Kemenangan di Old Trafford ini dibayangi kontroversi kartu merah Nani. Namun, momentum Real Madrid terus berlanjut. Dua kemenangan atas Barcelona dan kini atas United seperti titik balik bagi Madrid yang dua pekan lalu seolah takkan meraih satu gelar pun musim ini.
”Kami senang lolos, tetapi saya mengharapkan lebih dari tim saya. Ketika penjaga gawang menjadi pemain terbaik, ini menunjukkan Anda tidak mengendalikan permainan seperti seharusnya,” ujar Mourinho.
Gawang Madrid berkali-kali diselamatkan Diego Lopez. Penjaga gawang Sevilla yang dibeli dalam jendela transfer musim panas lalu oleh Madrid ini menggagalkan peluang-peluang yang diciptakan Danny Welbeck dan Robin van Persie.
Lopez juga brilian dalam 15 menit terakhir saat United kembali menemukan ritme permainan mereka dan agresif menyerang.
”Kami sangat kecewa. Semua orang duduk di ruang ganti bertanya-tanya apa yang terjadi dan bagaimana itu terjadi,” ujar Asisten Manajer Manchester United Mike Phelan.
Phelan mewakili Alex Ferguson yang sangat kalut. Ferguson marah saat Nani diganjar kartu merah. Pelatih asal Skotlandia itu tergopoh-gopoh menuruni tangga tribune pemain cadangan dan melancarkan protes kepada inspektur pertandingan.
Bek tengah United, Rio Ferdinand, menepuk tangannya di depan Cuneyt Cakir setelah laga berakhir. Ia memprotes keputusan wasit asal Turki itu atas kartu merah terhadap Nani.
Keputusan ini kontroversial karena United menilai Nani mengangkat kaki terlalu tinggi untuk mengontrol bola dan dalam posisi tidak melihat Arbeloa yang bergerak dari belakang.
Cakir yang pernah mengganjar kartu merah John Terry, Mario Balotelli, dan Steven Gerrard itu memiliki reputasi bagus di Eropa. Keputusan tegas ini sangat terkait dengan program penyegaran wasit Eropa yang dipimpin mantan wasit Pierluigi Collina yang legendaris untuk melindungi pemain.
Cakir sepertinya menilai, Nani melampaui penggunaan tenaga sehingga rawan melukai lawannya, seperti dalam Aturan Pertandingan FIFA Bab 12 tentang Pelanggaran dan Kesalahan.(Reuters/AFP/AP/BBC/ANG)