Menyusul hasil rapat 27 Februari, yang dihadiri ketua umum dan lima anggota Komite Eksekutif, sekretaris jenderal PSSI yang baru, Hadiyandra, Jumat (1/3), juga telah bertugas di PSSI menggantikan Halim Mahfudz. Halim diberhentikan berdasarkan keputusan rapat komite.
Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo, kemarin, juga menegaskan, pemerintah mengakui Kongres PSSI yang akan diselenggarakan di Hotel Borobudur, 17 Maret.
”Yang namanya kongres hanya ada satu, yaitu yang diselenggarakan 17 Maret di Jakarta dan telah mendapat restu dari Presiden FIFA Sepp Blatter melalui surat kepada kita. Pemerintah akan tetap mengawal kongres di Jakarta,” ujar Menpora.
Akan tetapi, terkait penyelenggaraan kongres tersebut, dua anggota Komite Eksekutif yang tidak hadir dalam rapat 27 Februari, Sihar Sitorus dan Bob Hippy, belum memutuskan apakah akan mengikuti kongres itu atau tidak. ”Jika agendanya adalah untuk kebangkitan dan memajukan sepak bola Indonesia, saya akan mempertimbangkan untuk hadir,” ujar Sihar.
Meski demikian, baik Sihar maupun Bob masih mempersoalkan cara-cara pengambilan keputusan yang dilakukan Ketua Umum PSSI dan rapat komite pada 27 Februari itu, yang bertentangan dengan aturan di PSSI sendiri.
”Kalau Menpora mengatakan rapat itu sah, sah dari mananya? Silakan dilihat aturan di dalam Statuta PSSI,” ujar Sihar yang tak menerima surat tertulis pemberitahuan adanya rapat dan hanya mendapatkan SMS yang menanyakan apakah bisa hadir dalam rapat 27 Februari itu.
Oleh karena itulah Sihar berencana mengirimkan surat ke FIFA untuk melaporkan apa yang telah terjadi itu.
Terhadap anggota Komite Eksekutif PSSI yang tak hadir dalam rapat 27 Februari, yaitu Bob Hippy, Tuty Dau, Sihar Sitorus, Farid Rahman, dan Widodo Santoso, Menpora mengatakan, dia akan merangkul kelima anggota komite itu, termasuk mantan Sekjen PSSI Halim Mahfudz.