Meski begitu, Indonesia lagi-lagi bertemu Thailand di babak empat besar. Hasilnya bisa ditebak, bermain di depan pendukungnya sendiri, tanpa ampun Thailand mampu mencukur Indonesia tujuh gol tanpa balas. Penderitaan pun berlanjut di perebutan medali perunggu karena Indonesia kembali takluk 0-1 dari Malaysia.
"Saya minta maaf kepada kalian. Kalian tak ada yang salah, semuanya salah saya. Sekali lagi saya minta maaf," kata pelatih Indonesia saat itu, Harry Tjong, kepada para pemain di kamar ganti setelah ditaklukkan oleh Malaysia. (Kompas, Selasa 17 Desember 1985).
1987, Jakarta, Indonesia
Berangkat dari kegagalan dua tahun sebelumnya, Indonesia cukup serius mempersiapkan tim sepak bola untuk menghadapi SEA Games 1987. Bahkan, Ronny Pattinasarani, sempat beranggapan agar Indonesia melupakan babak penyisihan Olimpiade Seoul dan fokus kepada SEA Games di Jakarta.
Pelatih Bertje Matulapelwa pun kembali memasukkan nama-nama beken seperti Rully Nere, Ribut Waidi, serta Ricky Yakobi. Tim PSSI A pun semakin menunjukkan kualitas matang dengan sejumlah uji coba sebelum turnamen dimulai. Salah satu uji coba tersebut adalah saat menahan imbang 3-3 PSV Eindhoven pada Juni 1987 di Jakarta.
Upaya keras skuad Garuda akhirnya mulai terlihat ketika mampu lolos ke semifinal setelah mampu menahan imbang Thailand 0-0 di penyisihan Grup B. Di babak empat besar, Myanmar-lah yang menjadi korban keganasan Rully Nere dan kawan-kawan setelah ditaklukkan 4-1.
Indonesia pun berkesempatan balas dendam atas kekalahan 0-1 dari Malaysia pada 1979. Puluhan ribu suporter yang memenuhi Stadion Utama Gelora Bung Karno akhirnya bisa menjadi saksi mata, Indonesia mampu meraih emas pertama di cabang sepak bola SEA Games lewat gol semata wayang Ribut Waidi pada menit ke-91.
Setelah itu giliran Filipina yang jadi korban Indonesia karena mampu digilas 5-1 berkat gol-gol dari I Made Pasek Wijaya, Hanafing (2 gol), Ricky, dan Mustaqim. Meski di laga terakhir kalah 0-1 dari Malaysia, Indonesia tetap lolos karena berstatus sebagai runner-up.
Petaka datang di semifinal. Menghadapi tuan rumah Singapura, Indonesia bertanding dengan 10 pemain sejak menit ke-34 dan secara tragis harus kalah berkat gol semata wayang Fandi Ahmad satu menit sebelum laga usai. Indonesia pun hanya mampu meraih perunggu setelah mengalahkan Thailand 9-8 lewat babak adu penalti seusai bermain imbang 1-1 hingga waktu normal.
.... bersambung ke SEA Games, dari Pesta hingga Air Mata Garuda (2)