Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rijkaard Vs Voeller, Ludah yang Menambah Permusuhan

Kompas.com - 04/06/2014, 11:25 WIB
KOMPAS.com - Piala Dunia Italia 1990 menjadi kenangan tersendiri bagi para penggemar tim nasional Jerman Barat dan Belanda. Laga di babak 16 besar menjadi ajang permusuhan lanjutan di antara kedua negara yang termanifestasi dalam konflik antara Rudi Voeller dan Frank Rijkaard.

Sejak Piala Dunia Jerman 1974, kedua negara terus bersaing. Jerman Barat mengalahkan Belanda pada babak final dengan skor 2-1.

Empat tahun kemudian, perkelahian antara Dick Nanninga dan Bernd Holzenbein menodai laga Belanda kontra Jerman yang berakhir imbang 2-2. Jerman tak lolos dari fase grup dan Belanda melaju sampai final.

Jerman kembali menaklukkan Belanda dengan skor 3-2 dalam laga yang berlangsung panas pada penyisihan grup Piala Eropa 1980. Namun, Belanda membalas pada semifinal Piala Eropa 1988 dengan skor 2-1.

Kedua tim bersaing di babak penyisihan Piala Dunia Zona Eropa tahun 1989. Pada laga di Belanda itu, ada sebuah poster besar yang menyamakan Lothar Matthaeus dengan Adolf Hitler.

Saat bertemu lagi di Italia, hawa permusuhan Jerman dan Italia semakin pekat.

Jerman mengandalkan Rudi Voeller dan Juergen Klinsmann di lini depan. Belanda menugaskan Rijkaard untuk menghadang pergerakan keduanya.

Pergerakan Voeller yang lincah memaksa Rijkaard mengganjal dan menjatuhkannya. Pemain berambut keriting tersebut mendapat kartu kuning karena hal itu.

Sambil berlari, Rijkaard meludahi belakang kepala Voeller. Kebetulan, rambut Voeller juga keriting meskipun berbeda model dengan Rijkaard.

Hal itu membuat pemain berambut abu-abu putih tersebut protes keras kepada wasit. Namun, wasit Juan Carlos Loustau memberinya kartu kuning karena dianggap berlebihan.

Saat tendangan bebas, Voeller mengejar bola yang mengarah ke gawang. Hans van Breukelen lebih dulu menangkap bola sehingga Voeller melompat guna menghindari tabrakan.

Van Breukelen dan Rijkaard marah lalu mendekati Voeller karena menganggapnya melakukan diving. Rijkaard memprovokasi dengan menjewer Voeller.

Voeller menepis tangan Rijkaard dengan keras dan keduanya adu mulut. Wasit Loustau justru mengeluarkan kartu merah dan mengusir Voeller.

”Saya tidak tahu kenapa wasit mengusir saya dari lapangan. Mungkin alasan itu tidak akan terungkap dan ia bawa sampai ke lubang kubur,” kata Voeller.

Saat Voeller berjalan keluar lapangan, Rijkaard kembali meludahi belakang kepala Voeller. Kali ini wasit Loustau melihatnya dan mengganjar Rijkaard dengan kartu merah.

Jerman memenangi laga itu 2-1 dan melaju sampai jadi juara dunia. Insiden itu juga terus dikenang sebagai bumbu permusuhan Jerman dan Belanda.

Beberapa bulan kemudian, Rijkaard meminta maaf kepada Voeller. Ia mengaku sedang kehilangan akal sehat karena tekanan pertandingan dan stres akibat pernikahannya hancur.

Pada tahun 1996, perusahaan mentega Belanda mengajak keduanya menjadi bintang iklan dengan sarapan roti dan minum teh bersama. Tema iklan tersebut adalah ”everything is
butter again”, yang dalam ungkapan Jerman itu berarti ”semuanya baik kembali”. (Guardian/fourfourtwo/spiegel/ECA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Ikut Turnamen Toulon 2024, Gantikan Mesir, Segrup dengan Italia

Indonesia Ikut Turnamen Toulon 2024, Gantikan Mesir, Segrup dengan Italia

Timnas Indonesia
Bali United Vs Persib Pindah Arena: Maung Tak Masalah, Ada Keuntungan

Bali United Vs Persib Pindah Arena: Maung Tak Masalah, Ada Keuntungan

Liga Indonesia
Noda Rasialisme Usai Indonesia Vs Guinea: Tak Sehat, Citra Buruk di Mata Dunia

Noda Rasialisme Usai Indonesia Vs Guinea: Tak Sehat, Citra Buruk di Mata Dunia

Timnas Indonesia
Persib Tatap Championship Series, Motivasi 'Tolak Kalah' dari Bobotoh

Persib Tatap Championship Series, Motivasi "Tolak Kalah" dari Bobotoh

Liga Indonesia
Jadwal Liga Inggris: Man United Vs Arsenal Akhir Pekan Ini

Jadwal Liga Inggris: Man United Vs Arsenal Akhir Pekan Ini

Liga Inggris
Laga Championship Series Bali United Vs Persib Resmi Pindah Arena

Laga Championship Series Bali United Vs Persib Resmi Pindah Arena

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Minta Maaf Usai Warganet Lakukan Aksi Rasis ke Guinea

Timnas Indonesia Minta Maaf Usai Warganet Lakukan Aksi Rasis ke Guinea

Timnas Indonesia
PSSI Kecam Aksi Rasialisme kepada Guinea, Jangan Nodai Perjuangan Timnas Indonesia

PSSI Kecam Aksi Rasialisme kepada Guinea, Jangan Nodai Perjuangan Timnas Indonesia

Internasional
Timnas U17 Putri Indonesia Petik Pelajaran Berharga, Semangat Tak Patah

Timnas U17 Putri Indonesia Petik Pelajaran Berharga, Semangat Tak Patah

Timnas Indonesia
Saat Rekor Penalti Pemain Guinea Ternoda dalam Laga Vs Timnas U23 Indonesia...

Saat Rekor Penalti Pemain Guinea Ternoda dalam Laga Vs Timnas U23 Indonesia...

Internasional
Guinea dan Ilaix Moriba Diserbu Komentar Rasis, Sepak Bola Seharusnya Mempersatukan

Guinea dan Ilaix Moriba Diserbu Komentar Rasis, Sepak Bola Seharusnya Mempersatukan

Timnas Indonesia
Guinea Masuk Grup 'Neraka' Olimpiade 2024, Pelatih Reuni dengan Henry

Guinea Masuk Grup "Neraka" Olimpiade 2024, Pelatih Reuni dengan Henry

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia Usai Garuda Muda Jalani Playoff Olimpiade 2024

Jadwal Timnas Indonesia Usai Garuda Muda Jalani Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Pelatih Guinea Tiga Kali Ucap 'Sulit' Usai Lawan Timnas U23 Indonesia

Pelatih Guinea Tiga Kali Ucap "Sulit" Usai Lawan Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Bola Emas Diego Maradona di Piala Dunia 1986 Akan Dilelang

Bola Emas Diego Maradona di Piala Dunia 1986 Akan Dilelang

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com