Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pep dan Mou, Cerita Bermula dari Barcelona..

Kompas.com - 30/08/2013, 10:50 WIB
Lariza Oky Adisty

Penulis

Oposisi Biner

Jika banyak yang lupa atau bahkan tak tahu bahwa Pep dan Mou pernah bersama dalam satu klub, mungkin rasanya wajar. Apalagi jika menilik persaingan saat Pep melatih Barcelona dan Mou di Real Madrid.

Fakta ini diruncingkan media serta publik yang menempatkan keduanya sebagai "oposisi biner". Mou dengan gaya blak-blakan dan mulut pedas, dilabeli sosok antagonis. Sementara Pep yang cenderung lebih kalem dan tak terlalu banyak bicara diposisikan sebagai sosok protagonis.

Bahkan, pada titik tertentu persaingan Pep dan Mou terasa sama sengitnya seperti Batman dan Joker dalam The Dark Knight karya Christopher Nolan. Rivalitas yang mengakar tetapi saling melengkapi.

Sosok Pep takkan menonjol tanpa kekontrasan yang ditawarkan Mourinho, begitu pun sebaliknya. Untuk hal ini, Alrfredo Relano, pimpinan harian olahraga Spanyol AS punya penjelasan sendiri.

"Peran sosok antagonis sangat cocok di Spanyol, karena akan selalu ada Spanyol merah dan biru, Spanyol yang terpisah dan Spanyol yang terpusat, Spanyol-nya Guardiola dan Mourinho. Dualitas adalah sesuatu yang yang disukai banyak orang. Mourinho telah menebalkan perbedaan cara pandang sepak bola Barcelona dan Madrid," jelasnya, dikutip dari buku yang sama.

Selain perbedaan persona yang mengemuka di mata publik, Pep dan Mou pun punya gaya yang berbeda. Perbedaan visi ini terhampar di lapangan hijau dan kerap bertanggung jawab atas pertandingan yang memukau jutaan pasang mata.

Di Barcelona, Pep memiliki pemain-pemain binaan akademi La Masia. Dia mencoba menanamkan sejumlah filosofinya, yakni penekanan pada operan, kerja sama tim, serta kelakuan yang baik di dalam dan luar lapangan. Di sisi lain, Mou di Madrid harus menghadapi sekumpulan pemain yang bersedia bersumpah setia untuknya, demi sebuah kemenangan dengan segala cara yang bisa ditempuh.

Bertukar zona..

Pun begitu, di tengah kekontrasan yang mereka miliki, Pep dan Mou terikat dalam cinta yang sama. Cinta terhadap sepak bola.

Mereka sama-sama haus kemenangan dan punya kemampuan memimpin. Di Barca dan Madrid, maupun kini di Bayern Muenchen dan Chelsea, mereka punya pemain-pemain bintang yang siap dikomando demi merengkuh titel.

Namun berbicara mengenai Bayern dan Chelsea, dua klub ini adalah pembeda lain dalam milestone Pep dan Mou sebagai pelatih.

Setelah empat tahun melatih Barcelona dan berada di lingkungan yang familiar sejak ia remaja, Pep kini mendobrak zona nyamannya. Menampik tawaran klub-klub Premier League, pria Santpedor ini memilih berlabuh di Bayern. Ia bertemu dengan negara, bahasa, kebudayaan serta sebuah klub dengan ciri berbeda dengan Barcelona. Untuk pertama kali dalam karier kepelatihannya, Pep berada jauh dari Barcelona.

Sebaliknya, Mou kini justru kembali ke zona nyaman di London. Selama tiga tahun, dari 2004 hingga 2007, Mou mencecap kesuksesan dan dipuja-puja seluruh kalangan yang terlibat dengan The Blues. Sempat hengkang ke Inter Milan dan Real Madrid, ia kembali ke Stamford Bridge setelah enam tahun. Mou sendiri sudah mengaku, ia kini berada di tempat yang mencintainya. Chelsea adalah habitat Mou yang sesungguhnya.

Lagi..

Seperti sudah jadi garis takdir, titian jalan Pep dan Mou akan kembali bersinggungan. Meninggalkan Barcelona dan Real Madrid, mereka akan kembali berhadapan. Kali ini mempertemukan Bayern dan Chelsea, dalam pertandingan UEFA Super Cup Eden Arena, Praha, Ceko.

Laga "deja vu" ini dijadwalkan pada Jumat (30/8/2013) pukul 19.45 waktu setempat atau Sabtu (31/8/2013) dini hari WIB. Apa pun hasilnya, laga ini akan kembali menjadi "panggung" bagi persamaan Mou maupun Pep di balik segala perbedaan di antara mereka: kejeniusan untuk menghasilkan kemenangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hoffenheim Vs Bayern Muenchen, Laga Terakhir Tuchel dengan Die Roten

Hoffenheim Vs Bayern Muenchen, Laga Terakhir Tuchel dengan Die Roten

Bundesliga
Persib Vs Bali United, Wasit VAR Diharapkan Fair

Persib Vs Bali United, Wasit VAR Diharapkan Fair

Liga Indonesia
PSSI Ungkap Tanzania Lebih Responsif untuk Laga Uji Coba Timnas Indonesia

PSSI Ungkap Tanzania Lebih Responsif untuk Laga Uji Coba Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Thom Haye Hengkang, Urung Dilatih Robin van Persie di Heerenveen

Thom Haye Hengkang, Urung Dilatih Robin van Persie di Heerenveen

Liga Lain
Imbas Kritik Keuangan Barcelona, Xavi Hernandez Terancam Dipecat

Imbas Kritik Keuangan Barcelona, Xavi Hernandez Terancam Dipecat

Liga Spanyol
Semifinal Persib Vs Bali United, Momen Nick Kuipers Ajak Boxing Mohammed Rashid jelang Pertandingan

Semifinal Persib Vs Bali United, Momen Nick Kuipers Ajak Boxing Mohammed Rashid jelang Pertandingan

Liga Indonesia
Venezia Lepas Jay Idzes ke Timnas Indonesia, Meski Berjuang Lebih Dulu

Venezia Lepas Jay Idzes ke Timnas Indonesia, Meski Berjuang Lebih Dulu

Timnas Indonesia
Jadwal Semifinal Championship Series Liga 1, Persib Vs Bali United, Nick Kuipers Intip Peluang Menang

Jadwal Semifinal Championship Series Liga 1, Persib Vs Bali United, Nick Kuipers Intip Peluang Menang

Liga Indonesia
Hasil Thailand Open 2024: Gregoria Gugur, 2 Wakil Indonesia ke Semifinal

Hasil Thailand Open 2024: Gregoria Gugur, 2 Wakil Indonesia ke Semifinal

Badminton
Joel Matip dan Thiago Tinggalkan Liverpool

Joel Matip dan Thiago Tinggalkan Liverpool

Liga Inggris
Upaya FIFA Berantas Rasialisme: Larangan Bertanding hingga Gestur Tangan Menyilang

Upaya FIFA Berantas Rasialisme: Larangan Bertanding hingga Gestur Tangan Menyilang

Internasional
Persib Bandung Vs Bali United, Hodak Siapkan Pasukan Sampai Babak Adu Penalti

Persib Bandung Vs Bali United, Hodak Siapkan Pasukan Sampai Babak Adu Penalti

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Akan Panggil 2 Pemain Tambahan untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026

Timnas Indonesia Akan Panggil 2 Pemain Tambahan untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026

Timnas Indonesia
Hasil Thailand Open 2024: Langkah Gregoria Terhenti Usai Berjuang Tiga Gim

Hasil Thailand Open 2024: Langkah Gregoria Terhenti Usai Berjuang Tiga Gim

Badminton
Pemain 14 Tahun Pecahkan Rekor Sergio Aguero di Liga Argentina

Pemain 14 Tahun Pecahkan Rekor Sergio Aguero di Liga Argentina

Liga Lain
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com