesia Tatap 16 Besar Asian Games 2022: Jumpa Uzbekistan, Sananta Gabung

Sports
Muhammad Sejahtera, dari Ikhlas Jadi Sejarah Emas Asian Games 2022

Muhammad Sejahtera, dari Ikhlas Jadi Sejarah Emas Asian Games 2022

Sports
Klasemen Medali Asian Games: Tuan Rumah di Puncak, Indonesia Ke-8

Klasemen Medali Asian Games: Tuan Rumah di Puncak, Indonesia Ke-8

Sports
Jadwal Indonesia Vs Uzbekistan pada 16 Besar Asian Games 2022

Jadwal Indonesia Vs Uzbekistan pada 16 Besar Asian Games 2022

Liga Indonesia
Hal Menarik saat Newcastle Pesta 8 Gol di Kandang Sheffield United

Hal Menarik saat Newcastle Pesta 8 Gol di Kandang Sheffield United

Liga Inggris
Klasemen Medali Asian Games 2022: Indonesia Raih Emas Pertama, China Perkasa di Puncak

Klasemen Medali Asian Games 2022: Indonesia Raih Emas Pertama, China Perkasa di Puncak

Sports
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com