Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Boruc, PR Serius Pochettino

Kompas.com - 29/11/2013, 06:39 WIB

Oleh Gita Suwondo

KOMPAS.com — Sembilan minggu pertama Barclays Premier League jadi fenomena tersendiri bagi Southampton. Bukan saja karena mereka mentereng masuk ke zona liga Champion, tetapi gaya bermain pasukannya Mauricio Pochettino ini juga luar biasa. Defending Saints Style dengan menekan di sepertiga lapangan permainan lawan, saat Adam Lallana dkk kehilangan bola, membuat Soton tidak hanya memetik kemenangan, tetapi juga jarang kebobolan.

Lini belakang yang terdiri dari Nathaniel Clyne, Jose Fonte, Dejan Louvren, dan Luke Shaw sangat solid. Juga ada peran penting dua jangkar, Victor Wanyama dan Morgan Schneiderlin. Gawang yang dikawal Artur Boruc hanya kebobolan tiga kali sampai Oktober. 

Tapi memasuki November, si penjaga gawang rekrutan Galsgow Celtic ini mulai membuat blunder. Mulai timing-nya yang gagal mengukur kekuatan angin saat penjaga gawang Stoke City, Asmir Begovic, menendang di menit awal laga di Brittania, sampai sodoran sembrononya kepada Jake Livermore yang membuat Hull City sempat memperkecil ketinggalan melalui Yannick Sagbo.

Dan borok si Boruc yang paling parah adalah minggu lalu saat gocekannya di kotak penalti direbut oleh Olivier Giroud, dan Southampton tidak mampu membalas ketertinggalan dari Arsenal untuk menjadikan kekalahan kedua pasukan St Mary musim ini.

Penampilan buruk penuh borok si Boruc inilah yang harus diberangus jika Soton tetap ingin ada di zona Eropa. Terutama minggu ini saat kembali tandang ke Stamford Bridge, tempat Chelsea hanya satu kali ditahan imbang. Dan, sebenarnya Southampton dengan permainan pressure football-nya punya kemampuan berbuat lebih dari WBA. Apalagi lawan yang dihadapi tidak konsisten. Musim ini tercatat dua kali FC Basel mampu mengalahkan pasukan Jose Mourinho ini dengan permainan pressure football.

Jelas The Only One belum punya gambaran pasti tentang starting line-up idealnya.  Oscar dalam dua laga terakhir bahkan diganti karena kurang memuaskan. Frank Lampard yang luar biasa saat melawan West Ham, tidak berdaya saat dijamu Basel.  Juga peran John Terry di belakang yang kerap terlambat menutup lini belakang.

Idealnya, kedatangan Southampton berpotensi menjadi hasil imbang kedua tuan rumah musim ini. Tapi semua terlepas apakah borok si Boruc kembali muncul atau tidak.

CHELSEA 50 – 50 SOUTHAMPTON

TOTTENHAM HOTSPUR vs MANCHESTER UNITED

Motivasi tinggi pasti datang pada tim tamu yang baru saja meloloskan diri ke fase knock out Liga Champion, seusai membantai tuan rumah Bayer Leverkusen lima gol tanpa balas.  Jika bentuk permainan Manchester United di Eropa bisa dikonversikan juga ke Premier League, akan sulit bagi tuan rumah meraih satu poin pun.

Apalagi inkonsistensi tetap mewarnai anak asuhan Andre Villas-Boas. Empat kekalahan yang sudah mereka derita adalah ketika lini depan dan tengah mereka tidak bisa membalas satu gol pun. Seperti halnya The Red Devils, The Whitelilies pun sulit membawa penampilan dahsyat mereka di Liga Eropa ke kompetisi domestik.

Mungkin yang harus diingat oleh Tottenham Hotspur adalah kemampuan Norwich City bangkit seusai dibantai Manchester City tanpa balas, yang kemudian mengejutkan dengan mengalahkan West Ham seminggu kemudian. Situasi yang lebih kurang sama, jika Michael Dawson dkk ingin membuat United semakin sulit bahkan untuk mendekati Southampton. Luapan kekalahan di Ettihad minggu lalu akan membawa setidaknya satu poin bagi Spurs.

TOTTENHAM HOTSPUR 50 – 50 MANCHESTER UNITED

CARDIFF CITY  vs  ARSENAL

Mungkin sepak bola jadi hal yang ironis bagi Arsenal musim ini. Torehan 12 poin di Liga Champion tetap belum bisa memastikan The Gunners melangkah ke fase knock out, mengikuti jejak Manchester City, Chelsea, dan Manchester United yang perolehan poinnya justru di bawah anak asuhan Arsene Wenger ini.

Namun, hal positifnya adalah kondisi dahsyat mereka di Eropa juga tercermin di kompetisi domestik. Memimpin dengan perbedaan empat poin dan dua laga berikut, tampaknya akan semakin menambah hegemoni Arsenal di puncak klasemen saat tandang ke stadion Cardiff City Sabtu ini maupun saat menjamu Hull City minggu depan.

Kembalinya Theo Walcott akan semakin menambah pilihan Arsene Wenger akan rotasi. Juga motivasi bagi Jack Wilshere, yang membukukan dua gol bagi kemenangan Arsenal atas Olympique Marseille di Liga Champion pertengahan minggu. Asal, Arsenal bisa menghilangkan kebiasaan mereka lengah di akhir, di mana sudah tiga gol bersarang di gawang Wojcech Sczesny. Handicap yang justru jadi keunggulan Cardiff City. Anak asuhan Malky Makay ini empat kali mencetak gol di menit-menit akhir laga. Terakhir saat The Blue Birds menyamakan kedudukan atas Manchester United lewat Kim Byo-kung di stadion yang sama tempat laga melawan Arsenal nanti.

CARDIFF CITY 45 – 55 ARSENAL

HULL CITY  vs  LIVERPOOL

Dua kali laga tandang berturut-turut akan sangat memengaruhi penampilan The Reds. Pasukan Brendan Rodgers ini memang memiliki duet maut Luis Suarez dan Daniel Sturridge di depan, tetapi sangat rentan di belakang, terutama terhadap situasi set-pieces. Tiga gol Everton yang bersarang di gawang Simon Mignolet minggu lalu, berawal dari tendangan bebas atau sepak pojok.

Juga ketika mereka ditahan imbang Newcastle di St James Park dan saat hanya meraup satu poin di Liberty menghadapi Swansea City. Padahal, bicara set-pieces, tuan rumah adalah jagonya. Tiga kemenangan dan dua hasil imbang anak asuhan Steve Bruce di KC Stadium didapat dari situasi bola mati.

Hanya, kekalahan perdana di kandang sendiri minggu lalu atas Crystal Palace pastinya akan membuat Steve Bruce harus berpikir keras bagaimana menghentikan formasi 3-5-2 milik Brendan Rodgers yang di atas kertas akan mudah memetik tiga angka di luar kandang. Kuncinya adalah perbaikan kinerja tiga bek tengah The Reds terhadap situasi bola mati.

HULL CITY 40 – 60 LIVERPOOL

MANCHESTER CITY vs SWANSEA CITY

Untuk pertama kalinya musim ini Manchester City mendapatkan jadwal dua kali kandang berturut-turut. Jika menilik hasil mereka saat tandang, tentunya jadwal kali ini akan menguntungkan. Hanya, lawan yang mereka hadapi justru juga lebih piawai saat tandang. 

Swansea sudah mencatat tiga kemenangan tandang, yang terakhir atas Fulham minggu lalu. Prestasi yang tentunya akan membuat anak asuhan Manuel Pelegrini harus berhati-hati. Tindakan sang pelatih dengan terus memasang Costel Pantilimon di bawah mistar menunjukkan hasil situasi aman kebobolan, setidaknya saat bermain di kandang sendiri.

Perlu kinerja di atas rata-rata dari Wilfired Bony dkk untuk bisa memetik satu angka di stadion di mana tuan rumah belum kehilangan satu poin pun musim ini. Dan, yang membuat repot The Swan adalah mereka tetap harus melakukannya tanpa Michu.

MANCHESTER CITY 60 – 40 SWANSEA CITY

Gita Suwondo adalah beIN SPORT Football Expert. Analisis Gita Suwondo untuk laga berikutnya pekan ini bisa disaksikan di beIN SPORT 1.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Timnas Indonesia
Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Timnas Indonesia
Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Reaksi Media Korsel: 'Magis Shin Tae-yong' dan 'Tragedi di Doha'

Reaksi Media Korsel: "Magis Shin Tae-yong" dan "Tragedi di Doha"

Timnas Indonesia
Timnas U23 Indonesia Menangi Adu Penalti, Ernando Ari Pun 'Menari'...

Timnas U23 Indonesia Menangi Adu Penalti, Ernando Ari Pun "Menari"...

Timnas Indonesia
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23: Mental Baja, Saatnya Mimpi Lebih Tinggi

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23: Mental Baja, Saatnya Mimpi Lebih Tinggi

Timnas Indonesia
Timnas U23 Indonesia Patahkan Rekor Kelolosan Korsel ke Olimpiade

Timnas U23 Indonesia Patahkan Rekor Kelolosan Korsel ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com