Kenyataan ini membuat bintang Atletico, Ronaldinho, merasa cukup kecewa karena mereka gagal bertemu juara Liga Champions, Bayern Muenchen, di partai final. Karena itu, dia ingin "meluapkan" kemarahan dalam laga terakhir untuk memperebutkan posisi ketiga saat melawan Guangzhou Evergrande, Sabtu (21/12/2013). Ronaldinho tak ingin mereka pulang dengan rasa malu.
"Kami mengharapkan sebuah pertandingan keras dan menghibur pada pertandingan pembuka, dengan banyak peluang mencetak gol untuk kedua tim. Mereka cukup beruntung bisa menyelesaikan peluangnya," ujar Ronaldinho dalam sebuah wawancara dengan FIFA.com, mengenai laga melawan Casablanca.
Meski gagal ke final, Ronaldinho tetap merasa senang dengan pencapaiannya bersama Atletico. Menurutnya, mereka sudah meraih prestasi yang membanggakan di tahun 2013 ini karena Atletico untuk pertama kalinya berhasil menyabet gelar Piala Libertadores.
"Merupakan tahun yang hebat. Kami membuat sejarah di sebuah klub yang kembali 100 tahun," lanjut mantan pemain terbaik dunia ini.
"Kami senang menjadi bagian dari itu, mewakili generasi klub ini dalam sejarah ini. Sayang, kami tidak menutup tahun dengan akhir yang sempurna. Tetapi, ini merupakan sesuatu yang memberikan pengalaman sehingga pada kesempatan berikutnya kami harus lebih fokus dan tidak membuat kesalahan serupa."
Nah, untuk mengobati kekecewaan gagal melangkah ke final, Atletico tak punya pilihan selain menang atas Guangzhou. Jika kalah, mereka akan menempati peringkat keempat turnamen tersebut, dan menjadi posisi terburuk bagi tim Brasil dalam sejarah Piala Dunia Antarklub.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.