Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Selamat Tinggal, Goetze!"

Kompas.com - 23/05/2013, 20:37 WIB

Keputusanmu terasa berbeda dengan keputusan Kagawa dan Sahin karena kau berasal dari akademi sepak bola Dortmund. Sebagaimana yang ditekankan rekan setimmu Mats Hummels, para pemain Jerman di Dortmund memiliki tujuan yang sama untuk membawa klub ini ke level yang lebih tinggi.

Gelar juara dan piala tak begitu penting untuk Hummels karena ia ingin dilibatkan dalam sesuatu yang istimewa. Dengan begitu, ia tak pernah tergoda untuk pindah ke Bayern. Hal ini sepertinya tak berlaku bagimu, tapi aku tak bisa menyalahkanmu karena semua orang punya pemikiran berbeda.

Umurmu yang belia, ditambah dengan pengaruh dari agenmu, serta akar Bavaria yang kau punya pastilah menjadi faktor paling berpengaruh dalam keputusanmu.

Pun begitu aku tak bisa membantah adanya kekecewaan. Tiga tahun terakhir yang dijalani Dortmund layak disebut tak ubahnya bagai dongeng, namun kepergian salah satu bintang binaan klub ini telah menghilangkan kilau yang menghiasi kisah Dortmund.

Aku bisa membayangkan banyaknya penggemar Dortmund yang merasa mereka dibangunkan dari mimpi indah. Namun yang paling membuatku sedih adalah kurangnya penyesalan yang kau tunjukkan untuk para suporter.

Kau tahu bahwa kepindahan ke luar negeri akan membawa efek yang berbeda, namun kau telah merenggut sendiri perpisahan yang layak kau dapatkan. Setelah pertandingan kandang terakhir musim ini, hanya Patrick Owomoyela yang berpamitan - keputusan bijak dari klub, mengingat situasi belakangan ini.

Kau berutang banyak ke Dortmund, namun Dortmund juga berutang rasa terima kasih yang besar padamu.

Jadi yang tersisa untukku hanyalah ucapan terima kasih untuk tiga tahun terakhir yang luar biasa. Menyenangkan melihatmu bermain sepak bola di stadion terindah di dunia. Kau adalah salah satu figur menentukan untukku dalam menjadi pendukung Dortmund.

Saat kau mengenakan seragam Bayern musim depan, rasanya akan sangat keliru, dan aku akan melihat dengan sedih saat kau terus membuat kagum Bundesliga.

Tak seperti suporter lain, aku tak akan ikut dalam rombongan yang siap menyiulimu saat kau kembali ke Dortmund. Aku tahu kau telah membuat keputusan yang bisa dipahami untuk ukuran seseorang yang berusia 20 tahun dengan sangat sedikit pengalaman dalam hidup.

Aku tadinya berharap kau akan pulih pada waktunya untuk menghadapi Bayern di Wembley Sabtu nanti, sehingga kita bisa berbagi satu momen luar biasa untuk terakhir kalinya. Siapa tahu 'kan, satu gol kemenangan bisa mengubah keputusanmu?

Walau begitu, aku mendoakan kebahagiaan untukmu dan keluargamu di Muenchen. Aku biasanya masih mengikuti karier mantan pemain Dortmund dan bahkan sesekali menikmati saat mereka mencetak gol ke gawang kami. Namun dalam kasusmu, sepertinya akan sulit untukku bersikap demikian."

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

    Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

    Badminton
    Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

    Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

    Badminton
    Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

    Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

    Badminton
    Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

    Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

    Timnas Indonesia
    Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

    Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

    Badminton
    Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

    Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

    Timnas Indonesia
    Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

    Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

    Badminton
    Alasan di Balik PSM Tak Konsisten Sepanjang Liga 1 2023-2024

    Alasan di Balik PSM Tak Konsisten Sepanjang Liga 1 2023-2024

    Liga Indonesia
    Courtois Kembali Main Bela Real Madrid, Catat Clean Sheet

    Courtois Kembali Main Bela Real Madrid, Catat Clean Sheet

    Liga Spanyol
    Line Up dan Link Live Streaming Final Piala Thomas 2024 Indonesia Vs China

    Line Up dan Link Live Streaming Final Piala Thomas 2024 Indonesia Vs China

    Badminton
    Run The City Medan Diikuti 1.000 Pelari, Usung Konsep Point to Point

    Run The City Medan Diikuti 1.000 Pelari, Usung Konsep Point to Point

    Liga Indonesia
    Greysia Polii Bangga Tim Uber 2024, Angkat Perempuan Indonesia

    Greysia Polii Bangga Tim Uber 2024, Angkat Perempuan Indonesia

    Badminton
    Bangga Bisa Tampil di Final, Siti/Ribka Akui Keunggulan Ganda China

    Bangga Bisa Tampil di Final, Siti/Ribka Akui Keunggulan Ganda China

    Badminton
    Hasil Final Piala Uber 2024: Ester Kalah, Indonesia Runner-up

    Hasil Final Piala Uber 2024: Ester Kalah, Indonesia Runner-up

    Badminton
    Cetak Sejarah, Girona akan Main di Liga Champions untuk Pertama Kali

    Cetak Sejarah, Girona akan Main di Liga Champions untuk Pertama Kali

    Liga Spanyol
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com