Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SEA Games, dari Pesta hingga Air Mata Garuda (1)

Kompas.com - 09/12/2013, 09:21 WIB
Ary Wibowo

Penulis

Meski begitu, Indonesia lagi-lagi bertemu Thailand di babak empat besar. Hasilnya bisa ditebak, bermain di depan pendukungnya sendiri, tanpa ampun Thailand mampu mencukur Indonesia tujuh gol tanpa balas. Penderitaan pun berlanjut di perebutan medali perunggu karena Indonesia kembali takluk 0-1 dari Malaysia.

"Saya minta maaf kepada kalian. Kalian tak ada yang salah, semuanya salah saya. Sekali lagi saya minta maaf," kata pelatih Indonesia saat itu, Harry Tjong, kepada para pemain di kamar ganti setelah ditaklukkan oleh Malaysia. (Kompas, Selasa 17 Desember 1985).

1987, Jakarta, Indonesia 

Berangkat dari kegagalan dua tahun sebelumnya, Indonesia cukup serius mempersiapkan tim sepak bola untuk menghadapi SEA Games 1987. Bahkan, Ronny Pattinasarani, sempat beranggapan agar Indonesia melupakan babak penyisihan Olimpiade Seoul dan fokus kepada SEA Games di Jakarta.

Pelatih Bertje Matulapelwa pun kembali memasukkan nama-nama beken seperti Rully Nere, Ribut Waidi, serta Ricky Yakobi. Tim PSSI A pun semakin menunjukkan kualitas matang dengan sejumlah uji coba sebelum turnamen dimulai. Salah satu uji coba tersebut adalah saat menahan imbang 3-3 PSV Eindhoven pada Juni 1987 di Jakarta.

Upaya keras skuad Garuda akhirnya mulai terlihat ketika mampu lolos ke semifinal setelah mampu menahan imbang Thailand 0-0 di penyisihan Grup B. Di babak empat besar, Myanmar-lah yang menjadi korban keganasan Rully Nere dan kawan-kawan setelah ditaklukkan 4-1.

Indonesia pun berkesempatan balas dendam atas kekalahan 0-1 dari Malaysia pada 1979. Puluhan ribu suporter yang memenuhi Stadion Utama Gelora Bung Karno akhirnya bisa menjadi saksi mata, Indonesia mampu meraih emas pertama di cabang sepak bola SEA Games lewat gol semata wayang Ribut Waidi pada menit ke-91.

Dok. Bola Pelatih tim nasional Indonesia pada 1987, Bertje Matulapelwa (tengah) bersama Ribut Waidi seusai berhasil meraih gelar pertama SEA Games 1987 di Jakarta.
1989, Singapura

Berstatus sebagai juara bertahan, Indonesia tampil perkasa di laga perdana Grup B yang juga dihuni Malaysia, Brunei, dan Filipina. Enam gol tanpa balas mampu bersarang di gawang Brunei meski Indonesia bermain tanpa Ricky Yakobi dan Robby Darwis.

Setelah itu giliran Filipina yang jadi korban Indonesia karena mampu digilas 5-1 berkat gol-gol dari I Made Pasek Wijaya, Hanafing (2 gol), Ricky, dan Mustaqim. Meski di laga terakhir kalah 0-1 dari Malaysia, Indonesia tetap lolos karena berstatus sebagai runner-up.

Petaka datang di semifinal. Menghadapi tuan rumah Singapura, Indonesia bertanding dengan 10 pemain sejak menit ke-34 dan secara tragis harus kalah berkat gol semata wayang Fandi Ahmad satu menit sebelum laga usai. Indonesia pun hanya mampu meraih perunggu setelah mengalahkan Thailand 9-8 lewat babak adu penalti seusai bermain imbang 1-1 hingga waktu normal.

.... bersambung ke SEA Games, dari Pesta hingga Air Mata Garuda (2)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Laga Final Persib di Championship Series, Fisik dan Finishing Diasah

4 Laga Final Persib di Championship Series, Fisik dan Finishing Diasah

Liga Indonesia
Sikap Stefano Pioli Usai Ultras AC Milan Lakukan Protes Aksi Bisu

Sikap Stefano Pioli Usai Ultras AC Milan Lakukan Protes Aksi Bisu

Liga Italia
Jadwal Semifinal Liga Champions: PSG Vs Dortmund, Bayern Vs Real Madrid

Jadwal Semifinal Liga Champions: PSG Vs Dortmund, Bayern Vs Real Madrid

Liga Champions
Susy Susanti Bangga Perjuangan Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Susy Susanti Bangga Perjuangan Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Badminton
Guinea Serius Tatap Indonesia, Panggil Eks Barcelona dan Tunjuk Pelatih Senior

Guinea Serius Tatap Indonesia, Panggil Eks Barcelona dan Tunjuk Pelatih Senior

Timnas Indonesia
Tour of Turkiye Jadi Bukti Sepak Terjang Brand Asal Indonesia bersama Atlet Balap Sepeda Internasional

Tour of Turkiye Jadi Bukti Sepak Terjang Brand Asal Indonesia bersama Atlet Balap Sepeda Internasional

Sports
Piala Asia U17 Wanita 2024, Tekad Satoru Mochizuki untuk Garuda Pertiwi

Piala Asia U17 Wanita 2024, Tekad Satoru Mochizuki untuk Garuda Pertiwi

Timnas Indonesia
Playoff Olimpiade Paris 2024, 4 Perbandingan Indonesia dan Guinea

Playoff Olimpiade Paris 2024, 4 Perbandingan Indonesia dan Guinea

Timnas Indonesia
Lando Norris Menangi Balapan F1 Kali Pertama, Asapi Verstappen

Lando Norris Menangi Balapan F1 Kali Pertama, Asapi Verstappen

Internasional
Ester Nurumi Bersyukur, Bangga, dan Petik Pelajaran di Piala Uber 2024

Ester Nurumi Bersyukur, Bangga, dan Petik Pelajaran di Piala Uber 2024

Badminton
Perjuangan Luar Biasa Para Srikandi Merah Putih di Piala Uber 2024

Perjuangan Luar Biasa Para Srikandi Merah Putih di Piala Uber 2024

Badminton
Apresiasi untuk Perjuangan Tim Thomas-Uber Indonesia

Apresiasi untuk Perjuangan Tim Thomas-Uber Indonesia

Badminton
Klok Lihat Marselino Kerja Keras untuk Negara, Sesalkan Warganet yang Asal Bicara

Klok Lihat Marselino Kerja Keras untuk Negara, Sesalkan Warganet yang Asal Bicara

Liga Indonesia
Hasil dan Klasemen Liga Italia: Roma Vs Juventus 1-1, Milan Imbang

Hasil dan Klasemen Liga Italia: Roma Vs Juventus 1-1, Milan Imbang

Liga Italia
Hasil Roma Vs Juventus 1-1: Bremer Selamatkan Bianconeri

Hasil Roma Vs Juventus 1-1: Bremer Selamatkan Bianconeri

Liga Italia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com