Dengan hasil imbang di Stadion Ramat Gan, Tel Aviv, itu, Israel dan Portugal belum bergeser dari posisi kedua dan ketiga di grupnya. Mereka sama-sama mengumpulkan delapan poin. Mereka berada di bawah pemuncak klasemen Rusia dengan
Ketiga gol Portugal dicetak Bruno Alves, Helder Postiga, dan Fabio Coentrao. Sementara gol Israel dicetak pemain terbaik mereka, Tomer Hemed, Eden Ben Basat, dan Rami Gershon.
Kedua tim bermain dengan irama yang sama, cepat. Bedanya, Portugal banyak mengandalkan umpan-umpan jauh, sedangkan Israel membangun serangan melalui umpan-umpan pendek, dilanjutkan dengan umpan terobosan ke jantung pertahanan Portugal.
Portugal unggul lebih dulu saat pertandingan baru berjalan dua menit. Bruno Alves berhasil menanduk dengan baik bola lambung dari tendangan penjuru, yang membuat para pendukung tuan rumah langsung tertunduk.
Akan tetapi, Israel langsung menunjukkan semangat lebih tinggi untuk membalas ketertinggalan itu. Tuan rumah langsung memperketat pertahanan, kemudian melakukan serangan balik dengan cepat. Sementara itu, Portugal semakin terlena dengan permainan umpan-umpan jauh yang mudah dibaca dan dihalau barisan pertahanan Israel.
Taktik Israel menghasilkan gol pada menit ke-24 setelah umpan Melichson dari sisi kiri gawang Portugal bisa dimanfaatkan dengan baik oleh Hemed. Penyerang Israel yang bermain untuk klub Spanyol, Mallorca, itu melepaskan tembakan sambil memutar badannya 180 derajat.
Gol balasan Israel itu kemudian mengubah pola permainan Portugal yang bermain dengan umpan-umpan pendek dan membangun serangan lebih sabar. Akan tetapi, ketatnya pertahanan Israel memang kerap kali menyulitkan pemain Portugal, termasuk sang bintang Cristiano Ronaldo, untuk masuk ke pertahanan lawan. Akibatnya, banyak pemain Portugal tergoda untuk membantu serangan.
Portugal mendapat kesempatan emas pada menit ke-32 setelah Helder Postiga mampu menerobos masuk ke kotak penalti dan kemudian mendapatkan umpan terobosan dari Meireles. Akan tetapi, penyerang Portugal itu terjatuh dan tendangannya melebar dari gawang.
Keasyikan para pemain Portugal membantu serangan dimanfaatkan Israel dengan baik. Pada menit ke-40, Eden Ben Basat menjebol gawang Rui Patricio setelah berhasil memanfaatkan bola sapuan dari Hemed.
Ketat dan disiplinnya para pemain Israel untuk menjaga gawang mereka tidak diimbangi dengan kreativitas para penyerang Portugal.
Tim asuhan Paulo Bento itu hingga awal babak kedua bermain terlalu monoton dan kurang berani membawa bola menerobos ke kotak penalti. Ronaldo pun lebih banyak menunggu dan sering kebingungan kepada siapa bola harus diberikan.
Joao Moutinho, Postiga, dan Ronaldo yang bermain di tiga klub berbeda belum bisa bekerja sama dengan baik. Postiga beberapa kali mendapat peluang, tetapi gerakannya yang sering terlambat membuat peluang-peluang itu gagal dimanfaatkan.
Sementara di lini belakang,
Kesalahan penjaga gawang Portugal dalam mengantisipasi bola tendangan penjuru membuahkan gol ketiga bagi Israel melalui tandukan ”mulus” Rami Gershon pada menit ke-70.
Akan tetapi, dua menit kemudian Ronaldo bisa meloloskan diri dari kawalan dua pemain Israel, lalu mengarahkan bola kepada Postiga yang tidak terjaga. Kali ini Postiga dengan mudah bisa menjebloskan bola ke gawang Israel.
Skor 3-2 itu membuat Portugal semakin gencar mengurung pertahanan Israel, dengan pola serangan yang lebih bervariasi dan berani. Upaya Portugal itu menghasilkan gol penyelamat, tiga menit setelah waktu normal 90 menit usai.
Dari Zona Afrika, Ghana bertekad melupakan kegagalan pada Piala Afrika 2013 dengan berusaha lolos ke putaran final Piala Dunia 2014 di Brasil. ”Kami sangat bernafsu ke Piala Dunia. Pertandingan melawan Sudan tidak akan mudah. Namun, kami ingin menang dengan segala upaya,” kata gelandang Ghana, Sulley Muntari, seperti dikutip BBC, menjelang laga melawan Sudan, Minggu (24/3). Saat ini, Ghana berada di posisi kedua Grup D di bawah Zambia.