Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Kerusuhan, Brasil Deportasi Seorang "Barrar Bravas"

Kompas.com - 11/06/2014, 06:00 WIB
SAO PAULO, Kompas.com — Seorang pria Argentina yang masuk daftar hitam karena terlibat di dalam kekerasan sepak bola dideportasi, beberapa jam setelah mendarat di Brasil pada Senin (9/6/2014). Menurut seorang juru bicara polisi federal Brasil, Selasa (19/6/2014, hal tersebut dilakukan karena Brasil memperketat pengamanan menjelang bergulirnya Piala Dunia 2014.

Laki-laki berusia 45 tahun itu ada di daftar lebih dari 2.000 anggota klub penggemar sepak bola yang dikenal dengan sebutan "barrar bravas", yang dikeluarkan otoritas Argentina. Kelompok fans itu terkenal kejam di Argentina.

"Dia tiba di Guarulhos (bandara internasional) kemarin sekitar pukul 09.00 pagi dan dikirim kembali ke Argentina sekitar pukul 10 malam," ujar seorang juru bicara polisi federal kepada Reuters. "Ini merupakan kasus pertama yang kami hadapi sejauh ini."

Lebih dari 50.000 fans Argentina diperkirakan bakal datang ke Brasil untuk menyaksikan secara langsung perhelatan Piala Dunia yang mulai bergulir 12 Juni. Banyak yang menyeberang ke negara tersebut menggunakan mobil dan bus.

Meskipun insiden mematikan jarang terjadi di Piala Dunia, tetapi pihak keamanan mewaspadai barras bravas Argentina yang memiliki sejarah kekerasan. Mereka pernah terlibat dalam aksi penusukan fans Inggris saat Piala Dunia Meksiko 1986, kemudian saling bertikai dalam turnamen terakhir empat tahun silam di Afrika Selatan.

Polisi federal Brasil tidak ingin mengidentifikasi pria Argentina yang dideportasi itu. Akan tetapi, media lokal mengatakan bahwa orang tersebut bernama Daniel Atardo, seorang anggota penggemar klub Rosario Central.

Dia ditemani oleh seorang wanita yang namanya tidak ada di dalam daftar hitam. Menurut polisi, tujuan akhir dari pria tersebut adalah Rio de Janeiro.

Brasil, yang merupakan juara dunia lima kali, akan menjadi pusat perhatian para pencinta sepak bola dalam sebulan ini. Pasalnya, Piala Dunia akan berlangsung di negara itu dari 12 Juni hingga 13 Juli mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com