Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Drama Premier League

Kompas.com - 06/05/2014, 06:17 WIB
LONDON, KOMPAS.com - Asa Liverpool meraih poin penuh di kandang Crystal Palace, Senin (5/5/2014), kandas dalam tempo kurang dari sepuluh menit. Padahal, mereka sempat unggul 3-0.

Liverpool mendapatkan gol setelah bekerja selama sekitar 55 menit, melalui Joe Allen (18), Daniel Sturridge (55), dan Luis Suarez (55). Mereka kemudian berusaha menambah gol, tetapi malah kehilangan keunggulan dalam waktu hanya sembilan menit, akibat gol Damien Delaney (79) dan Dwight Gayle (81, 88).

Kegagalan menang semakin menyakitkan bagi Liverpool, mengingat mereka mendominasi pertandingan. Namun, tidak itu saja. Kegagalan menang atas Palace juga mengikis asa Liverpool menjuarai Premier League.

Dengan satu laga tersisa, Liverpool menguasai klasemen dengan nilai 81, atau hanya unggul satu angka dari pesaing terdekat, Manchester City yang masih punya dua pertandingan. Mengingat materi skuad City dan lawan yang akan City hadapi, Aston Villa dan West Ham, Liverpool memang harus siap untuk kemungkinan terburuk.

Dengan begitu, wajar Luis Suarez kecewa dan langsung menangis ketika peluit berbunyi panjang. Masuk lapangan sebagai pemain terbaik versi Asosiasi Jurnalis Sepak Bola Inggris (Football Writers' Association), Suarez melepaskan sejumlah tembakan, yang seharusnya bisa membuahkan lebih dari satu gol dan membawa The Reds menang.

Suarez begitu kecewa hingga pelukan dan penghiburan dari Steven Gerrard tak membuatnya menurunkan kaus yang ditutupkannya ke wajahnya. Padahal, jika ada pemain yang paling menginginkan gelar juara Premier League, itu adalah Gerrard. Selama 27 tahun menjadi warga Anfield, Gerrard telah meraih segalanya kecuali gelar Premier League.

Sementara Liverpool kecewa karena tak lagi bergantung pada diri sendiri, Crystal Palace layak mendapatkan apresiasi. Mereka memang tidak bermain se-atraktif dan se-eksplosif Liverpool, tetapi mereka menunjukkan mental layaknya juara.

Tertinggal 0-3 dari kandidat juara, mereka tetap fokus dan tenang dan terus mencari kesempatan memangkas jarak. Mereka berkali-kali tertekan, tetapi selalu berusaha keluar ketika menguasai bola.

Usaha mereka akhirnya membuahkan gol dari Delaney. Gol ini boleh jadi merupakan keberuntungan, mengingat tembakan jarak jauh Damien Delaney melesat ke gawang Simon Mignolet setelah mengenai Glen Johnson. Namun, gol kedua dan ketiga merupakan hasil pergerakan yang diperhitungkan dan, tentu saja, kesalahan dan ketidakwaspadaan Liverpool dalam mengantisipasi serangan balik.

Gol kedua berawal dari pergerakan Yannick Bolasie. Setelah menyisir sektor kiri pertahanan Liverpool dan mengecoh sejumlah pemain, ia melepaskan umpan terobosan yang tak terbaca tim tamu. Dalam situasi dikelilingi pemain lawan, Gayle menyambut bola dengan tendangan kaki kanan yang terukur ke sudut kiri bawah gawang.

Kualitas Palace semakin terlihat pada gol ketiga. Hanya dengan tiga sentuhan, mereka membuyarkan asa tiga angka The Reds. Sebuah umpan panjang dari tengah lapangan, diteruskan oleh Glenn Murray kepada Gayle. Gayle sempat mengontrol bola sebelum meloloskannya ke sudut kanan bawah gawang dengan tendangan kaki kiri dari tengah kotak penalti.

Keberhasilan Palace menghindari kekalahan jelas tak lepas dari peran pelatih Tony Pulis, mengingat Gayle dan Murray adalah pemain pengganti. Permainan Palace meningkat setelah kedua pemain itu masuk.

Sejumlah suporter memberikan apresiasi kepada Pulis. Salah satunya ditunjukkan dengan membuat spanduk bertuliskan "Crystal Pulis FC".

Keberhasilan Palace menahan Liverpool menunjukkan bahwa di Premier League, siapa pun bisa menang melawan siapa pun. Dengan begitu, drama Premier League belum berakhir. City mungkin kehilangan poin pada dua laga terakhir dan Liverpool masih bisa berharap nasib mereka tidak tragis seperti Arsenal yang terpaksa puas finis di peringkat keempat, padahal sempat menguasai klasemen selama 20 pekan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Atlet PB Djarum Tampil Dominan pada Graha Padma Wali Kota Cup 2024

Atlet PB Djarum Tampil Dominan pada Graha Padma Wali Kota Cup 2024

Badminton
Hasil Australian Open 2024: Bekuk Wakil Malaysia, Ana/Tiwi Juara!

Hasil Australian Open 2024: Bekuk Wakil Malaysia, Ana/Tiwi Juara!

Badminton
Hasil Final Australian Open 2024: Berjuang Tiga Gim, Ester Runner-up

Hasil Final Australian Open 2024: Berjuang Tiga Gim, Ester Runner-up

Badminton
Malut United Resmi Rekrut Duo Kembar Yakob dan Yance Sayuri

Malut United Resmi Rekrut Duo Kembar Yakob dan Yance Sayuri

Liga Indonesia
Kembangkan Basket di Indonesia, 3 Misi Beavers Hadirkan Kompetisi

Kembangkan Basket di Indonesia, 3 Misi Beavers Hadirkan Kompetisi

Sports
Polandia Vs Belanda, Van Dijk Siap Kerja Keras demi Menangi Laga Perdana

Polandia Vs Belanda, Van Dijk Siap Kerja Keras demi Menangi Laga Perdana

Internasional
Ronaldinho Kritik Skuad Brasil, Tim Terburuk di Copa America 2024

Ronaldinho Kritik Skuad Brasil, Tim Terburuk di Copa America 2024

Internasional
Pendekatan Como Dihiraukan Klub, Ali Jasim Luapkan Kekecewaan

Pendekatan Como Dihiraukan Klub, Ali Jasim Luapkan Kekecewaan

Liga Italia
Jadwal Euro 2024 Malam ini: Belanda dan Inggris Akan Turun

Jadwal Euro 2024 Malam ini: Belanda dan Inggris Akan Turun

Internasional
Hasil Jeka Saragih Vs Westin Wilson, Kekalahan Perdana Jeka di UFC

Hasil Jeka Saragih Vs Westin Wilson, Kekalahan Perdana Jeka di UFC

Sports
Spalletti: Italia Unggul Berkat Tim, Bukan Karena Satu Pemain

Spalletti: Italia Unggul Berkat Tim, Bukan Karena Satu Pemain

Internasional
Timnas Italia Cetak Sejarah, Jorginho dan Chiesa Senang Lewati Kejutan

Timnas Italia Cetak Sejarah, Jorginho dan Chiesa Senang Lewati Kejutan

Internasional
Messi Terpesona Talenta Inter: Masa Kini dan Masa Depan Argentina

Messi Terpesona Talenta Inter: Masa Kini dan Masa Depan Argentina

Internasional
Klasemen Grup B Piala Eropa 2024 Setelah Spanyol dan Italia Menang

Klasemen Grup B Piala Eropa 2024 Setelah Spanyol dan Italia Menang

Internasional
Hasil Italia Vs Albania: Gol Tercepat Euro, Barella Lewati Totti, Tripoin Azzurri

Hasil Italia Vs Albania: Gol Tercepat Euro, Barella Lewati Totti, Tripoin Azzurri

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com