Selidiki Dugaan "Match Fixing" Persibo, Tim PSSI ke Luar Negeri

JAKARTA, KOMPAS.com - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) membentuk tim untuk mencari data dugaan pengaturan skor (match fixing) terkait penampilan Persibo Bojonegoro di Piala AFC. Tim yang dipimpin Ketua Komisi Disiplin PSSI Hinca Pandjaitan itu akan berangkat ke Myanmar, Jumat (26/4/2013), untuk mencari data lebih banyak soal dugaan itu.

Informasi itu diungkapkan Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin saat ditemui di Jakarta, Kamis (25/4). Menurut Djohar, PSSI menganggap dugaan pengaturan skor itu sebagai sesuatu yang sangat serius.

"Kita mau tahu apakah benar ada match fixing, karenanya kita sudah bentuk tim yang dipimpin Ketua Komisi Disiplin. Besok tim akan berangkat ke Myanmar," ujar dia.

Keberangkatan tim PSSI ke Myanmar diduga untuk mengumpulkan informasi terkait pertandingan Yangon United versus Persibo pada 26 Februari lalu. Dalam laga pertama Grup F Piala AFC itu, Yangon United sebagai tuan rumah menang 3-0.

Selain melawat ke Myanmar, Persibo juga pernah bertanding di Hongkong melawan Sunray Cave JC Sun Hei. Pertandingan pada 9 April lalu itu berakhir dengan kekalahan telak Persibo 0-8. Laga itu diwarnai insiden memalukan karena pertandingan terpaksa dihentikan pada menit ke-65 setelah 5 pemain Persibo tak bisa meneruskan permainan.

Setelah insiden di Hongkong itu, Komisi Disiplin PSSI mulai menggelar sidang untuk menyelidiki dugaan pengaturan skor. Menurut Djohar, dugaan match fixing itu harus diusut sampai tuntas.

"Kita mau informasi apakah dugaan itu benar atau tidak. Kalau benar, kita harus usut. Kalau tidak benar, ya harus dibuktikan tidak benar supaya tidak menimbulkan isu macam-macam," kata dia.