Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Muatan Politik di Balik Sepak Bola Negeri Ini

Kompas.com - 20/01/2013, 18:51 WIB

Di situ sudah jelas, bahwa tim nasional hanya satu. Di situlah kenapa saya akhirnya memilih untuk bergabung. Karena sudah ada surat keputusan tersebut. Tidak bergabungnya saya ke tim nasional di Malang tidak tanpa alasan. Karena tanpa sepengetahuan masyarakat, kami beraudiensi langsung dengan Alfred Riedl.

Kami melakukan komunikasi via email. Saya berikan semua alasan kenapa saya merasa tidak berhak untuk bergabung ke Malang, berdasarkan surat-surat yang saya dapat dari AFC maupun FIFA dan juga FIFPro. Semua surat itu saya sampaikan kepada Riedl. Dan pada akhirnya, dia mengerti itu.

Saya katakan kepada Riedl, saya baru akan memutuskan bergabung di salah satu tim nasional saat rapat joint committee menentukan, siapa yang berhak mengelola timnas. Setelah rapat memutuskan bahwa tim nasional hanya satu di bawah PSSI dan joint committee mengharmonisasi, maka sudah jelas bahwa PSSI-lah yang berhak memutuskan timnas. Maka, saya akhirnya memutuskan itu (bergabung timnas).

Jadi, semua tindakan saya terkait tim nasional bukan tanpa alasan. Artinya, saya mendokumentasikan itu dan saya melakukan prosedur yang memang harus dilakukan. Kalau selama ini KPSI mengatakan Bambang tidak hadir tanpa alasan, menurut saya, itu salah karena saya komunikasikan dengan (CEO PT Liga Indonesia) Pak Joko (Driyono), dengan Riedl, via email, via surat, dan menurut saya, itu dasar hukum yang benar.

Riedl bisa menerima, tetapi bagaimana dengan pihak lain, Pak Joko misalnya?

Pada akhirnya saya katakan bahwa kalau toh saya tidak boleh bergabung, tolong alasan, beri dasar hukum saya tidak boleh bergabung. Tetapi, mereka tidak punya. So, saya terus bergabung. Jadi, kalau ada pihak yang mengatakan saya alpa tanpa ada alasan, maka itu sebenarnya itu salah.

Komentar Anda soal keputusan Alfred Riedl bergabung timnas yang disiapkan KPSI?

Saya tidak ingin menilai apa pun keputusan Alfred Riedl. Karena saya yakin, dia mempunyai dasar kenapa dia melakukan hal itu. Tetapi, ketika saya berkomunikasi dengan beliau, saya berikan dasar-dasar kenapa saya tidak mau hadir. Artinya ada berupa surat resmi yang saya lampirkan dalam email saya, yang saya jadikan dasar kenapa saya tidak datang.

Dan di sana beliau mengerti. Artinya, karena surat itu sifatnya resmi, maka dia juga mengerti kenapa saya tidak bisa hadir. Dan saya katakan saat itu bahwa saya akan menentukan setelah rapat Joint Committee untuk bergabung atau tidak. Karena di situ kita tahu, timnas mana yang nantinya merepresentasikan Indonesia?

Sekali lagi, saya tidak ingin menilai atau meraba-raba kira-kira apa yang di dalam pemikiran Riedl. Tetapi, secara pribadi, saya yakin dia memiliki dasar kenapa dia melakukan itu. Dan sekali lagi, saya tidak tahu itu.

Dia tidak pernah bercerita soal itu lewat email atau telepon?

Tidak. Tidak pernah. Dia hanya menyatakan turut prihatin dengan sepak bola Indonesia dan sangat mengerti dengan keputusan saya. Akan tetapi, di sisi lain secara tegas mencoret saya dari tim nasional (yang dipersiapkan KPSI) karena tidak bergabung dan saya terima itu karena itu konsekuensi. Karena dia tidak mau menunggu saya terkait rapat joint committee.

Di lain pihak, saat konflik terjadi ada juga sikap pelatih timnas lain, Rahmad Darmawan yang memilih mundur dari timnas U-23 dan bergabung dengan klub ISL. Komentar Anda?

Saya pernah menyampaikan, ketika orang membawa-bawa kata "nasionalisme" jika saya bergabung timnas, saya katakan ini bukan soal nasionalisme. Ini masalah pemahaman setiap individu dalam menyikapi konflik yang sedang terjadi. Jadi, bukan berarti ketika saya bergabung timnas saya lebih nasionalis daripada yang lain, tidak. Bukan berarti pemain yang memilih tidak hadir tidak nasionalis, tidak. Saya kira, terlalu sakral kata nasionalisme untuk hanya diimplementasikan pada sepakbola.

Jadi, saya berpikir bahwa setiap individu mempunyai pandangan masing-masing dalam menyikapi konflik. Dan pandangan itulah yang mendasari mereka sikap masing-masing. Jadi, saya tidak ingin mengatakan atau tidak men-judge pemain itu, pelatih itu bagaimana. Tetapi, saya yakin setiap individu pasti punya alasan, termasuk juga saya.

Bagaimana dengan teman-teman Anda yang dilarang masuk timnas dan apakah mereka berkeluh kesah soal itu?

Jujur, semua pemain yang dipanggil tim nasional pasti ingin bermain untuk tim nasional. Karena, puncak prestasi seorang pemain sepak bola adalah bermain untuk negaranya. Dari nama-nama yang kemarin pun dipanggil sangat ingin bermain membela tim nasional di AFF. Tetapi pada akhirnya mereka terbentur dengan situasi di mana mereka merasa harus menaati kontrak. Sekali lagi, ini bukan masalah nasionalis atau tidak nasionalis, tetapi lebih menyangkut pemahaman setiap pemain menyikapi keadaan ini.

Saya pribadi merasa bahwa timnas adalah posisi yang sangat sakral bagi sebuah negara. Artinya, saya selalu mengatakan, mari kita berdebat, mari kita berargumentasi. Tetapi, tolong tim nasional jangan diganggu gugat. Artinya, tim nasional terlalu sakral hanya diganggu atau direcoki oleh hal-hal seperti ini. Karena kita bicara tim nasional, kita bicara seluruh rakyat Indonesia. Jadi, kurang bijaksana rasanya kalau kita mengorbankan harkat dan martabat bangsa hanya karena kepentingan individu atau kepentingan golongan yang memang "terlalu sempit" pemikirannya.

Bersambung ke Bagian 7: Tanggung Jawab Moral Saya Membela Timnas Saat Terpuruk.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Borneo FC vs Madura United, Jawaban Pelatih Persib Soal Lawan di Final

    Borneo FC vs Madura United, Jawaban Pelatih Persib Soal Lawan di Final

    Liga Indonesia
    Borneo FC vs Madura United, Strategi Spesial Huistra dan Persiapan Penalti

    Borneo FC vs Madura United, Strategi Spesial Huistra dan Persiapan Penalti

    Liga Indonesia
    Oxford United Milik Erick Thohir dan Andindya Bakrie Naik ke Divisi Championship

    Oxford United Milik Erick Thohir dan Andindya Bakrie Naik ke Divisi Championship

    Liga Inggris
    Marco Reus Traktir Suporter di Laga Terakhir Bundesliga Bersama Dortmund

    Marco Reus Traktir Suporter di Laga Terakhir Bundesliga Bersama Dortmund

    Bundesliga
    Exco Diduga Jadi Pemilik Tiga Klub Liga 3, PSSI Diminta Tegas

    Exco Diduga Jadi Pemilik Tiga Klub Liga 3, PSSI Diminta Tegas

    Liga Indonesia
    Klarifikasi Ciro Alves soal Selebrasi di Depan 'Bench' Bali United

    Klarifikasi Ciro Alves soal Selebrasi di Depan "Bench" Bali United

    Liga Indonesia
    Ancelotti Isyaratkan Kroos dan Modric Akan Bertahan di Real Madrid

    Ancelotti Isyaratkan Kroos dan Modric Akan Bertahan di Real Madrid

    Liga Spanyol
    Leverkusen Catat Sejarah, Alonso Bidik Treble dan Rekor Tanpa Kalah

    Leverkusen Catat Sejarah, Alonso Bidik Treble dan Rekor Tanpa Kalah

    Bundesliga
    Bali United Akui Persib Main Lebih Bagus, Atmosfer Stadion Jadi Pembeda

    Bali United Akui Persib Main Lebih Bagus, Atmosfer Stadion Jadi Pembeda

    Liga Indonesia
    Hasil Inter Miami Vs DC United 1-0: Messi Buntu, Assist Busquets Jadi Penentu

    Hasil Inter Miami Vs DC United 1-0: Messi Buntu, Assist Busquets Jadi Penentu

    Liga Lain
    Hasil Tinju Dunia: Oleksandr Usyk Kalahkan Tyson Fury, Jadi Juara Sejati Kelas Berat

    Hasil Tinju Dunia: Oleksandr Usyk Kalahkan Tyson Fury, Jadi Juara Sejati Kelas Berat

    Sports
    De Zerbi Tinggalkan Brighton Akhir Musim, Masuk Radar Milan dan Bayern

    De Zerbi Tinggalkan Brighton Akhir Musim, Masuk Radar Milan dan Bayern

    Liga Inggris
    Leverkusen Juara Bundesliga Tanpa Kalah, Alonso Panjat Pagar, Hadiah Cincin Emas

    Leverkusen Juara Bundesliga Tanpa Kalah, Alonso Panjat Pagar, Hadiah Cincin Emas

    Bundesliga
    Ungkapan Hati Bojan Hodak Bawa Persib ke Final, Putus Kutukan Bali United

    Ungkapan Hati Bojan Hodak Bawa Persib ke Final, Putus Kutukan Bali United

    Liga Indonesia
    BERITA FOTO: Persib ke Final, Atmosfer Luar Biasa Si Jalak Harupat

    BERITA FOTO: Persib ke Final, Atmosfer Luar Biasa Si Jalak Harupat

    Liga Indonesia
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com