Malang, Kompas -
Koleksi enam poin ini sama dengan Mitra Kutai Kartanegara. Namun, Arema memuncaki klasemen karena punya selisih gol lebih baik.
Tim asuhan Rahmad Dharmawan itu tampil dominan pada laga melawan Persiram. Di babak pertama, mereka punya peluang mencetak gol melalui hadiah penalti. Namun, sayang, eksekusi Alberto Goncalves bisa ditepis kiper Persiram, Jendri Pitoy.
Sepuluh menit kemudian, ganti Persiram yang mendapat hadiah penalti, tetapi juga gagal dieksekusi menjadi gol. Tembakan Jerry Karpeh ditepis penjaga gawang sekaligus kapten tim Arema, Kurnia Meiga.
Gol baru tercipta pada babak kedua, menit ke-46, melalui Sunarto yang disambut histeris suporter Arema.
Untuk menambah daya gedor, Rahmad Darmawan mengganti pemain Beto Gonzalves dengan Egi Melgiansyah. Strategi ini cukup manjur karena Egi ikut berperan atas terjadinya gol kedua untuk Arema yang dicetak Christian Gonzales.
Keith Kayamba melengkapi kemenangan Arema menjadi 3-0. Kayamba dengan gesit melewati pemain Persiram dengan sprint sebelum menceploskan bola ke gawang.
”Problem tim ada di striker. Selain itu, ketika kami gagal mengeksekusi penalti, mental anak-anak langsung drop,” kata Pelatih Persiram Jaya Hartono.
Pada laga lainnya di Stadion Mashud Wisnusaputra, Kuningan, Jawa Barat, Persita memulai debut di ISL dengan hasil sempurna. Mereka menang 2-1 atas tamunya, Persiwa.
Persita sempat tertinggal terlebih dahulu dari lawannya setelah Fred Ferdinando Mote mencetak gol pada menit ketujuh. Namun, di babak kedua, pemain Persita mampu merespons untuk mencetak dua gol balasan sekaligus membalikkan keadaan menjadi 2-1.