Padang, Kompas
Laga berikutnya bagi Semen Padang di perempat final dijadwalkan pada September mendatang. Sementara SHB Da Nang otomatis tersingkir dari peta
Pelatih Semen Padang Jafri Sastra berpendapat, anak-anak asuhannya masih punya cukup waktu untuk mempersiapkan diri jelang perempat final. ”Masih ada waktu untuk melakukan evaluasi,” kata Jafri.
Pada laga yang dipadati ribuan penonton itu, Semen Padang belum mampu memanfaatkan faktor tuan rumah di babak pertama. Baru setelah pilar belakang David Pagbe dimainkan pada menit ke-40, menggantikan Saepuloh Maulana, serangan berubah.
Jafri menyebutkan, tekanan mental sebagai wakil Indonesia dalam perebutan Piala AFC 2013 pada laga menentukan turut memengaruhi penampilan anak- anak asuhannya.
Namun, masuknya Pagbe membuat moral pemain lain terangkat sekalipun ketinggalan lebih dulu oleh gol tukang gedor SHB Da Nang, Sebastián Gastón Merlo, pada menit ke-30.
Pagbe yang sudah absen sekitar tujuh bulan menyusul cedera lututnya itu membayar utangnya dengan masuk ke kotak penalti lawan. Namun, ia dilanggar Nguyen Tan Dien yang berbuah hadiah penalti.
Edward Wilson Junior yang menjadi eksekutor menjalankan tugasnya dengan baik dan menyamakan skor 1-1.
Pada babak kedua, ”Kabau Sirah” tampil makin dominan. Konsentrasi pemain SHB Da Nang yang nyaris buyar menjelang akhir pertandingan akhirnya harus mereka bayar mahal saat tambahan waktu. Semen Padang unggul melalui gol Vendry Mofu yang berdiri bebas.