Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meneruskan Kehebatan Dinamit Denmark

Kompas.com - 02/03/2013, 02:46 WIB

Michael Laudrup memang seorang pesepak bola sejati. Dia lahir dari keluarga pesepak bola. Ayahnya, Finn Laudrup, adalah mantan pemain klub Brondby yang juga pendiri sekolah sepak bola anak-anak, Vanlose. Di klub inilah Michael berlatih sepak bola bersama saudara kandungnya, Brian.

Ketika ayahnya dipanggil ke Brondby, keluarga Laudrup pun pindah ke Brondby. Michael dan Brian pun meneruskan berlatih di klub itu hingga Michael mengikuti ayahnya pindah ke klub Divisi I Kobenhavns Boldklub pada 1976.

Michael memulai debutnya sebagai pemain senior pada 1981 di Kobenhavns Boldklub. Dia tampil 14 kali bersama Boldklub dengan menyumbang tiga gol. Bakatnya yang besar membuat Brondby tertarik untuk membawa dia. Bersama Brondby, Michael menyumbangkan 24 gol dari 38 kali penampilannya.

Ibarat magnet, daya tarik Laudrup sampai juga ke Italia. Juara liga Serie A, Juventus, pun tertarik untuk membawanya dengan uang pindah yang menjadi rekor terbesar dalam sejarah sepak bola Denmark, yaitu satu juta dollar AS (sekitar Rp 9,7 miliar).

Akan tetapi, karena Juventus terkena aturan larangan memiliki lebih dari dua pemain asing dalam satu tim, Laudrup lalu dipinjamkan kepada Lazio untuk satu musim.

Laudrup yang tak tahu dia akan dipinjamkan ke Lazio ketika menandatangani kesepakatan dengan Juve hanya bisa menerima keputusan itu. Di klub Italia ini pun, kilau Laudrup semakin benderang meski hanya mencetak sembilan gol dari 60 kali penampilannya.

Laudrup akhirnya bergabung dengan Juve mulai musim panas 1985. Ia menggantikan Zbigniew Boniek. Dia bermain bersama Michel Platini, dan pada tahun pertamanya langsung memenangi liga Serie A 1985/1986, juga juara Piala Intercontinental.

Sukses bersama Juve berlanjut di Barcelona. Dia memilih klub Spanyol itu karena di situlah pesepak bola idolanya, Johan Cruyff, membangun sebuah tim. Bakatnya semakin terasah bersama Cruyff yang meletakkan filosofi sepak bola Belanda di klub itu.

Tim yang dijuluki ”Johan Cruyff Dream Team” itu menjuarai La Liga empat tahun berturut-turut, 1991-1994, dan sejumlah kejuaraan lain. Laudrup pun dua kali terpilih sebagai pemain terbaik di Spanyol (1991 dan 1992) meski di tim itu juga ada Pep Guardiola, Hristo Stoichkov, Jose Maria Bakero, dan Txiki Begiristain.

Masa-masa indah itu harus berakhir tahun 1994, dengan kehadiran penyerang asal Brasil, Romario Faria. Laudrup pun meninggalkan Barcelona dengan berat hati.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Vs Guinea: Ada Eks Barcelona, Banyak Jebolan Piala Afrika

Indonesia Vs Guinea: Ada Eks Barcelona, Banyak Jebolan Piala Afrika

Liga Indonesia
Hasil Liga Champions: Kesempatan Dortmund Tebus Kegagalan di Wembley

Hasil Liga Champions: Kesempatan Dortmund Tebus Kegagalan di Wembley

Liga Champions
Hasil PSG vs Dortmund 0-1 (agg. 0-2): Die Borussen Tembus Final Liga Champions

Hasil PSG vs Dortmund 0-1 (agg. 0-2): Die Borussen Tembus Final Liga Champions

Liga Champions
Link Live Streaming PSG Vs Dortmund, Kickoff 02.00 WIB

Link Live Streaming PSG Vs Dortmund, Kickoff 02.00 WIB

Liga Champions
DXI Community Camp, Rumah Komunitas Pencinta Olahraga Ekstrem Jalin Relasi

DXI Community Camp, Rumah Komunitas Pencinta Olahraga Ekstrem Jalin Relasi

Sports
Perjalanan Berliku Persija di Liga 1, Thomas Doll Ungkap Penyebabnya

Perjalanan Berliku Persija di Liga 1, Thomas Doll Ungkap Penyebabnya

Liga Indonesia
Eks Juventus Ingin Juara di Persib, Tak Sabar Tampil di Championship Series

Eks Juventus Ingin Juara di Persib, Tak Sabar Tampil di Championship Series

Liga Indonesia
Persija Putuskan Absen, PSM Ikut ASEAN Club Championship 2024-2025

Persija Putuskan Absen, PSM Ikut ASEAN Club Championship 2024-2025

Liga Indonesia
Seputar Stade Leo Lagrange yang Dikritik STY: Saksi Gol Historis, Tersebar di Penjuru Perancis

Seputar Stade Leo Lagrange yang Dikritik STY: Saksi Gol Historis, Tersebar di Penjuru Perancis

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Amunisi Baru Garuda Tiba di Paris, Yakin ke Olimpiade

Indonesia Vs Guinea: Amunisi Baru Garuda Tiba di Paris, Yakin ke Olimpiade

Timnas Indonesia
5 Momen 'Buzzer Beater' Historis di Playoff NBA

5 Momen "Buzzer Beater" Historis di Playoff NBA

Sports
Indonesia Vs Guinea, Saat Garuda Lebih 'Panas' dari Sang Gajah...

Indonesia Vs Guinea, Saat Garuda Lebih "Panas" dari Sang Gajah...

Timnas Indonesia
Piala Asia U17 Putri 2024: Claudia Scheunemann dkk Tingkatkan Kecepatan

Piala Asia U17 Putri 2024: Claudia Scheunemann dkk Tingkatkan Kecepatan

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Tantangan Persiapan 72 Jam

Indonesia Vs Guinea: Tantangan Persiapan 72 Jam

Timnas Indonesia
Persib Tatap Championship Series, Gim Internal untuk Jaga Kebugaran

Persib Tatap Championship Series, Gim Internal untuk Jaga Kebugaran

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com