Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Digaji, Fisioterapis Timnas Adukan PSSI ke FIFA

Kompas.com - 01/03/2013, 21:13 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Fisioterapis tim nasional Indonesia, Matias Ibo, mengadukan PSSI ke FIFA setelah induk sepak bola tertinggi di Indonesia belum membayarkan gajinya.

Dalam rilis yang diterima Kompas.com, Matias mengadukan permasalahan ini kepada FIFA melalui surat yang ditujukan kepada The Legal Affairs Department of FIFA pada 27 Februrari 2013.

Matias mengaku dikontrak oleh PSSI sejak Agustus 2011 hingga Agustus 2013. Namun, sejak 2012 sampai saat ini, Matias mengaku bahwa PSSI tak membayarkan gajinya. Ini bukan pengalaman pertama yang dirasakan Matias. Menurutnya, gajinya selalu terlambat sejak Mei 2012.

Matias sudah berusaha memperjuangkan haknya dengan bertemu Direktur Keuangan PSSI, Sekretaris Jenderal PSSI, Ketua Umum PSSI, dan anggota Komite Eksekutif PSSI. Sayangnya, tidak ada solusi dari beberapa pertemuan itu. Matias malah mendapatkan jawaban seperti, "Tidak ada uang pada saat ini, bersabarlah dan lebih baik bekerja dulu, dan itu bukan tanggung jawab saya untuk membayar."

Dalam suratnya, Matias juga mengaku kecewa dengan keputusan PSSI yang malah mempekerjakan tiga pelatih baru asal Argentina daripada membayar tunggakan gajinya. "Bukankah lebih baik menyelesaikan semua tagihan dari pelatih, ofisial, dan staf sebelum memperoleh layanan baru dari orang lain?" tegas Matias.

"Saya bukan satu-satunya korban. Banyak pelatih dan pemain yang belum menerima gaji. Hal ini bervariasi antara 3-8 bulan," sambungnya.

Selain Matias, asisten pelatih timnas Indonesia, Fabio Oliveira, mengaku belum menerima gajinya selama lima bulan dari PSSI. "Awalnya mereka lancar membayar di bulan-bulan awal. Tetapi, sekarang jadi tersendat. Memang, saya paham keuangan PSSI. Tetapi, saya juga butuh jalan keluar untuk masalah ini. Saya belum mau berprasangka lebih dulu, karena itu saya ingin ketemu dengan sekjen untuk membantu menyelesaikan masalah ini," kata Fabio beberapa waktu lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com