Argentina menguasai permainan sejak menit awal. Persoalannya, tim Tango kesulitan menciptakan peluang. Swiss tampil disiplin menutup ruang gerak Argentina.
Tidak hanya itu, Lionel Messi yang menjadi senjata utama Argentina terlihat tak berkutik. Saat Messi menguasai bola, pemain Swiss dengan cara apa pun berusaha mematikan pergerakan bintang Barcelona tersebut. Bahkan, tak ada pergerakan berbahaya dari Messi hingga menit ke-20.
Permainan Argentina pun terlihat monoton dengan lebih banyak bertumpu kepada Angel Di Maria. Beberapa kali umpan dan tusukan dari pemain Real Madrid tersebut gagal.
Sebaliknya, Swiss lebih tajam. Gawang Argentina nyaris bobol lewat tembakan keras Granit Xhaka jika kiper Sergio Romero tak sigap menepis bola.
Romero kembali melakukan penyelamatan gemilang saat menepis tembakan bebas Xherdan Shaqiri pada menit ke-36.
Meski begitu, kerja sama antara Messi dan Di Maria nyaris membuahkan hasil pada menit ke-40. Messi yang berhasil menembus kotak penalti berhasil memberikan bola kepada Di Maria.
Sayang, Di Maria masih terlalu lemah melepaskan tembakan sehingga tak menyulitkan kiper Diego Benaglio dalam menangkap bola. Itu menjadi satu-satunya peluang emas Argentina. Skor 0-0 bertahan hingga turun minum.
Argentina tampil lebih ngotot pada babak kedua. Tak seperti babak pertama, permainan Argentina lebih banyak bertumpu kepada Lavezzi sebagai pemain sayap kiri.
Salah satu peluang emas dimiliki Argentina melalui tusukan Marcos Rojo di sisi kanan pertahanan lawan. Namun, tembakan Rojo masih bisa ditepis Benaglio.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.