Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ronaldo Lengkapi Kutukan Ballon d'Or

Kompas.com - 29/06/2014, 16:24 WIB
KOMPAS.com -Keberuntungan menjadi milik Yunani di Piala Dunia 2014. ”Negeri Dewa-Dewi” itu ke babak 16 besar berkat penalti di akhir laga melawan Pantai Gading. Sebaliknya, sang Dewi Fortuna enggan memeluk Cristiano Ronaldo. Pemain terbaik dunia 2013 itu gagal membawa Portugal lolos dari penyisihan grup.

Atlet yang akrab disebut CR7 itu melengkapi kegagalan peraih Ballon d’Or, anugerah pemain terbaik sejagat, di Piala Dunia. Sejak penghargaan itu diberikan pertama kali pada tahun 1956, sebagai penghargaan bagi pemain terbaik Eropa, tak seorang pun penyandangnya yang sukses menjadi kampiun bersama negaranya.

Maka, muncul istilah ”kutukan” bagi para penerima anugerah bola emas itu. Label pemain terbaik membuat mereka tak bernasib baik di Piala Dunia.

Sebelum pesta sepak bola terakbar itu digelar, Ronaldo berambisi untuk mematahkan kutukan itu. Namun, apa daya, nafsu itu tak diimbangi dengan kekuatan yang setimpal.

Ia belum sepenuhnya pulih dari cedera lutut kiri beberapa hari menjelang pertandingan pertama melawan Jerman. Energinya seperti terkuras habis setelah bermain 47 kali bersama Real Madrid dan 16 kali bersama Portugal sebelum Piala Dunia.

”Seleccao” pun tampil buruk. Baru 12 menit pertandingan berjalan, Jerman sudah unggul melalui tendangan penalti Thomas Mueller. Bencana terjadi pada menit ke-37, lima menit setelah bek Mats Hummels membawa tim ”Panser” unggul 2-0. Pepe mendapat kartu merah akibat menanduk Mueller.

Bertarung dengan 10 orang, Seleccao takluk empat gol tanpa balas. Hasil memalukan itu membuat Portugal harus menang di laga selanjutnya melawan Amerika Serikat (AS).

”Beban ada di pundak Ronaldo.” Begitu bunyi judul utama halaman muka sejumlah media cetak di Brasil. Sayang, ia lagi-lagi tak sanggup memikul tanggung jawab sehingga Portugal hanya mampu bermain imbang 2-2. Silvestre Varela menyelamatkan wajah Seleccao melalui golnya di pengujung laga.

Posisi Portugal di ujung tanduk. Mereka harus menang dengan selisih empat gol saat melawan Ghana di laga terakhir, sambil berharap AS kalah dari Jerman. Meski AS takluk 0-1, Portugal gagal melaju ke babak 16 besar karena hanya menang 2-1 atas Ghana.

Di laga itu, Ronaldo telah melakukan segalanya. Ia berkali-kali mengancam gawang lawan, tetapi tendangannya dipatahkan kiper atau tiang gawang. Ia akhirnya mencetak gol kedua Portugal, 10 menit jelang laga usai. Itu satu-satunya gol yang diciptakan Ronaldo setelah melepaskan 19 tendangan ke gawang lawan.

”Saya sudah melakukan segalanya. Saya berlari, bertarung, dan melakukan yang terbaik yang saya bisa. Namun, kualitas Portugal memang tak sebaik tim besar lain,” ujar Ronaldo.

Ya, Piala Dunia sepertinya bukan ajang yang bersahabat bagi pemain berusia 29 tahun itu. Sejak pertama kali tampil di Piala Dunia 2006, ia baru mengoleksi tiga gol dari 67 tendangan ke gawang lawan. Bandingkan dengan penampilannya bersama Real Madrid; ia sudah mencetak 177 gol dari 165 kali penampilan.

Apa yang terjadi pada diri Ronaldo sama dengan Omar Sivori di Piala Dunia 1962. Pemain terbaik Eropa pada setahun sebelumnya tersebut gagal membawa Italia lolos dari penyisihan grup setelah kalah bersaing dengan Jerman Barat dan tuan rumah, Cile.

Empat tahun lalu, Lionel Messi juga meredup bersama Argentina. Meski tim ”Tango” sukses menembus perempat final, ia gagal menciptakan satu gol pun dari lima pertandingan. (bbc/the telegraph/riz)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Juventus Pecat Massimiliano Allegri, Dua Hari Usai Juara Coppa Italia

Juventus Pecat Massimiliano Allegri, Dua Hari Usai Juara Coppa Italia

Liga Italia
Hoffenheim Vs Bayern Muenchen, Laga Terakhir Tuchel dengan Die Roten

Hoffenheim Vs Bayern Muenchen, Laga Terakhir Tuchel dengan Die Roten

Bundesliga
Persib Vs Bali United, Wasit VAR Diharapkan Fair

Persib Vs Bali United, Wasit VAR Diharapkan Fair

Liga Indonesia
PSSI Ungkap Tanzania Lebih Responsif untuk Laga Uji Coba Timnas Indonesia

PSSI Ungkap Tanzania Lebih Responsif untuk Laga Uji Coba Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Thom Haye Hengkang, Urung Dilatih Robin van Persie di Heerenveen

Thom Haye Hengkang, Urung Dilatih Robin van Persie di Heerenveen

Liga Lain
Imbas Kritik Keuangan Barcelona, Xavi Hernandez Terancam Dipecat

Imbas Kritik Keuangan Barcelona, Xavi Hernandez Terancam Dipecat

Liga Spanyol
Semifinal Persib Vs Bali United, Momen Nick Kuipers Ajak Boxing Mohammed Rashid jelang Pertandingan

Semifinal Persib Vs Bali United, Momen Nick Kuipers Ajak Boxing Mohammed Rashid jelang Pertandingan

Liga Indonesia
Venezia Lepas Jay Idzes ke Timnas Indonesia, Meski Berjuang Lebih Dulu

Venezia Lepas Jay Idzes ke Timnas Indonesia, Meski Berjuang Lebih Dulu

Timnas Indonesia
Jadwal Semifinal Championship Series Liga 1, Persib Vs Bali United, Nick Kuipers Intip Peluang Menang

Jadwal Semifinal Championship Series Liga 1, Persib Vs Bali United, Nick Kuipers Intip Peluang Menang

Liga Indonesia
Hasil Thailand Open 2024: Gregoria Gugur, 2 Wakil Indonesia ke Semifinal

Hasil Thailand Open 2024: Gregoria Gugur, 2 Wakil Indonesia ke Semifinal

Badminton
Joel Matip dan Thiago Tinggalkan Liverpool

Joel Matip dan Thiago Tinggalkan Liverpool

Liga Inggris
Upaya FIFA Berantas Rasialisme: Larangan Bertanding hingga Gestur Tangan Menyilang

Upaya FIFA Berantas Rasialisme: Larangan Bertanding hingga Gestur Tangan Menyilang

Internasional
Persib Bandung Vs Bali United, Hodak Siapkan Pasukan Sampai Babak Adu Penalti

Persib Bandung Vs Bali United, Hodak Siapkan Pasukan Sampai Babak Adu Penalti

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Akan Panggil 2 Pemain Tambahan untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026

Timnas Indonesia Akan Panggil 2 Pemain Tambahan untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026

Timnas Indonesia
Hasil Thailand Open 2024: Langkah Gregoria Terhenti Usai Berjuang Tiga Gim

Hasil Thailand Open 2024: Langkah Gregoria Terhenti Usai Berjuang Tiga Gim

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com