Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencari Format Ideal Kompetisi Pasca-KLB

Kompas.com - 16/03/2013, 15:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menyatakan akan segera mencari cara untuk menentukan format kompetisi sepak bola yang ideal bagi Indonesia. Hal itu dikemukakan anggota Eksekutif Komite PSSI, Sihar Sitorus, jelang Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada Minggu (17/3/2013) besok.

Salah satu agenda KLB akan membahas persoalan penyatuan kompetisi yaitu Indonesia Super League (ISL) dan Indonesian Premier League (IPL). Meski begitu, Sihar mengatakan, dalam KLB nanti hanya membahas proses secara garis besar menuju penyatuan kompetisi tersebut.

"Kita akan kembali ke arahan yang dijadikan acuan oleh AFC dan FIFA, yang tertuang dalam joint committee kemarin. Bahwa ISL dan IPL tetap berjalan bersama-sama pada 2013, di bawah yuridiksi PSSI. Artinya, ISL harus mau di bawah PSSI. Pada 2014 baru terjadi penggabungan," ujar Sihar kepada Kompas.com di Jakarta, Sabtu (16/3/2013).

Sihar menjelaskan, dalam proses peleburan itu ada beberapa keharusan yang wajib dilakukan klub, salah satunya adalah standar klub profesional sesuai dengan lisensi yang sudah ditetapkan AFC. Selain itu, ada juga sistem rangking untuk menentukan prioritas klub-klub yang bermain di kompetisi utama.

Untuk operator kompetisi, Sihar mengatakan, nantinya akan diputuskan oleh PSSI saar rapat umum pemegang saham. Menurutnya, dalam statuta, federasi bisa menentukan hal tersebut dengan menunjuk suatu badan usaha tersendiri yang bisa berfungsi sebagai pengelola.

"Jadi, untuk relevansi KLB besok, gambaran umumnya hanya pada 2013 kita jalan bareng, kemudian 2014 gabung. Kalau sepakat diangkat 14 peserta, misalnya, itu nanti didapat dari mana. Untuk susunan dan formatnya segala macam itu detail dan tidak dibahas dalam kongres, karena merupakan kewenangan dari Exco," kata Sihar.

Ia juga mengaku, dalam perjalannya nanti penentuan format ideal kompetisi memang akan banyak menemui kendala. Salah satunya, persoalan kesiapan finansial dan sejarah nama besar masing-masing klub saat menghadapi penyatuan kompetisi tersebut.

"Kalau pun ada kriteria lain, misalnya, soal penyetoran modal, dan sebagainya. Tapi, itu bisa ditentang karena bisa memasukkan orang lain yang punya uang. Kalau punya uang kan mereka bisa nego-nego. Jadi, kalau ingin dibentuk berdasarkan legalitas, ya kembali ke legalitas itu tadi," ulas Sihar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    3 Poin yang Harus Dilakukan Timnas U23 Jelang Lawan Uzbekistan

    3 Poin yang Harus Dilakukan Timnas U23 Jelang Lawan Uzbekistan

    Timnas Indonesia
    Piala Asia U23 2024, Pengamat Soroti Mental Pemain Indonesia Saat Bekuk Korsel

    Piala Asia U23 2024, Pengamat Soroti Mental Pemain Indonesia Saat Bekuk Korsel

    Timnas Indonesia
    Ernando Sukses Eksekusi Penalti di Piala Asia U23, Trik dari Pelatih

    Ernando Sukses Eksekusi Penalti di Piala Asia U23, Trik dari Pelatih

    Timnas Indonesia
    Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Enggan Terbebani Status sebagai Ujung Tombak

    Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Enggan Terbebani Status sebagai Ujung Tombak

    Badminton
    Pelatih Persik Dukung Timnas U23 Indonesia, Senang Lihat Jeam Kelly Sroyer

    Pelatih Persik Dukung Timnas U23 Indonesia, Senang Lihat Jeam Kelly Sroyer

    Liga Indonesia
    Pensiun Usai Thomas Cup 2024, Momota Bakal Rindu Ginting-Axelsen

    Pensiun Usai Thomas Cup 2024, Momota Bakal Rindu Ginting-Axelsen

    Badminton
    4 Fakta Persebaya Vs Persik, Bajul Ijo Tak Mau Lagi Disakiti Mantan

    4 Fakta Persebaya Vs Persik, Bajul Ijo Tak Mau Lagi Disakiti Mantan

    Liga Indonesia
    Pengamat Malaysia Sebut Timnas U23 Indonesia Main Tanpa Rasa Takut

    Pengamat Malaysia Sebut Timnas U23 Indonesia Main Tanpa Rasa Takut

    Timnas Indonesia
    Hasil New England Vs Inter Miami 1-4: Dikejutkan Gol 37 Detik, Messi Mengamuk

    Hasil New England Vs Inter Miami 1-4: Dikejutkan Gol 37 Detik, Messi Mengamuk

    Liga Lain
    Aji Santoso Sebut Prestasi Timnas U23 Indonesia Bukan karena Keberuntungan

    Aji Santoso Sebut Prestasi Timnas U23 Indonesia Bukan karena Keberuntungan

    Timnas Indonesia
    Berjaya di Eropa, Sayu Bella Raih Kemenangan Balap Sepeda untuk Kedua Kalinya

    Berjaya di Eropa, Sayu Bella Raih Kemenangan Balap Sepeda untuk Kedua Kalinya

    Sports
    Mo Salah Ribut dengan Klopp: Akan Ada Api jika Saya Berbicara

    Mo Salah Ribut dengan Klopp: Akan Ada Api jika Saya Berbicara

    Liga Inggris
    Ernando dan Karakter Adu Penalti

    Ernando dan Karakter Adu Penalti

    Timnas Indonesia
    Jadwal MotoGP Spanyol 2024: Balapan Malam Ini, Marc Marquez Start Terdepan

    Jadwal MotoGP Spanyol 2024: Balapan Malam Ini, Marc Marquez Start Terdepan

    Motogp
    Piala Thomas 2024: Jonatan Dikejutkan Lawan, Menang berkat Ubah Pendekatan

    Piala Thomas 2024: Jonatan Dikejutkan Lawan, Menang berkat Ubah Pendekatan

    Badminton
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com