Menurut data Kompas, 26 November 1977, pertandingan tersebut dihentikan wasit pada menit ke-60, setelah suasana di Stadion Merdeka kacau karena para pemain kedua pihak terlibat dalam perkelahian bebas. Awal kerusuhan adalah ketika pihak Indonesia marah atas wasit Othman Omar asal Malaysia.
Wasit pun pada akhirnya menetapkan Thailand sebagai pemenang dan mereka otomatis melaju ke final melawan Malaysia. Sementara itu, di perebutan tempat ketiga melawan Myanmar, Indonesia tidak hadir dengan batas waktu yang ditentukan sehingga medali perunggu diberikan kepada Myanmar.
1979, Jakarta, Indonesia
Di ajang ini, Indonesia bangkit dan mampu tampil impresif sepanjang penyisihan grup yang diisi oleh Malaysia, Thailand, Singapura, dan Myanmar. Di babak tersebut, Indonesia hanya menelan satu kali kekalahan saat melawan Thailand 1-3. Indonesia lolos setelah menduduki peringkat kedua.
Di semifinal, Indonesia mampu membalaskan dendam kekalahan di putaran grup saat melawan Thailand. Tiga gol penalti Iswadi Idris, Berti Tutuarima, dan Joko Malis menutup kemenangan 3-1 atas Thailand di babak adu penalti setelah imbang tanpa gol hingga waktu normal.
Namun, di partai puncak, Indonesia gagal meraih emas di hadapan pendukungnya sendiri. Gol tunggal Mokhtar Dahari pada menit ke-21 membuat Rully Nere dan kawan-kawan harus rela melihat para pemain Harimau Malaya mengangkat piala.
1981, Manila, Filipina
Indonesia kembali gagal berbicara banyak di turnamen ini. Meski mampu menembus babak semifinal, skuad Indonesia yang ketika berada di grup B bersama Singapura dan Filipina gagal melaju ke final setelah diempaskan Thailand dua gol tanpa balas.
Di perebutan tempat ketiga, Indonesia akhirnya mampu memastikan membawa pulang medali perunggu setelah mengalahkan Singapura 2-0 lewat gol yang diciptakan Rully Nerre dan Stefanus Sirey.
1983, Singapura
Setelah meraih perunggu pada turnamen sebelumnya, Indonesia untuk pertama kalinya di SEA Games gagal lolos dari putaran grup. Pada kejuaraan kali ini, Indonesia masuk ke dalam grup B bersama Thailand, Brunei, dan Myanmar.
Di pertandingan pertama, Indonesia dipermalukan raksasa Asia Tenggara ketika itu, Thailand, setelah kalah 0-5. Meski mampu menang 2-1 atas Myanmar di laga selanjutnya, peluang Indonesia melaju ke semifinal tertutup setelah hanya bermain imbang 1-1 dengan Brunei, yang menemani Thailand ke babak empat besar.
1985, Bangkok, Thailand
Pada periode ini, sepak bola Indonesia berada dalam masa penempaan untuk meraih hasil maksimal di ajang internasional. Dua tim pun dibentuk, yaitu tim PSSI A dan B. PSSI A merupakan pemain-pemain yang diproyeksikan untuk tampil di SEA Games XIII. Sementara itu, PSSI B merupakan tim penunjang.
Indonesia yang bergabung di Grup A bersama Singapura dan Brunei harus menelan pil pahit setelah kalah 0-1 dari Singapura di laga perdana. Di laga kedua Indonesia pun ditahan imbang 1-1 oleh Brunei. Beruntung, Indonesia bisa lolos ke semifinal karena Singapura mampu mengalahkan Brunei 3-0 pada laga selanjutnya.