Sementara Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) dalam kongres di London, pekan depan, juga akan meminta 53 anggotanya untuk mengadopsi serangkaian sanksi lebih tegas terhadap rasialisme.
UEFA menginginkan penutupan sebagian stadion diterapkan terhadap klub-klub jika rasialisme terjadi di bangku penonton ketimbang hanya menjatuhkan sanksi denda. Jika terjadi insiden lebih serius, UEFA meminta klub-klub dipaksa bermain di lapangan tanpa dihadiri penonton.
Sementara untuk pelanggaran rasialisme yang terbukti dilakukan pemain, UEFA mengusulkan larangan bermain pada sedikitnya 10 pertandingan.
Di Inggris, Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) berusaha mendorong sendiri rencananya untuk menjatuhkan hukuman larangan bermain di lima pertandingan untuk pelanggaran rasialisme terhadap lawan.
Pada laga Milan melawan Roma itu, peringatan-peringatan
Menurut Ketua FIGC Giancarlo Abete, peradilan disiplin terikat pada aturan-aturan yang ada saat ini meskipun federasinya akan dengan senang hati menerima aturan baru dan menunggu FIFA ataupun UEFA untuk memimpin. ”Kami berada di garis depan dalam perang melawan rasialisme, aturan-aturan berubah, tetapi untuk saat ini itulah aturannya,” ujarnya. (AP/Reuters/OKI)