Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tujuh Gol Jerman nan Menghibur....

Kompas.com - 09/07/2014, 05:35 WIB
KOMPAS.com - Jerman bermain sangat fantastis ketika melawan Brasil pada laga semifinal Piala Dunia 2014 di Belo Horizonte, Selasa (8/7/2014) waktu setempat atau Rabu (9/7) dini hari WIB. Bagaimana tidak, Der Panzer menggelontorkan tujuh gol ke gawang tuan rumah, yang sudah lima kali menjadi juara dunia. Jerman melangkah ke final dengan kemenangan 7-1.

Tentu saja hasil ini sangat mengejutkan, karena di luar dugaan Brasil tak berdaya menghadapi gempuran tim Panser besutan Joachim Loew. Padahal, laga ini diprediksi bakal berlangsung ketat meskipun Brasil bisa menjadikan alasan absennya Neymar dan Thiago Silva membuat mereka tak berdaya.

Jerman bermain sangat rapi. Meski sempat mendapatkan tekanan di awal laga, tetapi Die Mannschaft secara perlahan bisa keluar dari tekanan. Ibarat mesin diesel yang makin panas makin mantap, Jerman pun membuat kejutan dengan menjebol gawang Julio Cesar pada menit ke-11 lewat aksi Thomas Mueller.

Setelah itu, Brasil benar-benar habis! Selecao tak punya kreasi untuk meruntuhkan pertahanan Jerman yang bermain sangat solid. Bahwa pasukan Luiz Felipe Scolari ini hanya menaruh harapan kepada Neymar tak terbantahkan, karena tanpa bintang Barcelona itu, mereka menjadi tumpul.

Sebaliknya, Jerman tambah moncer. Umpan dari kaki ke kaki yang sama sekali tak terlihat ketika mereka bersusah payah menang 2-1 atas Aljazair melalui babak perpanjangan waktu di perdelapan final, nyaris sempurna. Hasilnya, empat gol tambahan bisa dilesakkan hanya dalam tempo enam menit.

Miroslav Klose menggandakan keunggulan Jerman pada menit ke-23, sekaligus memeteraikan dirinya sebagai top scorer sepanjang masa Piala Dunia dengan torehan 16 gol. Setelah itu, Toni Kroos menambah dua gol pada menit ke-24 dan 26, disusul gol Sami Khedira pada menit ke-29 untuk membawa Jerman unggul 5-0 saat turun minum.

Di babak kedua, Der Panzer menambah dua gol lagi pada menit ke-69 dan 79, yang diborong pemain pengganti Andre Schuerrle. Setelah itu, Jerman sedikit menurunkan tempo sambil mengalihkan konsentrasi menjaga pertahanan. Meski demikian, mereka nyaris menambah gol, seandainya Mesut Oezil "tidak malu-malu" mencetak gol pada menit ke-89, ketika sudah berhadapan dengan Cesar. Sayang, tendangannya meleset tipis di sisi kiri gawang Brasil.

Menjelang peluit akhir dibunyikan wasit Marco Rodriguez dari Meksiko, Brasil mendapat gol hiburan. Oscar mempersembahkan satu-satunya gol Selecao berkat aksi individunya untuk melewati Boateng, sebelum memperdaya Manuel Neuer. Skor akhir 7-1.

Bagi para penikmat sepak bola, tujuh gol Jerman ini (ditambah 1 gol Brasil) tentu saja sangat menghibur. Pasalnya, mereka bisa menyaksikan delapan gol yang tersaji dalam satu laga. Apalagi gol-gol tersebut diciptakan dengan skema yang bagus dan tertata rapi. Hampir semua gol Jerman diawali kerja sama untuk menaklukkan barisan pertahanan Brasil.

Sebaliknya, bagi Brasil dan para pendukungnya, kekalahan ini sangat memalukan dan mencoreng nama besar mereka sebagai raksasa sepak bola dunia. Bagaimana tidak, ini menjadi kekalahan terbesar Selecao dalam sejarah sepak bola mereka. Sebelumnya, Brasil juga pernah kalah telak ketika dilibas Uruguay dengan skor 6-0 pada Copa America tahun 1920.

Nah, sejarah sudah tersaji. Brasil untuk pertama kalinya menerima kekalahan terbesar, sedangkan Jerman pun melengkapi rekor sebagai negara pertama yang empat kali secara berturut-turut lolos ke semifinal sejak Piala Dunia 2002 dengan kemenangan besar yang memastikan mereka maju ke final dan membidik gelar keempat. Ini juga sekaligus menjadi balas dendam yang sempurna bagi Jerman yang kalah 0-2 dari Brasil di final Piala Dunia 2002.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Final Australian Open 2024: Berjuang Tiga Gim, Ester Runner-up

Hasil Final Australian Open 2024: Berjuang Tiga Gim, Ester Runner-up

Badminton
Malut United Resmi Rekrut Duo Kembar Yakob dan Yance Sayuri

Malut United Resmi Rekrut Duo Kembar Yakob dan Yance Sayuri

Liga Indonesia
Kembangkan Basket di Indonesia, 3 Misi Beavers Hadirkan Kompetisi

Kembangkan Basket di Indonesia, 3 Misi Beavers Hadirkan Kompetisi

Sports
Polandia Vs Belanda, Van Dijk Siap Kerja Keras demi Menangi Laga Perdana

Polandia Vs Belanda, Van Dijk Siap Kerja Keras demi Menangi Laga Perdana

Internasional
Ronaldinho Kritik Skuad Brasil, Tim Terburuk di Copa America 2024

Ronaldinho Kritik Skuad Brasil, Tim Terburuk di Copa America 2024

Internasional
Pendekatan Como Dihiraukan Klub, Ali Jasim Luapkan Kekecewaan

Pendekatan Como Dihiraukan Klub, Ali Jasim Luapkan Kekecewaan

Liga Italia
Jadwal Euro 2024 Malam ini: Belanda dan Inggris Akan Turun

Jadwal Euro 2024 Malam ini: Belanda dan Inggris Akan Turun

Internasional
Hasil Jeka Saragih Vs Westin Wilson, Kekalahan Perdana Jeka di UFC

Hasil Jeka Saragih Vs Westin Wilson, Kekalahan Perdana Jeka di UFC

Sports
Spalletti: Italia Unggul Berkat Tim, Bukan Karena Satu Pemain

Spalletti: Italia Unggul Berkat Tim, Bukan Karena Satu Pemain

Internasional
Timnas Italia Cetak Sejarah, Jorginho dan Chiesa Senang Lewati Kejutan

Timnas Italia Cetak Sejarah, Jorginho dan Chiesa Senang Lewati Kejutan

Internasional
Messi Terpesona Talenta Inter: Masa Kini dan Masa Depan Argentina

Messi Terpesona Talenta Inter: Masa Kini dan Masa Depan Argentina

Internasional
Klasemen Grup B Piala Eropa 2024 Setelah Spanyol dan Italia Menang

Klasemen Grup B Piala Eropa 2024 Setelah Spanyol dan Italia Menang

Internasional
Hasil Italia Vs Albania: Gol Tercepat Euro, Barella Lewati Totti, Tripoin Azzurri

Hasil Italia Vs Albania: Gol Tercepat Euro, Barella Lewati Totti, Tripoin Azzurri

Internasional
Alvaro Morata Masuk Jajaran Elite Pencetak Gol Piala Eropa, Siap untuk Italia

Alvaro Morata Masuk Jajaran Elite Pencetak Gol Piala Eropa, Siap untuk Italia

Internasional
Serba-serbi Catatan Bersejarah Lamine Yamal di Piala Eropa

Serba-serbi Catatan Bersejarah Lamine Yamal di Piala Eropa

Liga Spanyol
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com