Manchester, Selasa
Kartu merah itu mengoyak ketenangan pemain MU dalam laga krusial laga kedua babak 16 besar kompetisi sepak bola antarklub elite Eropa, Liga Champions, di Stadion Old Trafford, Manchester, Inggris, Selasa (5/3).
United bermain pincang selama 13 menit berikutnya. Madrid yang unggul satu pemain mengendalikan pertarungan. ”El Real” semakin gencar membombardir pertahanan United.
Pelatih Real Madrid Jose Mourinho memanfaatkan efek kejut psikologis kartu merah itu untuk membalik kedudukan. Dia menarik bek kanan Alvaro Arbeloa dan memasukkan Luka Modric di menit ke-59 untuk melipatgandakan daya gedor.
Tujuh menit kemudian, tendangan keras Modric dari luar kotak penalti menyamakan kedudukan 1-1. Tiga menit kemudian, ”senjata utama” Madrid, Cristiano Ronaldo, menyontek umpan silang mendatar Gonzalo Higuain untuk memastikan tidak ada babak tambahan waktu di Teater Impian, Old Trafford.
Ronaldo, jagoan hasil polesan Manajer United Sir Alex Ferguson, tak merayakan gol krusial itu. Mourinho pun memenuhi janjinya, tidak berlari 100 meter menyusuri tepi lapangan.
Gol Ronaldo di menit ke-69 itu menghapus mimpi United lolos ke perempat final Liga Champions. Keunggulan mereka berkat gol bunuh diri Ramos lenyap dalam drama 21 menit itu. Drama di Teater Impian itu menguak wajah sepak bola sesungguhnya, penuh kejutan dan bisa kejam.
”Tim terbaik kalah. Kami tidak layak menang, tetapi seperti inilah sepak bola,” ujar Mourinho.
Real Madrid lolos ke perempat final dengan keunggulan agregat gol 3-2. Kemenangan ini membuka peluang Madrid meraih ”La Decima”, gelar ke-10 Liga Champions, yang mereka buru selama satu dekade ini.
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.